Jungkook kembali mengambil alih permainan, seperti biasa dia yang memimpin sedangkan Jimin menerima dengan tangan terbuka.
menghentak perlahan memastikan ‘miliknya’ telah berada didalam sepenuhnya, lalu berhenti beberapa saat membiarkan tubuh Jimin beradaptasi dengan rasa yang baru.
insting di dalam dirnya mengaum meminta untuk segera bergerak, namun Jungkook menahan, mencoba bersabar agar tidak menyakiti Jimin.
“ are you hurt ?”. tanyanya lembut memastikan.
Jimin mengangguk kecil, “ just a little,,,but it’s okay you can move “.
gerakkan pelan menjadi awal dari rasa nikmat keduanya, gairah yang mendamba yang bergemuruh dalam dada menjadi alasan tidak adanya penolakkan dari mereka kepada satu sama lain.
panasnya sensasi gairah, sentuhan sensual menjadi kobaran api yang membara, membakar dua tubuh yang saling bergulat memuaskan.
setiap kali lantunan lenguhan desah yang keluar bak penggugah hasrat bagi Jungkook, dikala dia berhasil menyentuh setiap titik sensitive, maka tubuh mungil itu akan menggeliat meliuk – liuk.
Jungkook terkekeh ringan , mendekatkat ujung bibir pada cuping Jimin, “ menikmati sentuhanku ?”.
berselimut rona merah di wajah, Jimin mengangguk lemah.
menghirup dalam – dalam aroma peach vanilla dari celah antara leher dan tulang selangka Jimin, aroma yang akhir – akhir ini menjadi obat manis favoritnya dikala penat menyerang dan dapat membuatnya kalap.
perlakuan yang ia terima dari Jungkook membuatnya tak sanggup berkata – kata, hanya lenguhan, ringisan, juga desahan hasrat besar.
bak berada ditengah lautan luas, terombang – ambing memasrahkan diri, jika dirinya harus berakhir termakan ombak, maka biarlah, dengan senang hati dia akan menenggelamkan diri dalam gulungan ombak kenikmatan yang hakiki.
peluh bulir keringat menjadi tanda betapa dahsyatnya kegiatan ranjang yang berlangsung, disela – sela itu, Jimin menyempatkan diri menyeka keringat pada dahi sang Alpha.
untuk sejenak Jimin dibuat takjub akan betapa sempurna juga menawannya sang kekasih hati,wajah yang tampan berhiaskan ketegasan, garis rahangnya tajam begitu menantang, bibir tipis yang mempesona.
dua pundak lebar penopang dada bidangnya, lengan kuat yang selalu menyentuhnya alam kelembutan, tubuh berpahat otot terbungkus kulit tan menakjubkan, memang pantas kata sempurna tertoreh padanya.
manik keabuan sayu terkunci pada leher tegas Jungkook, satu tangannya yang memang melingkar di sekitaran sana, menarik tengkuk prianya untuk mendekat.
kecupan – kecupan ringan Jimin berikan secara beruntun, mulai dari pipi , garis rahang, puncaknya begitu sampai pada leher Jungkook, kecupan ringan berubah seikit ganas terkesan tidak sabaran.
Jimin melumat, menggigit kecil, lalu menghisapnya cukup kuat hingga terdengar erangan samar dari Jungkook sendiri, tindakkannya meninggalkan jejak kemerahan dengan bekas giginya yang sempat menancap.
“ AKHH !!“. pekik Jimin tertahan kala Jungkook mencoba menusuknya lebih dalam.
rasa nikmat yang memabukkan berubah seketika menjadi sakit dan perih, merasa bahwa bagian dalam bawahnya seperti terkoyak, bahkan dia dapat merasakan milik Jungkook menyembul di permukaan perut rampingnya.
kesakitan membuat Jimin memberontak, tubuh mungil itu pontang – panting mencoba melepaskan diri dari penyatuan yang tengah berlangsung.
“ no,,,eugh,,hurt,,,Jungkook !!“. jerit Jimin berusaha mendorong jauh Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK SWAN
Mystery / ThrillerCintai aku, jadilah orang pertama yang mencintai dan mengajariku apa itu cinta.