MEET UP

471 64 3
                                    


Sebagaimana janjinya Han segera bergegas pergi untuk menjemput Jungkook kembali, dia tahu bagaimana rasanya ditinggal bersama orang asing berdua saja itu akan sangat canggung.

dan lagi sikap yang ditunjukkan Han membuat dua orang dirumahnya menebak – nebak apa terjadi sesuatu antara pria tua itu dengan seseorang ?.

ditengah perjalanan pagi, Han mengendarai mobil nya dengan santai tiba – tiba mendapat panggilan di ponsel, dia pun menekan earphone yang terpasang untuk menjawab telpon tanpa mengalihkan pandangan dari jalan.

" keponakkanmu bersamaku di kedai jadi datanglah kemari ".

setelah mengatakannya Anthony mengakhiri panggilan.

Han pun mengubah rute tujuannya, sepintas perntanyaan menghampiri benak, apa yang tuannya itu lakukan di kedai Anthony di pagi hari, apa karena kopi ?.

ketika sudah akan sampai, raut keriputnya terkejut melihat antrian panjang didalam kedai kopi sang teman yang tak seperti biasanya.

dia pun memakirkan mobil beberapa meter dari kedai, lalu bergegas. lagi –lagi hal yang tak terduga mmebuat dia terbelalak, dimana Jungkook terlihat tengah asik menekan mesin penghancur kopi untuk menghasilkan minuman yang dipesan.

didepan meja pemesanan terdapat segerombolan wanita dan Omega yang memperhatikan tuannya dengan tatapan penuh puja, bahkan teriakan penggemar dadakkannya itu terdengar jelas.

" kyaa bagaimana kau bisa setampan ini ".

" siapa namamu tuan, ayolah beritahu aku ".

" bagaimana dengan nomor ponselmu ".

semua menanyakan hal – hal yang lumrah jika melihat orang tampan maupun cantik, yah benar, menggodanya.

Han masih berdiri memperhatikan situasi sang tuan dipintu masuk, dua orang pria Omega melewatinya dan terdengar memuji Jungkook.

" sejauh ini dia pria yang sangat menawan, dia tinggi dan tangguh ".

" tidakkah kau lihat urat yang menonjol disekitar lengannya saat dia menekan mesin itu sungguh menakjubkan ".

begitulah kiranya, hingga sebuah sapaan menyadarkan fokusnya mencuri dengar.

" Nak pamanmu sudah datang !!". pekik Anthony memberitahu Jungkook.

lelaki Jeon itu melihat kearah Han dan mengangkat tangan sekilas lalu kembali pada kesibukkannya. tunggu,,,apa si tuan Jeon itu menikmati kegiatannya menjadi pelayan ?, oh itu berhasil membuat Han bergidik aneh.

" kau menyuruh tamu untuk melayani konsumenmu ?". sarkas Han yang tidak bisa menerima situasi tuannya.

" jangan limpahkan padaku, dia yang meminta ikut denganku dan suka rela membantu ". koreksi Anthony sebelum teman karibnya semakin disalahkan, " tapi sepertinya ini keberuntungan untukku, lihat betapa ramai kedai tua ini ".

" haahh ". menghela nafas frustasi, dia yang mengira Jungkook akan bosan setengah mati ternyata salah besar.

" kau ingin secangkir ?". tawar Anthony.

" tidak, aku hanya mengkonsumsi kopi sekali dalam seminggu, kafein tidak terlalu bagus untuk orang tua sepertiku ". melihat jam tangan, tidak ada waktu lagi atau dia akan terlambat.

Han pun yang ingin mengejar waktu menghampiri Jungkook, karena sulit untuk mendekat Han pun menelpon Jungkook sebagai alternative.

" tuan kita harus berangkat sekarang ".

" baiklah tunggu sebentar ". ketika hendak mendekati Anthony untuk berpamitan si pemilik kedai yang pahampun menganguk.

Jungkook melepaskan apron hitam yang melindunginya dari cipratan kopi tepat ketika itu terdengar seruan kesedihan dari para pelanggan yang dipenuhi wanita dan Omega tak rela akan kepergia Jungkook.

BLACK SWANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang