Jungkook berdiri santai di ruang utama bersama Eliza yang tengah menimang Nael, pria dewasa itu telah berganti pakaian menjadi lebih formal, memakai turtle neck hitam, celana grey muda dibalut mantel sebatas lutut berwarna senada.
sesekali disentuhnya pipi putih kemerahan Nael karena rasa gemas pada sang putra, sentuhan lembut itu membuat sedikit menggerakan bibirnya terlihat sangat lucu.
terdengar suara derap langkah seseorang yang menuruni tangga, dua kepala menengok kearah sumber suara namun hanya satu orang yang mematung dengan raut wajah tertegun samar.
Jungkook mengunci pandangannya pada sosok Omega mungil menawan yang terhenti dilangkahnya, dua manik berbeda iris itu saling menatap.
sementara Eliza tersenyum bahagia diam – diam, bagaimana tidak, kemunculan Jimin dengan pakaian yang senada dengan Jungkook sangat mengejutkan.
simungil itu memakai turtle neck putih yang dibalut oleh cardigan cream kecoklatan dan celana jeans longgar di lehernya terbelit syal tebal senada cardigan, penampilan keduanya menjelaskan status mereka secara gamblang tanpa disengaja.
atmosphere yang sempat ringan berganti canggung, Jungkook cemas jika Jimin akan marah maka dia memutuskan untuk pergi kekamar dan berganti pakaian, namun sederet kalimat Eliza menghentikan niatnya.
" kalian tidak akan pergi ?, aku sudah menelpon Dr.Xena untuk janji temu hari ini, dia punya banyak kesibukkan lainnya ".
benar, yang membuat janji temu bukan hanya mereka saja mengingat Dr. Xena sangat popular dan memiliki pasien yang cukup banyak jadi mereka tidak seharusnya mengulur waktu.
alhasil dua sejoli yang masih diliputi rasa canggung itu pun lantas berpamitan.
Jungkook memakai mobil Jeep Wrangler 1994 milik Han sebagai kendaraannya, karena datang tanpa persiapa yang matang dia pun tidak membawa mobil pribadinya.
tuan Jeon berjalan lima langkah lebih dulu dan begitu sampai di mobil tangan besarnya sigap membukakan pintu untuk sang Omega.
tidak naïf, Jimin terkejut serta merasakan jantungnya berdesir menggelitik rongga dada mendapatkan perlakuan seperti itu dari seorang pria yang telah lama sekali dirindukan.
namun tak serta merta mengungkapkan bahkan seutas senyumpun tidak, bukan enggan akan tetapi dirinya bingung reaksi seperti apa yang harus dia berikan mengingat tali canggung masih mengikat keduanya.
setelah memastikan Jimin duduk nyaman, Jungkook berjalan memutari mobil tak sadar sepasang mata sabit menatapnya lembut, ketika pria Jeon itu membuka pintu kemudi Jimin secepat mungkin memalingkan tatapannya kearah spion disampingnya.
begitu mesin mobil dinyalakan, Jungkook pun bergegas menginjak pedal gas melajukan mobil ketempat tujuan.
sebenarnya ini bukan keputusan Jimin maupun Jungkook melainkan Hanlah yang menjadi dalang utama, setelah dia menyarankan untuk memeriksakan diri kedokter secara tiba – tiba meminta Jungkook untuk ikut menemani Jimin.
usulan itu seperti bom waktu yang meledak membuat Jungkook dan Jimin menatap pada pria lansia si pemilik rumah, Jimin sempat ingin menolak namun suatu rasa menghentikan tenggorokkannya untuk bersuara.
*BEBERAPA JAM SEBELUMNYA *
" aku terlau tua untuk memahami hal seperti itu ". ujar Han menjawab pertanyaan yang tersirat diwajah Jungkook.
" akhir – akhir ini fertigoku akan kumat jika terlalu lama berpergian ". timpal Eliza walau itu hanya sebuah alasan semata, " kalau begitu biarkan akun menelpon kenalanku tentang ini dan membuat janji temu ".

KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK SWAN
Misteri / ThrillerCintai aku, jadilah orang pertama yang mencintai dan mengajariku apa itu cinta.