Jimin terbangun ditengah malam, dan segera pergi setelah dengan cepat memakai pakaiannya yang berserakan di lantai, pukul 01.15 dia sampai dikamarnya, lalu membersihkan diri.
dia terus menggosok, sekujur tubuhnya yang di hiasin tanda kepemilikan Jungkook, terutama di bagian leher, namun tentu saja sabun tidak akan berpengaruh.
sambil terus menangis Jimin merasa dirinya begitu kotor dan hina melebihi kotoran hewan, dia pemuda yang selalu memuji tuhan dan taat dalam ibadah, bahkan didalam kamarnya terdapat salib yang selalu ia rawat dengan baik.
akan tetapi mengapa, hal buruk terus saja datang padanya dan semakin bertambah parah setelah dia bertemu Jeon Jungkook. tidak hanya membunuh malaikat tersayangnya, Jungkook juga menghancurkan mimpi dan hidupnya dalam sekejap.
merampas hal yang selalu dijaganya selama 24 tahun, dia menginginkan pengalaman pertamanya akan begitu indah, penuh cinta bersama orang yang disayangnya, namun berakhir naas di tangan seorang pria tak berperasaan.
-dia telah kehilangan semua harapannya yang selalu dilampirkan dalam doa.
begitulah dia melewati malamnya.
fajar telah muncul menyapa semesta dibeberapa belahan dunia termasuk kota Harrisburgh, kegiatan yang dimanakan pekerjaan menghiasi kebisingan di dalam maupun luar mansion.pintu diketuk dari luar sebanyak 6 kali dengan jeda 3 ketukan di awal, tak ada jawaban, kepala Han hendak membukanya, tepat didetik itu gagang pintu diputar.
Jimin keluar dengan pakaian tugasnya yang rapih seperti biasa, namun sebaik apapun penampilannya, matanya yang sembab masih terlihat jelas, tentu paman Han telah paham akan apa yang terjadi, tidakk perlu berbasa – basi.
“ jika kau merasa tidak baik, aku tidak akan memaksamu “. ujarnya, dia bukan bersikap seolah tidak perduli, hanya saja untuk apa menabur garam diatas luka jika kau tidak memiliki solusi untuk menyembuhkannya.
“ im fine “. tutur Jimin.
berbeda dengan Jimin, Jungkook menyambut pagi dengan energinya yang telah kembali pulih, denyutan nyeri di kepalanya hilang tanpa jejak sedikitpun, padahal dia tidak meneguk sebutir aspirin.
tenaganya seolah kembali terisi, rasa segar dan bugar di tubuhnya begitu dia bangun, membuat mood-nya sedikit membaik.
-apa kau tidak perduli mengenai sisi ranjangmu yang kosong tuan Jeon ?.
begitu terbangun, dia lantas segera membersihkan diri dan bersiap, tidak ada coffee yang selalu menemani paginya kali ini, namun tak diambil pusing.
beberapa menit berlalu, dan Jungkook telah siap dengan setelannya yang selalu formal, kemeja, vest, jas, juga mantel, celana pierrox sandrers, sepatu plain toe hitam mengkilap, kali ini ia tambahkan syal tipis yang hanya di sampirkan tanpa membelitnya, sungguh mempesona.
bunyi dari plain toe menggema di sepanjang Koridor setiap kali tungkai jenjang itu melangkah, wajahnya selalu terlihat angkuh, tak mudah digapai.
DING !
bunyi ponsel menandakan adanya sebuah pesan mengintrupsi pandangannya, Jungkook memperhatikan setiap bait kalimat sambil terus berjalan.
BUGH !
berujung menabrak sesuatu, iris Hazel mengarah ingin tahu siapa yang berani menghalangi jalannya. itu Park Jimin, tengah sibuk merapihkan beberapa buku yang jatuh dari dekapannya.
“ gunakan dengan baik matamu “. geram Jungkook tak suka seseorang menyentuh tubuhnya baik disengaja maupun tidak.
-perlu kau ingat tuan bahwa kalian telah berbagi ranjang dua kali.
![](https://img.wattpad.com/cover/271289649-288-k37067.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK SWAN
Mystery / ThrillerCintai aku, jadilah orang pertama yang mencintai dan mengajariku apa itu cinta.