Sejak dirinya menerima telpon perintah dari Jungkook, Taehyung dalam lubuk hatinya sangat amat teramat enggan menuruti, bahkan kakinya begitu berat untuk dipakai melangkah.
ponselnya tiba – tiba saja berdiring ditengah perbincangan penting dengan seorang yang akan menjadi ‘rekannya’ beberapa saat kedepan.
tetapi bagaimanapun, dia harus mengangguk, firasatnya selalu buruk jika Jungkook menelpon mendadak terlebih suara sahabatnya itu terdengar bahaya.
dan begitu sampai, tak banyak yang ia ekspresikan, hanya menpuk jidat serta helaan nafas frustasi kala menemukan kekacauan gila Jungkook, seonggok tubuh bersimbah darah tertelungkup kaku.
“ orang idiot itu benar – benar “.
keluh Taehyung memijat kecil pelipisnya.
merogoh saku jas bagian dalam, tangannya mengeluarkan benda pipih digital masa kini, menekan satu nomor seseorang.
saat dirinya disibukkan oleh menunggu orang disebrang untuk menjawab telpon, tak sengaja tatapannya menangkap sosok Jungkook yang berjalan enam meter didepannya lewat sekilas.
“ kau sungguh telah memporak – porandakkannya Jimin, kau berhasil “. gumam Taehyung pada ruang bisu ditemani satu mayat berlatar kehampaan.
entah dia harus berbahagia atau malah sebaliknya, menyesal mungkin ?, jangan menanyakan itu, yang bahkan dirinya saja tidak tahu untuk menjawab apa.
sebagai pelopor hubungan yang terjalin antara Jimin dan Jungkook, Taehyung berperan besar sebagai saksi juga pelaku, mengemban dua peran sekaligus memang menarik, namun akibat yang ditimbulkan begitu runyam.
begitu suara seseorang menyahut disebrang panggilan Taehyung mengalihkan pikirannya, “ bawa setidaknya lima orang dan alat untuk ‘membersihkan’ “.
“apa ada hal yang lain tuan ?”.
“ tidak, bassmant, 10 menit “. pinta Taehyung singkat nan tegas.
sambungan telpon pun terputus. menunggu dalam diam, berbagai ide berkecamuk dalam benaknya.
tidak mungkin dia lepas tangan begitu saja setelah dua orang termakan oleh idenya, sebagai pelopor dia juga harus menjadi penengah untuk Jimin dan Jungkook.
Taehyung memang merasa bangga karena ide – ide gilanya berjalan lancar.
tak dipungkirinya jika Jungkook akan mengalami perubahan yang signifikan akibat tenggelam dalam peran yang dia berikan. itu bagus, tentu ia tidak menyesali yang satu itu.
berhasil membuat seorang Jeon Jungkook berubah adalah pencapaian terbesar dalam hidupnya, oh !, lebih tepat dikatakan mengembalikan kawannya itu pada sifat awalnya.
DRAP ! DRAP ! DRAP !
langkah kaki yang beriringan menuruni tangga terdengar, sesuai perintah, kepala penjaga membawa lima pengawal.
“ tuan “. mereka serentak memberi salam sembari membungkuk.
Taehyung mengangkat satu tangan sebagai tanda ia menerima salam mereka, “ bersihkan dalam tenggat waktu 10 menit “.
“ baik tuan “.
lima pengawal termasuk kepala penjaga mulai bergerak, dua dari mereka mengangkat mayat untuk dimasukan kedalam sebuah kotak, tiga lainnya membersihkan genangan sungai kecil merah, sedangkan Taehyung segera pergi untuk menuju satu tempat.
Jungkook membunuh seseorang ?, bukan hal yang tabu, karena memang itu hal yang biasa terjadi dalam pekerjaan mereka.
kendati demekian,Taehyung merasa ada sesuatu yang janggal mengenai motif kematian orang asing itu, walau ia tidak mengtahui apa yang terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK SWAN
Mystery / ThrillerCintai aku, jadilah orang pertama yang mencintai dan mengajariku apa itu cinta.