CONSCIUOS

538 71 2
                                    


Hentakkan derap langkah yang berlari bak se-ekor rusa yang berusaha menghindari singa. Vineas, sejak selesainya pelelangan tak henti tungkainya berlari kesana kemari, berharap yang satu ini bukanlah yang diduganya.

belum sempat sampai, dari jarak kisaran lima meter maniknya yang gusar menangkap sebuah objek yang tengah berjalan gontai memegangi dinding sebagai bantuan penopangnya, samar – samar dia perhatikan raut wajah Taehyung yang menatap kosong lantai ia berpijak.

Vineas yang sempat berlari gusar pun perlahan melambatkan langkahnya mendekati Taehyung, tatapan keduanya bertemu saling bertukar intuisi yang sama.

" katakan ". Vineas lantas menuntut jawaban.

Taehyung masih belum bereaksi, dan tiba – tiba tubuh yang memang lunglai pada akhirnya menyerah pada bumi.

lelaki Kim itu terduduk diatas kedua lututnya yang tertekuk, menggigit bibir bawahnya hingga memutih perih.

" aku telah membunuhnya ". suara bernada lirih berucap lemah.

sontak Vineas menutup mulutnya, dua tungkai kakinya mendadak merasakan lemas layaknya Taehyung. semuanya telah berakhir, semuanya hancur dalam semalam, harapan mereka satu –satunya telah musnah bersama serpihan pesawat yang meluncur bebas menghantam laut lepas.

lalu apa yang harus mereka lakukan setelahnya ?, tentu tidak ada, keduanya memutuskan untuk kembali ke mansion dengan perasaan dan air wajah yang sulit di deskripsikan.

begitu sampai, sesuai dugaan suasana di mansion Jungkook riuh pikuk, ada yang menangis, menatap tak percaya pada siaran berita yang tengah menyiarkan kecalakaan pesawat dan nama dari rekan mereka terpampang dalam daftar korban.

" ITU TIDAK MUNGKIN !!". pekik salah satu dari pelayan wanita disana, itu Lily. " selagi tubuh Jimin tidak ditemukan dia bukan korban baik pakaiannya sekalipun ".

sontak kepala Taehyung yang tertunduk mendadak seperti terjambak untuk menegak ketika mendengar kalimat Lily, ia pun berlari menuju pintu keluar tanpa sempat Vineas bertanya lelaki Kim itu sudah menancap pedal gas pada mobil dan melaju kencang.

sedangkan Vineas ?, dia membiarkan Taehyung pergi begitu saja lagi pula masih banyak hal yang harus dia urus dibanding berdebat dengan si Kim.

tujuan Taehyung tak lain dan tak bukan adalah titik tkp dimana kecelakaan pesawat itu terjadi, semoga saja baik dia maupun para relawan tidak menemukan barang baik tubuh Jimin disana, dia masih berharap kali saja Jimin pergi ketoilet sehingga dia ketinggalan pesawat.

sambil mengharap – harap cemas, Taehyung terus melaju membelah jalanan Harrisburg.

hanya membutuhkan waktu singkat untuknya menempuh jarak yang cukup jauh, sampailah si tuan cemas di TKP. sudah banyak relawan dan petugas kepolisian yang berkumpul, pencarian besar besaran menggunakan sejumlah kapal ferri telah dilakukan, banyak juga wartawan yang sibuk memberikan laporan.

sedangkan ditempat lain, Vineas mematung menatap objek didepan, tatapannya bergetar tak percaya, " apa yang kau lakukan padanya ?".

" aku tidak punya pilihan, begitu tersadar dia mengamuk lantas membunuh dua asistenku yang sedang memeriksanya ". tutur Profesor Izak menjelaskan.

SREK !!

Vineas menarik kerah kemeja Izak sorot matanya penuh ketidakterimaan, " DIMATA OTAKMU MEMPERLAKUKAN DIA SEPERTI ITU !!".

" lalu apa saranmu ?, yang sedang kita tangani bukanlah Jeon Jungkook tapi sisi Alphanya, apa kau lupa bahwa pria itu seorang Dominant, mereka tak ada bedanya dengan iblis yang bangkit ".

BLACK SWANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang