Diambang putus asa akan emosi yang hampir melahap sisi tenangnya, Jungkook kehabisan akal untuk memcari si mungil yang menjadi pemicu bom waktu dalam dirinya. dia yang tak sudi menghabiskan tenaga, bahkan rela memutari mansion megahnya berulang kali.
dalam hening ia menggeram, tersadar bahwasannya mereka terikat bond. lantas pria Jeon itu tertawa kecil mengejek dirinya.
-lihat bukan, Park Jimin sudah menjadi hal penting dalam daftar prioritasnya.
Jungkook memejamkan kelopak mata sekejap untuk mendapatkan fokus bagi insting Alpha dalam dirinya.
DEG !!
mata tajamnya kembali terbuka, namun dibanding kelegaan, sinar kekhawatiranlah yang terpancar. dari seluruh ruangan yang terdapat mengapa Omega itu bisa berada di tempat yang tidak semestinya.
" sial ". geramnya menahan kekesalan.
dia bergegas melajukan tungkai jenjang nan tegasnya begitu cepat, buruk sekali jika akal bulusnya mulai terungkap. belum saatnya itu terbongkar, tidak, lebih tepat dikatakan jangan sampai.
hubungan merak belum membaik, bahkan tanda – tanda itu pun tidak terlihat, tepatnya dari sisi Jiminlah yang terus menghindarinya.
setidaknya berikan dia waktu untuk menyelesaikan kerunyaman diantara mereka lebih dulu, sebelum ditimpah oleh berbagai macam masalah yang lain.
jangankan untuk bicara, bahkan sebelum dirinya mendekat Jimin sudah menjauh lebih dulu. jika Jungkook mengambil satu langkah maju, maka Jimin mengambil lima langkah mundur.
dan bila masalahnya bertambah, jarak mereka akan semakin jauh, mustahi Jungkook tetap menahan Jimin di dekatnya kelak. bertaruh untuk segalanya, Jungkook tidak ingin hal itu terjadi, tidak sama sekali.
-kau telat Jeon Jungkook.
tungkai yang tergesa – gesa, nafas yang tersengal, jantung yang menggebu, terhenti di detik yang bersamaan, kala manik Hazel tajam menangkap sosok mungil, tak jauh darinya berdiri seorang pria pirang tua berjanggut.
dilihat dari bagaimana raut wajah jimin dan si lawan bicara, keresahan yang sejak tadi dikhawatirkan sepertinya telah tumpah ruah kedalam mangkuk kenyataan.
" apa yang kalian lakukan disini ". suara berhias nada yang dalam juga sarkas.
menyadari siapa yang mengintrupsi, pria pirang tua itu segera membungkuk sekilas memberi salam, " Tn. Jeon ".
tidak ada balasan seperti biasanya, bahkan Jungkook enggan menurunkan pandangan sedikit pun. mata itu beralih pada seorang omega mungil yang hanya tertunduk diam menghindari tatapannya.
emosinya benar – benar diambang tanduk, namun tidak mungkin dia menggila ditempat yang tidak seharusnya, ingin ditaruh dimana harga diri tingginya itu.
" kau ikut aku ". ujarnya lebih kepada memerintah.
Jungkook hendak meraih lengan Jimin, namun Omeganya itu menolak, menarik lengannya menjauh sebelum Jungkook berhasil menyentuh.
" katakan berapa besar ?". Jimin secara tiba – tiba bersuara.
raut wajah dua Alpha berbeda status itu menatap tak paham.
kepalanya yang terus menghadap lantai marmer, terangkat menatapa pria asing tua itu.
" jumlah nominalnya ". Jimin berkata dengan membumbuhi nada menggoda, kerlingan matanya dibuat semenarik mungkin, " berapa besar yang akan kau pertaruhkan untuk mendapatkanku tuan ?".
pupil Hazel membola seketika mendengar penuturan Jimin yang tak diduga – duga.
oh binggo sang pria asing mengerti kemana arah pembicaraan Jimin, dia semakin tertarik untuk mendapatkan Omega 'expensive' itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK SWAN
Gizem / GerilimCintai aku, jadilah orang pertama yang mencintai dan mengajariku apa itu cinta.