Natal merupakan perayaan besar yang selalu dinantikan, setiap orang berlomba untuk memasang hiasan mulai dari lampu, segala macam aksesoris dan tentu pohon natal adalah item yang wajib. Han sekembalinya dari 'misi rahasia' tak luput untuk membeli satu paket pohon cemara tiruan setinggi 2m beserta perlengkapan hiasannya.
sementara sang Istri dan Jimin sibuk menghias sembari berbincang - bincang, Han hanya diam terduduk di sofa memperhatikan Nael digendonggannya. wajah tuanya melembut.
" Nael kau sangat mirip dengannya ". ujarnya setengah berbisik, " mata bulat itu, rambut hitam tebalmu, dia pasti juga merindukkan kalian berdua ". lalu dikecup pelan nan dalam kening bayi mungil yang sedang tak tertidur itu.
kemudian menatap Jimin yang sibuk menggantungkan bola - bola warna di pohon natal, matanya sendu dia tahu Jimin pasti akan semakin marah padanya karena sudah lancang mengambil keputusan diam - diam dan Han siap menanggung konsekuensi apapun.
walaupun tak saling bicara namun Jimin memperhatikan sang penolongnya yang beberapa kali menghela nafas gusar, itu membuatnya khawatir. kegusaran itu mungkin saja dikarenakan salah satu bawahannya membuat kesalah di Mansion begitulah pikir Jimin.
namun kenyataannya salah besar, Han tidak perlu mengkhawatirkan apapun karena memang Jungkook sudah tidak seagresive dulu. dia gelisah karena tak mendapat kabar atau balasan dari Jungkook itu membuatknya uring - uringan.
bagaimana tidak, tepat dibulan natal tahun lalu pertengkaran antara Jimin dan Jungkook pecah hingga mengakibatkan keduanya terluka terlebih keadaan Jungkook yang kritis hingga butuh waktu beberapa hari untuknya sadar dari tidurnya.
dia takut tuannya itu akan melakukan hal diluar nalar kembali.
ditengah kebingungannya menunggu, tiba - tibah ponsel yang sedari tadi di pegang bergetar sesaat menandakan adanya sebuah pesan, lantas Han pun memeriksanya, membaca dengan seksama setiap bait kata yang ada.
manik hitam dibalik kelopak keriput membesar, duduknya yang semula bersantai lesu mendadak tegap, gerakannya yang tiba - tiba menyita perhatian dua Omega di belakangnya.
" ada apa sayang ?", Tanya Eliza.
Han segera bangkit melangkah mendekati sang istri lalu memberikan Nael penuh kehati - hatian , " aku harus pergi ".
" kemana kau akan pergi malam - malam seperti ini ?". Eliza menjadi ikut kebingungan akrena ulah suaminya yang mendadak, " setidaknya jangan lupakan syalmu !!".
sedikit berteriak namun Han telah beranjak dari pintu menuju mobil antic yang terparkir disamping rumah. Jimin bergerak cepat menyambar syal coklat tebal dan berlari menyusul sang paman.
" PAMAN !!". pekiknya sebelum Han memasuki mobil, lalu menyodorkan syal tebal yang dibawa.
" terimakasih nak ". lantas segera memasuki mobil bersiap melaju.
Jimin kembali mengucapkan sesuatu yang membuat Han tersenyum menenangkan, " jangan terlalu larut , udaranya semakin dingin akhir - akhir ini ".
dan mobil hitam antic pun melaju keluar dari parkiran menuju lokasi.
bak menemukan oasis di tengah gurun tandus, hati pria manula itu berdegup dengan perasaan yang campur aduk, pun begitu dia harus tetap menjaga ketenangannya menyetir dengan kecepatan tinggi dicuaca bersalju sama saja bunuh diri.
benar, dia tengah menuju bandara Glasgow dan pesan yang diterima sebelumnya merupakan dari sang tuan besar Jeon yang memberitahu bahwa dia telah sampai di Skotlandia, tidak mengejutkan toh Jungkook memiliki jet pribadi.
tetapi yang membuatnya tejengat adalah kedatang Jungkook yang tiba - tiba tanpa sepatah pemberitahuan itulah yang membuat Han kalang kabut.
lihat bukan ?, sebesar apa kerinduan Jungkook hingga dia tidak berpikir dua kali untuk membelah langit demi menemui belahan hatinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK SWAN
Misterio / SuspensoCintai aku, jadilah orang pertama yang mencintai dan mengajariku apa itu cinta.