Rupanya seseorang sedang menunggu kedatangan mereka, tak lain adalah Jungkook. Han pun lantas berjalan lebih dulu menghampiri Jungkook yang terpaku pada sosok Omega cantik bersurai pirang selembut sutra yang tengah menutup pintu kembali.
" mengapa anda menunggu kami, sebaiknya beristirahat ". tutur Han menghampiri.
namun Jungkook tak langsung menimpali, dia termengu seolah pandangannya terpaku pada sesosok objek yang juga membalas, tatapan dua pasang insan yang sempat terpisah saling bertukar tatap tanpa melontarkan sepatah kata.
cukup lama hingga Jimin mengalihkan pandangan pada Nael yang berada di gendongan lelaki berperawakan gagah penuh aura kejantanan seorang pria dewasa, bayinya terlihat begitu nyaman bercengkrama dengan dagu tegas Jungkook.
menyadari arah tatapan Jimin, Jungkook berusaha terlihat tenang walau dalam hatinya bergejolak was- was kalau – kalau Jimin kembali naik pitam karena ulahnya yang menyentuh Nael tanpa izin dari Jimin.
Jungkook siap membuka mulut untuk menjelaskan, tetapi tak ada teguran yang terlontar dari Jimin untuknya, Omega mungil bermata sendu yang baru saja sampai hanya diam lalu melengang pergi menuju tangga kearah kamarnya meninggalkan Jungkook yang tetap mematung penuh tanya.
Han pun yang melihat itu berani menarik kesimpulan, " dia sudah menerima anda kembali tuan ".
Jungkook menggeleng pelan menyangkal, " tidak, kurasa bukan seperti itu ".
" anda akan melihatnya dalam waktu dekat jadi kumohon berhenti untuk segala kegelisahan yang anda pikul ". Han menaruh mantel di gantungan juga topinya, lalu kembali mendekati Jungkook, " tuan pergilah untuk istirahat, biarkan aku yang menangani Nael ".
" tidak perlu Han, kaulah yang seharusnya beristirahat aku telah merepotkanmu beberapa hari ini ". tolak cepat Jungkook saat Han bersiap mengambil alih Nael.
" tapi sepertinya Nael akan tidur larut, dilihat dari seberapa lamanya dia tertidur sebelumnya ".
Jungkook menyandarkan sang putra didadanya dengan gerakan lembut, " aku masih ingin menghabiskan waktu dengan Nael ". tuturnya penuh kerinduan.
tak perluh berpikir dua kali Han pun mengerti, " setelah Nael tertidur anda bisa membaringkannya pada ranjang bumpernya di kamar Jimin, dan kamar tuan berada di depan kamarnya ". kemudian pamit untuk menyusul sang istri.
mengangguk paham, setelah perginya dua orang yang dia tunggu Jungkook kembali menyibukkan diri menepuk – nepuk pelan Nael penuh sayang.
memang benar kata Han, setelah menghabiskan waktu sekiranya dua jam Nael pun tertidur kini saatnya membaringkan bayi itu di ranjang bumper seperti yang pesan Han. perlahan Jungkook menaiki tangga, langkahnya begitu tak bersuara agar tak mengganggu tisur Jimin.
namun ternyata pintu kamar Omega itu tertutup rapat, Jungkook berdiam tengah memutuskan haruskah dia mengetuk atau menunggu sampai Jimin keluar walau itu mustahil.
tetapi melihat Nael yang gusar dalam tidurnya walau pun Jungkook tidak keberatan menggendongnya sampai pagi tetap saja Nael harus mendapatkan tidur yang layak.
dengan penuh keyakinan dia menghirup nafas lalu menghembuskannya cukup panjang, pun tangan bergerak ragu mengetuk dia harus melakukannya.
Tukk...tukk..tukk...
tiga ketukan pelan menggema di ruang atas.
" Jimin bolehkan aku masuk ".
"............". hening tak ada jawaban.
" aku hanya akan membaringkan Nael saja ".
"............".
tak kunjung mendapat jawaban dari sang pemilik kamar, Jungkook menyimpulkan kalau Jimin pasti sudah terlelap, mau tak mau dia harus terpaksa masuk demi Nael. Pintu kayu itu didorong kedalam dari tempatnya bediri dia melihat Jimin tidur membelakangi.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK SWAN
Mystery / ThrillerCintai aku, jadilah orang pertama yang mencintai dan mengajariku apa itu cinta.