masih jelas diingatannya, peristiwa malam dimana dia kehilangan segalanya bahkan sang ibu yang sangat di cintainya.
orang itu, salah satu dari dua pria besar yang menghajar wanita paling berharga dalam hidupnya hingga meregang nyawa kembali muncul dihadapannya.
yah benar, anak buah yang diperintahkan untuk menyeret Jimin adalah Maximus, yang sebelumnya ditugaskan dan bertemu Jimin dalam peristiwa malam berdarah.
sebenarnya Maximus telah berada disana bahkan sebelum Jimin dan Taehyung datang, namun sudut pandanganya hanya tertuju pada orang - orang yang membuatnya naik pitam.
" NO !!". Jimin beretriak sangat histeris mendorong Maximus kuat - kuat hingga tangannya terbebas. dua tangannya menutupi telinga, matanya terpejam, tubuhnya membungkuk, " NO, DON'T COME NEAR ME !!".
dia terus berteriak histeris, keadaannya berubah drastis dibanding sebelumnya. sekujur tubuh mungilnya gemetar ketakutan, seluruh orang diruangan mendadak bingung.
-tentu tidak dengan Jungkook juga anak buahnya.
" Jimin what happened ". Taehyung yang panik hendak mendekat untuk menenangkan, namun Jimin segera mendorong lalu pergi meninggalkan ruangan.
" what happened to him ?", Vineas yang juga tidak tahu apa - apa menginginkan penjelasan.
Taehyung memilih untuk mengejar Jimin, kendati mendukung, Jungkook melarangnya untuk tidak ikut campur.
" aku membawanya sesuai saran darimu ". Jungkook sama sekali tidak menampilkan ekspresi apapun selain ketidak pedulian.
" Vineas can you leave us ". bukan pertanyaan lebih ke perintah, Taehyung memakai ketegasannya kali ini, raut ramah yang selalu ditampilkannya berganti sama dingin dan tajamnya dengan Jungkook.
" pastikan tidak ada barang yang terlempar keluar, terutama salah satu dari kalian ". kemudian pergi sesuai perintah, diikuti Maximus dibelakangnya.
kini ruangan telah kosong, hanya ada dua sahabat yang saling tatap, dua Alpha yang memasang sikap waspada satu sama lain, aura yang menguar bukanlah persahabat melainkan lawan.
" what's teh problem ?, didn't I do as your idea ". Jungkook mengangkat satu alisnya tanpa menurunkan dagu.
" but not like this ".
" im not like you Taehyung, I do whatever for make money, even I lose empathy ".
Taehyung melangkah mendekati Jungkook, " jika kau masih saja mempertahankan egomu, kau akan menyesal ".
" why ?, you say some nonsense ".
" you will lose him ".
" and why would I be disappointed ?".
Taehyung menaruh jari telunjuknya tepat dada Jungkook dititik dimana jantungnya berdetak, " cuz he is your mate ".
" of course no, and never ".
-baiklah biarkan dua Alpha itu berdebat.
Jimin terus berlari membabi buta kesembarang arah, entah ruangan aman yang akan ia datangi asalkan dapat berlari sejauh mungkin, dikarenakan termakan kepanikan juga rasa takut Jimin memilih menuruni tangga ketimbang lift.
kaki jenjang rampingnya terus mengayuh membawa Jimin, tak jauh dari tempatnya berlari, terdapat sebuah pintu kaca yang terbuka lebar, ia lantas mengarah kesana.
binggo, rupanya tempat yang ditujunya tanpa kesengajaan merupakan lantai bawah yang terdapat kolam renang besar. nafasnya terengah, dadanya naik turun kehabisan oksigen.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK SWAN
Mystery / ThrillerCintai aku, jadilah orang pertama yang mencintai dan mengajariku apa itu cinta.