setelah menghabiskan beberapa menit berbincang – bincang mereka pun pamit untuk kembali melanjutkan perjalanan.
" dia penuh dengan energi diusianya yang tak lagi muda, jujur saja membuatku iri ". kim Taehyung membuka pembicaraan.
Jungkook membelokkan mobilnya, " yah,,,aku setuju ". tiba – tiba benaknya berkelana sebentar kemasa beberapa bulan yang lalu, " hari itu di saat aku tidak memiliki tujuan hidup, aku hanya menghabiskan waktu didalam mobil ini seharian ".
merasa ada yang aneh Loorent si nenek penjaga toko bunga mengetuk kaca mobil hitam yang terparkir tak jauh dari tokonya, Jungkook yang saat itu hanya diam menunduk frustasi pada stang mobilnya merasa terganggu.
kebisingan dari ketukan yang tak berhenti membuatnya menyerah dan menurunkan kaca mobilnya setengah, menatap tanpa minat pada seorang nenek bersurai putih bermanik abu – abu.
" apa maumu ?". ujar Jungkook datar.
" rupanya kesopanan sudah langka di zaman ini, ck,,ck,,ck ". Loorent menggelengkan kepala terhadap sikap Jungkook, " keluarlah aku membuat dua coffee.
masih dengan tatapan dinginnya, " lalu apa ?, kau ingin meracuniku dan membawa lari mobil ini ?".
mendengar racauan Jungkook yang semakin diluar batas, Loorent pun menepuk dahinya, " aku menghampirimu karena tidak ingin ada berita tentang mayat yang membusuk didekat tokoku ".
" mengapa tidak ?, tempatmu akan ramai orang membeli bunga ".
" aku bukan penggemar bunga untuk berduka anak muda, sekarang keluarlah tidakkah kau sesak seharian didalam mobil ini ".
namun Jungkook tidak menggubris sama sekali, dia kembali menundukkan kepalanya pada kemudi, sampai akhirnya Loorent yang kesal pun membuka paksa pintu mobil yang memang tak terkunci.
Jungkook yang terkejut dan belum sempat menegakkan seluruh tubuhnya lagi – lagi mendapatkan perlakuan yang tak terduga, Loorent menarik kerah kemeja hitam si Jeon memaksanya untuk keluar.
" apa yang kau lakukan !". Jungkook membentak kasar si wanita tua yang berani menariknya paksa, " lepaskan,,,kubilang lepaskan sebelum aku-".
" kau akan menghajar seorang wanita tua ?, lelaki macam apa kau ini, merengek seperti bocah pada orang yang ingin menolongmu ?".
cengkraman Jungkook yang hampir meremukkan pergelangan Loorent seketika melemas perlahan, " me,,,nolong ?".
" aku sudah renta, tulangku akan berderit jika terlalu lama berdiri ".
karena paham, Jungkook pun hanya diam dan mengikuti Loorent masuk kedalam toko bunga sederhananya, memang telah tersedia dua gelas coffee dan sepiring pie kacang.
tanpa menunggu Loorent lantas mendudukkan dirinya begitu mendapati kursi, sedikit terdengar nafas lega darinya, " duduklah, tak perlu khawatir tentang racun, lagi pula wanita tua ini sebatangkara, aku tidak memiliki keluarga untuk membagi harta curianku ".
walau masih sedikit ragu, Jeon Jungkook akhirnya mengalah dan ikut mendudukkan diri, walau telah tersedia makanan dihadapan namun selera makannya tak kunjung datang.
sedangkan Loorent sudah tiga kali menyeruput coffee hangatnya, " aku pernah berada diposisimu, kehilangan seseorang memang tidak bisa dikatakan baik – baik saja, siapa itu ?, kekasihmu ?".
tepat mengenai sasaran, terlihat dari raut wajah Jungkook yang terkejut.
" oh hahaha, haruskah aku membuka usaha cenayang ?, dilihat darimanapun sudah jelas kau akan pergi mengunjungi makam seseorang. ".
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK SWAN
Mystery / ThrillerCintai aku, jadilah orang pertama yang mencintai dan mengajariku apa itu cinta.