Apa yang pantas ia harapkan, sadar bahwa tingginya langit sangat mustahil untuk dimiliki. bodohnya ia berpikir bahwa pria itu hanya miliknya seorang, tak pantas, sungguh bodoh.
BRAK !!
Jimin memasuki ruangan acak, yang mana itu merupakkan kamar yang pernah ia pakai sebelum kejadian kolam renang.
matanya terasa panas, dada menjadi sesak, jantung yang berdenyut nyeri, kepalanya yang terus memutar balik noda merah yang menjadi pemicu seakan memperjelas fakta adanya garis tebal diantar kehidupan percintaannya.
hirarki tetaplah sebuah takdir yang tak dapat di ubah, dia yang berada di anak tangga terbawah memaksa mendaki puncak dengan nasibnya yang cacat, dan berakhir tragis.
Baru saja dirinya dilanda kebahagian, dimana Jungkook yang akhirnya mengambil satu langkah lebih maju mengenai hubungan mereka.
Bahkan rasa perih dari jejak gigitan di lehernya masih amat terasa, bukti dari keseriusan seorang Jeon Jungkook, menetapkan sebuah benang takdir.
Bukti yang memperjelas siapa dirinya bagi Jungkook.
Jimin meremas sweater putih tulangnya yang dikenakan, rasanya sangat sesak menyiksa rongga dadanya, seperti ada batu besar yang menghimpit.
“ egh “.
menahan isakkan, sekuat tenaga menggigit bibir bawahnya. tubuh mungil yang kini terhuyung bergetar berusahan untuk tidak meraung.
semua terjadi begitu mendadak, seakan tuhan telah menyiapkan skenario yang berurutan untuk itunjukkan padanya.
oh tuhan sungguh, si mungil yang mengharapkan setitik air kebahagian tidak bisa lagi menahan kesesakkannya, dadanya itu terlalu kecil untuk menampung kesakitan yang besar.
“ AARRGGHH !!”.
PRANK !!
hancur lebur berserakkan sudah serpihan kaca meja rias dikamar itu, Jimin menghantamkan kursi kecil kearah kaca sangat kencang, melampiaskan ledakkan kefrustrasian terhadap harapan bodohnya.
raungan kekecewaan menggema ditengah malam perayaan natalnya, derai air mata seakan tak ada habisnya.
mengapa,,,
ia sudah menyiapkan segalanya dengan sempurna, mengapa hancur dalam sekejap.
GREP !!
emosi dalam dirinya sudah tak terkendali, Jimin menjambak surai sutranya sangat kuat, beberapa helai bahkan terlepas.
“ stop,,,please stop “. erangnya merasakkan denyuttan sakit dikepala yang kembali menyerang.
dua genggaman dikepalanya semakin kuat, denyuttan sakit dikepala menutupi rasa perih dipermukaan kulitnya.
disusul rasa pusing yang menjadikkan tubuh kecilnya terhuyung kearah belakang dan jatuh tersungkur.
cukup kencang menghantam lantai berhiaskan serpihan kaca yang beberapa menancap di sekitar lengan dan kakinya, masih menjambak dirinya sendiri.
penampilan Jimin sangat mengenaskan, surai blondenya yang berantakkan, sweater putih berhiaskan bercak darah, mata merah bengkak yang terus mengeluarkan air mata, raut wajahnya sudah seperti orang yang tak waras.
Oh si manis yang malang itu sangat tertekan.
BRAK !!
“ JIMIN !!”.
pintu tedorong sangat kuat membentur tembok, bersamaan terikan sebuah nama seseorang mengambil langkah mendekat, namun,,,
“ TIDAK JANGAN MENDEKAT !!”.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK SWAN
Mystery / ThrillerCintai aku, jadilah orang pertama yang mencintai dan mengajariku apa itu cinta.