RUN I

1.5K 158 6
                                    

diluar dugaan, Taemin mengira Jimin akan merasa kesulitan karena kesan si tuan rumah di hari pertama saat itu, namun sepertinya semua berjalan lancar, dan ia sangat bersyukur.

“ aku senang kau menikmatinya “. Taemin tersenyum lembut, “ apa yang membuat kalian berdua cepat akrab, setahuku Roxane sangat sulit didekati “.

“ pie mimpi buruk adalah tokoh utamanya “. kata Jimin Bangga.

raut wajah Taemin tak mengerti, “ pie mimpi buruk ?”. ulangnya , “ apa itu semacam ikatan diantara kalian ?”.

Jimin mengatupkan giginya rapat, mengutuk dirinya karena membicarakan rahasia yang hanya dia dan Roxane yang tahu, “ anggap saja semacam itu “. ia mengiyakan dengan cengiran kucingnya.

“ apa ini ?, kau terlihat mencurigakan “. alis Taemin tertaut dibuat seolah curiga.

“ tidak ada yang mencurigakan, satu hal yang pasti bahwa aku sangat berterimakasih kepada anda untuk semuanya “. sangat tulus tanpa dibuat – buat, “ jika saja aku tidak bertemu anda pada saat itu, entah bagaimana kehidupanku hari ini, membayangkannya saja aku tak mau “. Jimin mengatakannya penuh akan keresahan yang besar.

“ kehidupan memang bukan kita yang menentukan, namun membuatnya lebih baik adalah tugas utama kita untuk bertahan di dunia yang keras ini “. Taemin memandang Jimin yang tertunduk, “ jadi berhenti melihat ke masa lalu yang buruk, dunia tidak perduli dengan masa lalu atau masa depanmu, yang harus kau lakukan hanya melanjutkan hidup “. nasihatnya.

suasana yang mendung di sekitar Jimin mendadak lenyap walau tak semuanya, setidaknya ada sedikit sinar matahari yang menghangatkan hatinya.

“ oh benar “. Taemin teringat akan sesuatu, merogoh tasnya untuk meraih sebuah benda, “ aku mendapat dua tiket taman hiburan dari undian mingguan “. menaruh dua lembar tiket di atas meja.

Jimin mengerutkan alisnya, tidak tahu harus merespon seperti apa, bertanya untuk apa atau lalu apa.

" selamat, itu hal yang bagus “. alhasil ucapan selamat menjadi respon pilihannya.

“ aku berpikir untuk memberikannya saja kepada bibiku agar dia dan anaknya dapat pergi, tapi sepertinya kita lebih membutuhkannya “. jelas Taemin.

oh sungguh, perasaannya saat ini seperti ada alat kejut jantung yang menyerang dadanya, kali ini ia benar – benar kewalahan harus menjawab apa.

“ jika kau mengkhawatirkan bibi dan keponakanku, aku memiliki pengganti untuk tiketnya “. tebak Taemin, yang sayangnya meleset, “ apa kau menolak ?”.

“ tentu tidak, bukan seperti itu “. sergah Jimin dengan nada gusar yang ketara.

“ tapi raut wajahmu seperti enggan “. Taemin membuatnya seolah dia kecewa.

dan kini Jimin dibuat kebingungan untuk meluruskan kesalahpahaman, “ baiklah ayo kita pergi kalau begitu “. sembari bangkit dari duduknya.

“ kau orang yang menarik dan menggemaskan Jimin, kau tahu itu ?”. puji Taemin tanpa maksud menggoda.
namun telat, Jimin menangkapnya sebagai kalimat yang menggodanya di telinga, karena itu wajahnya semakin merona.

( taman bermain yang terletak di kalifornia ) menjadi destinasi kedua mereka. merupakan kali pertama baginya pergi menghabiskan waktu bersama seseorang, dan itu membuatnya canggung.

“ Jimin apa aku mebuatmu tak nyaman ? “. Tanya Taemin khawatir, “ kita bisa pulang kalau kau mau “.

Jimin memijat – mijat jemarinya yang tak kunjung memanjang, “ bagaimana aku menjelaskannya “. berpikir sejenak cara untuk memulai kalimatnya dengan benar, “ ini merupakan pertamakalinya bagiku pergi bersama seseorang “.

BLACK SWANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang