Jungkook kembali seorang diri tanpa Taehyung di sampingnya, berjalan dalam diam memperhatikan Jimin yang terduduk menekuk wajah menghadap bawah memperhatikan selimut putih dengan tatapan mata yang kosong.
“ Park Jimin “. panggilnya.
tubuh mungil itu menghentak terkejut, mendengar seseorang yang tidak disadarinya bersuara.“ raise your head “. tutur Jungkook melipat dua tangan didadanya, “ I told you to raise your head “.
perlahan kepala yang sedari tadi terntunduk mengangkat, wajah polos yang sangat menggemaskan menatap Jungkook dengan mata puppynya.
Jungkook menelusuri lebih dalam tatapan polo situ, menyelam lebih dalam mencari kebenaran.
bagaimana pun ia harus waspada, entah Jimin mengalami amnesia atau hanya sekedar kepura – puraan.
-tidak ada.
Jungkook benar – benar tidak menemukan kepalsuan dalam iris keabuan yang menatapnya sayu.
“ what make’s you think that ?”.
“ pardon ?”. ulang Jimin tak paham.
“ that im your lover “.
“ it’s just,,,”. memijat – mijat jemarinya, “ earlier when I opened my eyes, you were watching me with such a worried expression, also “, mulai beralih menggaruk – garuk kecil belakang telinganya, “ your face is my type “.
“ what ?”. penjelasan Jimin terlalu polos untuk di curigai, Jungkook bahkan memijat pangkal hidung tidak habis pikir dengan semua kalimat yang ia dengar.
terlebih rona merah yang menghias wajah, telingan dan sekitar leher Jimin semakin memperkuat bahwa dugaan awalnya salah, Jimin benar – benar mengalami hilang ingatan.
KRIUUKK ~~
Jimin memegang perut rampingnya yang mengaum, sambil menggigit bibirnya merasa malu juga tersipu. tak heran, seminggu lebih ia terkapar tak sadarkan diri, tubuhnya tidak dimasuki makanan selain cairan vitamin dari infusannya.
kepalanya bergerak kesana – kemari mencari sesuatu yang mungkin dapat ia makan untuk mengganjal perutnya.
“ here “. satu bungkus sandwich buah disodorkannya pada Jimin.
“ thank you “. tanpa rasa curiga dan waspada Jimin menerima begitu saja, wajahnya tersenyum manis.
rahang Jungkook sempat mengeras, ini pertama kali baginya melihat senyum seorang Park Jimin, yang selalu dipuji – puji oleh para pelayannya di mansion.
dia mendapatkan sandwich dari Taehyung, tidak masuk akal rasanya jika seorang yang menjunjung tinggi harga diri serta kewibawaan sepertinya mengantungi hal – hal yang konyol.
Taehyung sempat memberikan sandwich sebelum ijin untuk mengurus satu hal yang mendadak, karena Taehyung telah menduga Jimin akan merasa lapar begitu dirinya sadar, dan dugaannya sangat tepat.
Jimin melahap setiap bagian sandwich buah, manis adalah favoritnya, jadi dia tidak keberatan untuk menghabiskannya dalam beberapa lahap.
Cream vanilla yang tertinggal di sekitar mulutnya menambah kesan menggemaskan, pipinya yang mengembung membuat bibirnya menjadi maju.
“ clean your mouth “. Jungkook menyerahkan sapu tangannya.
“ akh “. erangnya ketika lengan yang di infus bergerak untuk meraih, sedangkan yang satunya memegang sandwich, “ im sorry but can you just put it here, I’ll clean it after eating “. penuh kesopanan.
sikap Jimin sangat berubah dari sebelumnya, Jungkook masih dibuat tercengang oleh Jimin yang kehilangan ingatannya.
ia pun menghela nafas ringan, lalu melangkah mendekat, sapu tangan itu bergerak mengusap pelan setiap cream yang menempel di mulut Jimin. pandangan mereka lagi – lagi terkunci satu sama lain untuk beberapa detik.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK SWAN
Mystery / ThrillerCintai aku, jadilah orang pertama yang mencintai dan mengajariku apa itu cinta.