Finlandia, suasana sore di musim semi berlatar tahun 2004, di kota Lappennranta yang terletak diselatan Finlandia.
remaja berusia 14 tahun melangkah berlalai - lalai sambil menenteng sebuah buku di tangan kanan yang berayun pelan.
hentakan dua tungkainya sedikit antusias, ingin segera membawanya sampai ditempat tujuan, namun remaja itu memilih untuk bersabar dan menikmati belayan angin musim semi di sore hari.
berpenampilan klasik, sepotong kemeja longgar, celana bahan putih gading, surai hitam tersembunyi dibalik topi baret hitamnya.
dari jarak pandang yang cukup jauh, dua manik hazel memicing tajam memfokuskan satu objek yang menarik intensi.
pelabuhan lappennranta sudah terlihat, seutas senyum ringan tampak di permukaan wajah tampannya.
sudah seperti kewajiban bagi dia untuk menghabiskan waktu senjanya di pelabuhan.
menikmati hembusan angin seraya menulis beberapa paraf pada buku diary, ditambah pemandangan barisan kapal yang berderet.
-baginya itu candu alam yang memabukkan.
'oh tidak' tuturnya dalam benak.
dia bukan pelupa, bahkan dua alat tulis tersimpan rapih dalam kantung, hanya saja sore ini sepertinya pelabuhan tengah sibuk, terlihat padat dari biasanya.
tempat yang biasanya dia pakai, telah ditempati beberapa orang dewasa yang asik berbincang.
terlalu malu untuk sekedar bersuara, dia pun lebih memlih untuk mengalah saja. cukup melangkah beberapa meter dari sana, tempat yang ia inginkan pun ia temukan.
kemudian mengambil posisi duduk yang nyaman, kali ini dia memilih tempat yang sedikit jauh dari dermaga.
sang senja belum sepenuhnya mewarnai bentangan langit pelabuhan.
sebelum kaki senja mulai menaiki tahta langitnya, dia harus segera menulis beberapa paraf di buku diary, agar setelahnya ia bisa menikmati pertunjukan utama yang alam suguhkan.
goresan tinta hitam mengikuti lekukkan yang dibentuk oleh jemarinya, membentuk huruf memanjang hingga menjadi kalimat, maniknya sesekali menoleh ke arah dermaga.
fokus diatas rata - rata, walau indranya terbagi kepada dua objek dalam satu waktu sekaligus, dia masih dapat mempertahankan fokusnya di satu titik.
dimana teman - temannya ?, teman sekolah ?, tetangga yang seumuran ?, mengapa remaja tampan sepertinya hanya seorang diri ?.
tidak - tidak, bukan karena dia anti social, pendiam pun bukan sifat utamanya, akan tetapi dia hanya malu saja, terlalu malu untuk mengeluarkan suara.
karena suara dia terlalu jelek ?, oh itu pun bukan penyebabnya, dia memang memiliki rasa malu yang terlalu berlebihan sejak kecil.
hanya akan diam mengintip dari balik pintu jika ada tamu atau bersembunyi dibelakang sang ibu ketika ada beberapa tetangga yang menyapa.
dia mudah merona hanya karena satu kalimat sapaan saja, berbanding jauh dari fisiknya yang tinggi tegap, dan garis wajah yang tegas .
mengetahui itu beberapa orang menganggap kepribadian dan fisiknya tidak seimbang.
selain itu, teman - temannyalah yang memilih untuk menjauh, alih - alih karena sifat malu yang dia miliki, mereka menjauh karena merasa tersaingi, tentu saja dalam hal gadis bukan ?.
bentuk fisik yang tinggi, pundak lebarnya yang tegap, juga wajah tampan membuat semua gadis yang mereka incar beralih pandang padanya.
-mereka menganggap dia adalah gangguan terbesar.
![](https://img.wattpad.com/cover/271289649-288-k37067.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK SWAN
Mystery / ThrillerCintai aku, jadilah orang pertama yang mencintai dan mengajariku apa itu cinta.