FAMILY II

1.1K 124 2
                                    

secangkir kopi menjadi teman penikmat pagi harinya, hari ini pun matahari begitu cerah, sinarnya bahkan terasa hangat dikulit-vitamin alam adalah yang terbaik.

sepertinya seberapa hangatnya mentari pun tetap tidak akan merubah dinginnya seorang Jeon Jungkook. pria besar Jeon itu telah tertidur selama satu hari penuh terhitung dari hari sebelumnya.

bukan tanpa alasan. penyebab lama tidurnya merupakan perkelahiannya dengan kelompok sayap kanan yang berani mengusik kedamaiannya.

saling merebut wilayah didalam perbisnisan gelap memanglah hal yang biasa, namun bukan berarti harus diam saja ketika wilayah milikmu direbut bukan.

amarahnya benar – benar meledak habis – habisan dalam perkelahiannya, entah berapa total orang yang telah tewas di tangannya malam itu. baginya itu merupakan pesta dan dia menikmatinya -sangat.

walau Jungkook seorang founder dari bisnis yang dibangunnya, namun ia tidak suka jika hanya duduk diam memberikan perintah saja. dia lebih memilih untuk terjun langsung kedalam setiap aksi, terutama dalam hal yang berbahaya.
usianya memang tak lagi muda, September nanti ia akan genap 37 tahun. kendati demikian, penampilan dan fisiknya sangat bertolak belakang dengan fakta usianya. dia bahkan masih sanggup mengalahkan seekor banteng seorang diri.

pun jika ia sudah tak sanggup dan tua, tak mungkin dari 100 musuh, ia mengalahkan setengah dari mereka seorang diri dengan tangan kosong.
dan fakta itu telah menyebar keseluruh pebisnis gelap, yang membuat mereka berhati – hati dengannya, jika memang ada yang ingin mencari gara – gara, maka orang itu harus memilki keberanian yang tinggi.

Jungkook menyeruput machiatonya, memandang lurus pepohonan dilahan pribadi seluas 30.000 hektar milikinya.

“ maaf menganggu pagi anda tuan “. ujar seorang pria beta setengah baya membungkuk hormat.

“ ada apa ?”, Jungkook melirik sekilas dari ujung sisi matanya.

“ tuan Taehyung menunggu anda di…”. pelayan yang berstatus senior kepala itu sedikit ragu melanjutkan ucapannya.

“ apa ?”, Jeon Jungkook menaikan satu alisnya heran.

“ tuan Taehyung langsung menuju ruang kerja anda begitu tiba “, pelayan pria tua itu menahan nafasnya sejenak, “ apa aku perlu mengatakannya untuk menunggu di ruang tamu saja ?”.

“ tidak perlu, kau bisa pergi "
sejujurnya Jungkook sangat tak menyukai sikap Taehyung yang seenaknya itu, namun ia tidak pernah merasa terganggu, toh Taehyung tidak pernah mencuri apapun di ruang kerjanya.

“ sepertinya kesabaranku telah membuatmu lupa akan sopan santun “. ujarnya begitu memasuki ruangan.

Taehyung hanya menampilkan senyum kotaknya sembari memamerkan sebuah map yang terangkat. Jungkook mengambilnya begitu saja melewati Taehyung lalu berakhir menduduki kursi jabatannya.

“ sepertinya kecerdasanku telah membuatmu lupa akan terimakasih “.Taehyung mengutip perkataan Jungkook.

“ kau telat “. sarkas Jungkook menatap tajam Taehyung, “ aku menyuruhmu satu hari tapi kau memberikannya di satu minggu, kau pikir aku lelucon “.

“ oh ayolah, aku bahkan sulit untuk menikmati hari – hariku beberapa hari belakangan ini, liburanku kacau karena kau juga, kau tahu itu “. racau Taehyung tak terima disalahkan.

namun sahabatnya itu hanya mengacuhkannya, ia lebih tertarik dengan berkas data diri seseorang ditangannya.

“ jadi dia seorang guru privat yang melatih piano “. gumamnya membaca daftar informasi seorang Park Jimin.

BLACK SWANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang