Untuk beberapa detik berlalu Jungkook hanya mematung, Hazelnya mengunci satu objek mungil yang tengah meringkuk tergulung didalam selimut biru tua beludru –tentu miliknya.haruskah ia melakukan sesuatu atau diam membiarkan. Jungkook benci jika selain dirinya ada yang menyentuh segala hal berkaitan dengan dia, baik keluarga pun bahkan orang asing.
oh pengecualian untuk Taehyung, pria Kim itu lebih tepatnya tidak tahu malu, Jungkook sudah lelah memperingatkan bahkan juga sempat hampir menembak jantungnya, namun Taehyung memang berbeda.
detik jam berlonceng terus berbunyi dalam irama malam, keheningan semakin memakan sunyi, menciptakan ruang waktu hanya untuk keduanya, Hazelnya yang selalu terlihat tajam tanpa minat selain membunuh, terkunci tepat pada raut wajah si mungil yang terlelap damai.
semakin lama ia menatap maka semakin jelas baying wajah seseorang yang sangat dibencinya samar – samar muncul kepermukaan kenangan hitam dalam benak.
Jungkook mengepalkan udara kosong pada lipatan telapak tangan, rahang tegas tajam miliknya mengeras, tanpa melakukan apapun kaki jenjang berfentopel itu melangkah meninggalkan seonggok Omega muda yang tak terusik sama sekali.
damai dalam kesunyian malam adalah candu bagi Jeon Jungkook, gelap dan hening adalah sahabat karib yang selalu ingin dijumpai disetiap harinya, ia lebih menyukai bulan ketimbang hangatnya mentari.
mulai melepaskan satu persatu barisan kancing pada kemejanya, lalu berlanjut hingga semua benang terlepas dari tubuh.
Oh sungguh, pahatan tuhan yang satu ini sempurna, tengkuk dan leher yang tegas, pundak luasnya, sepasang dada bidang yang mengagumkan, juga delapan pahatan dibagian perut, kulitnya yang sedikit tan menambah kesan jantan yang menggoda, pantas setiap mata yang melihat dibuat menggila oleh gairah yang mendamba.
Jungkook merendam seluruh tubuhnya dalam genangan air bathtub, dengan mata terpejam seolah merenggangkan otot yang tegang, mengangkat semua kelelahannya. memberikan kesempatan pada benaknya untuk beristirahat dan tidak memikirkan apapun.
–hanya perlu menikmati sensasi.
15 menit pun kini berlalu, Jungkook yang akhirnya selesai, kembali dari kamar mandi hanya berbalut handuk dibagian pinggul, berjalan tanpa alas kaki menuju ruang tidur bermaksud mencari pakaian malam bersantainya.
begitu sampai, Hazelnya tak lagi melihat gundukan yang meringkuk dalam selimut seperti beberapa menit yang terlewat, kini ranjangnya telah kosong, hanya jejak lipatan kusut yang tertinggal disana.
saat akan kembali melangkah kearah lemari, lagi, Hazelnya menangkap sesuatu yan membuatnya untuk kedua kalinya urung. menahan langkahnya oleh secarik kertas yang disandarkan pada secangkir teh wajib malam harinya.
‘ aku tidak bermaksud apapun jadi tolong jangan salah paham ‘
begitulah bunyi pesan yang tertulis, tidak hanya orangnya bahkan tulisan tangan pun sama mungilnya –simpul Jungkook sepintas.
dia yang memang hakikatnya tidak memiliki minat apapun selain bisnis dan uang tidak peduli, meninggalkan secarik pesan yang tak bermakna apapun baginya begitu saja.
dan entah sepertinya beberapa hari belakangan ini tubuhnya mudah sekali merasa lelah tak bergairah untuk melakukan apapun, sekiranya mungkin sudah seminggu dirasa.
Jungkook yakin bukan usia yang menjadi faktor utamanya, dia tidak pernah menyangkal usia kepala tiganya, toh dia selalu memperhatikan setiap kebutuhan tubuhnya agar tetap bugar setiap saat, mengkonsumsi vitamin penambah energy, makanan sehat, juga dia seorang yang maniak otot, olahraga harus selalu ada dalam aktivitas wajibnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK SWAN
Bí ẩn / Giật gânCintai aku, jadilah orang pertama yang mencintai dan mengajariku apa itu cinta.