HOME

1K 125 32
                                    

keadaan Jimin semakin baik setiap harinya, tak ada kejadian apapun setelah insiden Pizza dan soda. kecerahan di wajahanya pun semakin bersinar, dia menjadi pribadi yang murah senyum dan selalu menggemaskan.

sikap si mungil yang selalu bersemangat memebrikan energy positif untuk orang orang disekitar.

selama hampir dua pekan dirinya menghabiskan waktu dirumah sakit, pada akhirnya dokter memberikan keputusan bahwa masa rawat inapnya telah berakhir, juga hanya berpesan jikalau ada sesuatu terjadi jangan lupa untuk menghubunginya.

sekembalinya dia ke Mansion Jimin benar – benar menjadi pribadi yang baru dan terbuka, seolah baru pertama kali menginjakkan kaki di bangunan megah nan luas dengan desain victoria klasik.

berulang kali mulutnya itu menganga dan bertanya apa benar ia tinggal di mansion mewah itu sendiri.

Jimin yang baru, mengejutkan hampir sebagian para pelayan, terutama Kepala Han, karena ia tak menyangka anak didiknya itu sangat amat berbeda, Jimin menjadi terlalu polos, ceria dan menggemaskan.

Jimin kembali ke Mansion bukan untuk di jadikan pelayan seperti sebelumnya, bahkan Jungkook turun tangan sendiri berbicara kepada Han agar Jimin tidak melakukan pekerjaan apapun kecuali Jimin sendiri yang menginginkannya.

-dalam kata lain dia mulai memanjakannya.

Taehyung pun datang sedikit lebih sering untuk menghabiskan waktu dengan Jimin selama Jungkook menyibukkan diri dengan segala pekerjaannya. dalam arti lain dia mengalihkan Jimin dari rasa ingin tahu tentang pekerjaan seperti apa yang Jungkook geluti.

oh dan satu hal lagi, baru tiga hari berlalu Jimin kembali Ke Mansion, ia langsung merengek pada Jungkook, meminta si pria Jeon itu untuk memberikan penerangan yang lebih di sepanjang koridor menuju ruangannya.

sepulangnya, Jimin ingin mengunjungi Jungkook di ruangannya, saat itu malam hari. ia melihat kepala Han yang membawa segelas teh untuk diberikan kepada Jungkook seperti biasanya, Jimin meminta apakah boleh ia saja yang melakukannya, kepala Han sempat ragu namun bujukkan Jimin yang selalu terlihat menggemaskan berhasil membuatnya luluh.

awalnya ia tersenyum senang, namun begitu ia tahu bahwa harus melewati koridor panjang yang remang, lututnya sempat melemas. akan tetapi ia tetap berhasil melewati lorong itu dan sampai di depan pintu.

kedua tangannya kosong, rupanya ditengah perjalanan, rasa takut yang sudah menggerayangi tubuhnya sejak awal menglahkan keberaniannya.

Jimin berlari terbirit – birit, hingga tidak memperhatikan langkahnya, dan membuat dia tersandung kakinya sendiri.

Jimin jatuh tersungkur, namun kembali berdiri, tentu gelas berisikan teh terlepas dari genggamannya, pecah berserakan.

begitu sampai ia mengetuk – ngetuk pintu cukup cepat dan kencang mengganggu pemiliknya. Jungkook keluar dengan wajah marah pada awalnya, mengira salah satu pelayan yang telah kurang ajar.

kendati pelayang, Jimin sendirilah yang berdiri di depannya, penampilan simungil begitu berantakan, disiku tangannya ada luka kecil mengeluarkan darah, wajahnya pun juga sangat panik.

Jimin lantas memeluk erat Jungkook meminta perlindungan, dan mulai mengeluarkan isak tangis yang lama kelamaan menjadi rengekkan bak anak kecil.

sejak saat itu penerangan di lorong diperbanyaak, yang awalnya hanya lampu kecil, kini disetiap sudut dan bagian atapnya di sediakan lampu yang cukup terang.



~~~BLACKSWAN~~~



tak terasa telah banyaknya waktu yang terlewat, akhir musim gugur akan segera pamit, lalu salju akan menggantikannya.

BLACK SWANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang