TRAP I

1K 119 0
                                    

“ gajah merupakan hewan yang memiliki fisik kuat dan ingatan yang luar biasa “. Jimin dengan wajah polos anak – anaknya menyuarakan penjelasan tentang gajah.

“ hahaha,,,aku sangat menyukaimu nak “. tuan Wracker tertawa mendengar dan kepolosan seorang Park Jimin.

melihat bagaimana sang suami senang akan sikap Jimin, Ny.Wracker pun mengambil insiatif untuk mengatakan yang sebenarnya, “ sayang sesuatu telah terjadi pada Jimin, dan dia telah tinggal bersama kita satu minggu ini, apa bisa dia ditinggal sedikit lebih lama “.

tuan Wracker melihat kearah Omega mungil yang tertunduk gugup, “ mengapa tidak, dia anak yang menyenangkan “.  lalu melangkah menghampiri Jimin,” selamat datang dikeluarga Wracker sayang “.

lagi, perasaan hangat akan keutuhan keluarga menyapa sudut dingin dalam dirinya, “ terimakasih banyak tuan “. ucapnya begitu penuh ketulusan.

“ ayah, ayah lihat aku membuatkan rangkaian bunga ini “. Roxane menarik – narik ujung jas ayahnya, menginginkan perhatian dan pujian layaknya seorang putri kecil yang manja, “ apa bisa kutaruh di ruangan kerja ayah ?”.

tuan Wracker lantas mengangkat putri kecilnya dengan lembut, “ sungguh rangkaian bunga yang cantik sayang “. memberikan pujian yang sudah seharusnya.

Roxane tersenyum puas mendengar apa yang dia inginkan, “ aku membuatnya khusus untukmu ayah “.
“ oh putriku, aku sangat tersentuh dibuatkan sesuatu yang indah seperti ini “.

“ itu karena ia tahu kau membawa sesuatu untuknya, jika tidak, mana mungkin dia memaksaku untuk mengajarinya merangkai bunga “. sela si nyonya besar.

Roxane menjadi sedikit salah tingkah mendengar perkataan sang ibu, “ memangnya mengapa, lagi pula ibu yang terus memaksaku bukan aku “.

“ lihat itu, dia sudah pandai membalikan fakta “. Ny.Wracker meraih tas kerja sang suami.

“ kalian berdua selalu seperti ini jika aku sudah kembali, tapi itulah yang membuatku merasa nyaman dirumah “. tuan Wracker sekali lagi mengecup dahi si nyonya.

kemudian mereka semua kembali menduduki meja makan, melanjutkan apa yang sempat tertunda karena kedatang si tuan rumah yang tak disangka – sangka.

makan siang pun berakhir menyenangkan, tudak ada kecanggungan didalamnya. tuan Wracker terus saja melontarkan candaan konyolnya disepanjang obrolan mereka yang membuat suasana begitu rama akan gelak tawa.

Jimin yang melihat bagaimana tuan Wracker begitu mengayomi keluarga menjadi jawaban atas pertanyaan ia tentang bagaimana tuan Wracker itu. dia senang mengetahui betapa baik dan hangatnya ayah dari muridnya itu -syukurlah.

pasangan suami istri itu pamit undur diri untuk memiliki waktu berdua yang akan mereka habiskan entah dengan apa Jimin tidak mau memikirkannya karena ia rasa itu sangatlah tidak sopan untuk seseorang yang menumpang tinggal.

jadi ketiganya, sesuai dengan janji yang Taemin katakan ketika ditaman pagi tadi untuk berlatih piano bersama. disinilah merka, Jimin , Taemin dan si kecil Roxane, duduk sejajar didepan alat musik yang elegan.

“ jadi apa yang harus kita mainkan sekarang ?”. Tanya Jimin begitu mereka duduk.

Roxane mengendikan bahunya menjawab pertanyaan Jimin yang dia pun tidak tahu lagu apa yang harus dimainkan.

“ bagaimana dengan Symphony no. 40 in G minor, k.550 karya Mozart “. usul Taemin.

“  baiklah “. angguk Jimin dan Roxane bersamaan.

dengan aba – aba yang diberikan Taemin, mereka mulai menekan balok not putih dan hitam secara bergantian, jemari – jemari mereka begitu lincah dan lihai menari kesana kemari hingga menghasilkan dentingan nada indah yang menyatu.

BLACK SWANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang