Setelah peristiwa kemarin Jungkook bangun lebih awal di pagi hari, kepalanya sedikit berdenyut karena memang supresant tidak membantu sepenuhnya bagi seorang dominant, tetapi sangat berterimakasih bahwa itu bisa mengurangi rut yang menyiksa.
PRAK !!
PRAK !!
terdengar bunyi dari hentakkan kapak yang membelah balok kayu, sejak pagi buta Jungkook telah menyibukkan diri di gudang penyimpanan kayu bakar entah sudah berapa banyak balok kayu yang dibelah terlihat dari menumpuknya kayu disebelah dia.
karena dirinya tak jua mendapat jawaban apapun dari Jimin atau mungkin memang Omega itu tidak ingin memaafkannya karena rasa benci yang terlau besar maka Jungkook memutuskan untuk kembali ke Harrisburg siang ini dia tidak ingin membuat Jimin merasa tidak nyaman dengan keberadaannya.
tujuannya membelah balok kayu yang banyak hingga bertumpuk – tumpuk karena si tuan rumah yang sudah renta, dia merasa tak sampai hati meninggalkan Han tanpa melakukan sesuatu apapun.
jadi dia membelah kayu – kayu itu agar Han tak perlu melakukannya untuk waktu yang lama-setidaknya.
namun dibalik sana hal yang utama adalah si mungil Park Jimin, saat interaksi mereka berdua kemarin sore ketika Jimin memegang lengannya Jungkook merasa telapak tangan Jimin sedikit kasar, seperti yang Eliza katakan Jimin juga terkadang membantunya menyiapkan beberapa keperluan rumah.
si tuan Jeon tidak ingin kekasihnya bekerja keras lebih dari ini, mungkin kedepannya dia akan meminta Han untuk mempekerjakan seseorang sebagai asisten rumah.
" apa yang anda lakukan disini ?!".
Han berjalan cepat kearah Jungkook dia terkejut mendapati sang tuan besar melakukan hal yang tidak seharusnya.
" oh kau sudah bangun ?, hanya ini yang bisa kulakukan sebagai tamu dirumahmu ". ujar Jungkook tersenyum kecil.
" anda ini bicara apa ?, serahkan padaku ". Han meminta kapaknya untuk dikembalikan.
tetapi Jungkook terlihat tidak berniat untuk memindahkan dari tangannya, " tersisa setengah lagi biarkan aku menyelesaikannya terlebih dahulu ".
" tidak, sudah cukup ". larang Han.
bagaimanapun Jungkook tetaplah seorang Jeon yang terkenal keras kepala dan susah diatur, bukannya mendengarkan Han, dia memilih melanjutkannya kembali.
" tuan kumohon sudahi in-".
" bagaimana dengan Jimin ?". Jungkook melontarkan pertanyaan untuk mengubah topik.
sembari menunggu Han untuk menjawab, si lelaku Jeon itu meletakkan sebalok kayu di depannya dan bersiap mengayunkan kapak.
PRAK !!
" apa dia masih kesulitan ?". tanyanya lagi.
yah sepertinya Jungkook tidak akan menyerahkan kapaknya jadi Han mengalah dan ikut membenahi balok – balok yang sudah terbelah untuk disusun.
" aku kurang tahu namun dia sedang sibuk memperhatikan Nael yang masih terlelap dengan raut yang bersemangat seolah tidak sabaran ".
" yah dia pasti sangat menantikan Nael untuk bangun ".
Han berhenti sejenak untuk memperhatikan Jungkook," bagaimana dengan anda ?".
satu alis tebalnya terangkat tanpa menoleh dan hanya fokus pada kegiatannya, " aku ?, aku tidak menghasilkan asi Han ".
mendengar penuturan itu Han mengepalkan tangan, dia bingung harus bereaksi bagaimana, apakah Jungkook sedang melucu atau memang dia hanya mengatakan fakta itulah yang membuatnya dilemma.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK SWAN
Misteri / ThrillerCintai aku, jadilah orang pertama yang mencintai dan mengajariku apa itu cinta.