pagi diawal kamis Jungkook mengosongkan jadwalnya, kali ini ia akan melatih kemampuan berkudanya.
setelan kemaja chambray yang tiga kancing bagian atasnya terbuka sengaja, celana jeans ketat, sepatu boots juga topi laken coklat tuanya, dia sedang memasang peralatan pada kudanya.
keadaan sangat tenang sampai Taehyung menghampirinya dengan wajah yang tak biasa, tidak ada lambaian tangan berhiaskan senyum kotak menyapa dengan suara lantang.
kali ini sahabatnya itu datang tertutupi aura suram nan dingin, “ luangkan waktumu “. pinta Taehyung langsung pada intinya.
“ jika kau memintanya untuk Omegga rendahan itu kusarankan berhenti “.
“ he’s like this because of you “. entah harus pakai nada seperti apa lagi untuk membuat sahabatnya itu sadar.
“ lalu kau mengharapkan apa ?, tujuanku memang menyakitinya “.
“ tunjukkan belas kasihmu sedikit saja “, geram Taehyung, “ malam dimana dia dilakukan tidak pantas kau hanya diam tak berkutik “.
Jungkook akhirnya menatap Taehyung, “ kau lupa ?, siapa yang membuatku melakukannya ?”.
itu benar, memang Taehyung yang menyarankan Jungkook untuk membawa Jimin, saran yang menggiurkan dan membangkitkan jiwa iblisnya.
kini ia sangat menyesal karena apa yang terjadi sangatlah jauh dari perkiraannya dan Jiminlah yang mendapat luka paling banyak.
“ kuakui memang akulah biang dari semua masalah ini, akan tetapi aku ingin kau menyadarinya “.
“ what ?”, Jungkook menaikan satu alisnya.
“ his your mate, when you lose him, your life is ruined “.
Jungkook tidak menjawab, dia hanya diam mematung mengepalkan dua tangan.
“ menyerah saja pada perasaanmu sebelum semuanya terlambat “. lalu Taehyung pun mengakhiri perdebatannya.
walau sudah menjadi sahabat sejak lama, juga membangun bisnis bersama, bukan berarti Taehyung selalu mendukung Jungkook dalam segala hal. sebagaimana orang normal lainnya, dia juga tidak menyukai kepribadian kasar sahabatnya itu.
sejak awal mengenal, Jungkook memang tidak memiliki rasa emphaty dalam dirinya sedikitpun.
Taehyung pergi meninggalkan Mansion, kali ini ia tidak sejalan dengan Jungkook.ditengah langkah panjang, kepala Han muncul menyahuti namanya.
“ tunggu sebentar Tuan “, Kepala Han menghadap Taehyung.
“ aku berencana untuk mengunjunginya, apa kau ingin ikut ?”. tawar Taehyung,
memang sejak hari dimana insiden itu terjadi hingga telah berlangsung satu minggu, kepala Han belum juga mengunjungi Jimin, walau dalam dirinya sangat ingin, melihat bagaimana mana keadaannya, berada disamping merawat dan menemaninya.akan tetapi apa daya, dia hanya seorang pelayan yang memiliki tuan.
“ dia pasti akan memberikan ijinnya “. dorong Taehyung meyakinkan.
namun kepala Han menggeleng lemah, “ sudah kucoba, kau tahu tuan Jeon tidak suka mengulang perkataan “.
“ perlukah aku yang berbicara ?”. dia dapat merasakan betapa besar keinginan pelayan utama itu untuk melihat anak didiknya.
“ tidak tuan, aku tidak ingin menambah runyam suasana “.
“ ahh jadi kau mendengarnya “.
“ maaf aku tidak bermaksud “.
Taehyung menepuk pundak kepala Han , “ kalau begitu kita bicara dimana ?”.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK SWAN
Gizem / GerilimCintai aku, jadilah orang pertama yang mencintai dan mengajariku apa itu cinta.