BLACK SWAN

BOND 2

memang hanya itulah yang dapat dilakukannya, jika bukan Jungkook, maka ia akan menunggu orang lain saja, tidak peduli itu akan memakan waktu lama, tidak peduli Jungkook akan menyampaikan pesannya atau mengabaikannya, Jimin tidak peduli, pasti akan ada orang lain nantinya.

Jungkook tidak menaggapi pesan Jimin, namun yang pasti ada satu hal yang membuatnya mengundurkan untuk melangkah. sebelumnya saat dia menyentuh Jimin ada getaran yang dirasakannya.

getaran yang dimaksud disebut BOND, itu terjadi jika seorang Alpha menyentuh omega, bukan berarti setiap sentuhan Alpha mendapat getarannya, tidak, akan tetapi begitulah cara sang Alpha menemukan Mate-nya.

getaran itu akan terus berlangsung disetiap sentuhan, hanya akan berhenti ketika Alpha membuat ikatan dengan Omega, prosses bonding yang disebut knoted, maka dengan begitu getaran akan berhenti.
mereka akan menjadi Mate satu sama lain, jika setelah proses knoted terjalin, keduanya tidak akan bisa mencari mate lainnya, begitulah hukum takdir yang telah tercatat.

oh yang bisa mersakan adanya getaran, hanya Alpha, dan tidak berlaku pada Omega juga Beta. terkecuali mereka yang terlahir dengan sebutan Dominant, baik Omega dan Beta akan merasakannya.

“ here you can hold my hands “. mengulurkan tangannya tepat didepan wajah yang tertekuk.

lagi, karena rasa takut, Jimin tidak mendengar tawaran Jungkook, si mungil itu masih saja bertahan dalam prisai tak kasat matanya.

Jungkook yang notabenenya bukanlah pria sabaran, dan benci untuk mengulang perkataan, lebih baik bertindak lebih dulu. diraihnya satu lengan Jimin, menarik tubuh itu sampai berdiri tegap.

sorot mata sabit itu seolah memandang Tanya, namun yang didapat Jungkook hanya linangan air dimata yang sedikit membengkak, hidung yang memerah.

kembali, getaran itu terasa di tubuhnya, kali ini ia tidak begitu terkejut seperti beberapa menit lalu, namun tetap saja membuatnya bertanya – Tanya. dalam diam terus digengamnya tangan mungil yang tenggelam di dalam telapak tangannya yang besar. di sepanjang lorong getaran itu terus terasa beberapakali.

walau sulit mensejajarkan langkah kecilnya dengan tungkai jenjang Jungkook, Jimin yang tidak inging tertinggal selangkahpun, sangat berusaha menyamakan langkahnya walau sedikit dipercepat.

tangannya yang beradalam genggaman seorang tuan besar Jeon begitu erat menggenggam, seolah sesuatu dibelakang yang memperhatikan Jimin siap menelannya jika ikatannya terlepas.
akhirnya tak jauh dari tempat mereka berjalan, tangga yang menjadi tonggak ujung lorong pun terlihat. wajah Jimin tidak dapat merahasiakan betapa leganya dirinya, tiba – tiba gengamannya dilepas sepihak, kali ini oleh Jimin.

Jungkook yang tidak menduga, sempat terkejut melihat Jimin melepaskan genggamannya, langkah dia bahkan sempat terhenti.
dengan rasa yang tidak sabaran, pemuda mungil itu berlari kencang kearah tangga, namun tepat sebelum menuruninya, Jimin menyempatkan untu membungkuk berucapkan terimakasih.

sikap Omega itu memang selalu mengejutkannya, kendati demikian Jungkook tidak tterlalu menanggapi.
begitu dirinya menuruni anak tangga terakhir, Jimin sudah benar – benar menghilang dari pandangan, hanya ada louise dan kepala Han yang menyambut paginya.

“ selamat pagi tuan “. sapa kepala Han.

“ good morning master “. kali ini louise.

seperti biasa, seorang Jeon Jungkook yang dikenal memang angkuh dan tak sudi membuka suaranya jika buka menyangkut uang.

-oh tidak, rasanya kau selalu banyak bicara dengan Park Jimin akhir akhir ini Jeon, jangan berpikir untuk mengelaknya.

tuan Jeon hanya melewati kedua bawahannya tanpa minat menimpali, memasuki Cadillac Escalade yang merupakan kendaraan khusus dinas paginya. pintu akan selalu terbuka jika si tuan besar hendak memasuki mobil, untuk apa memperkajan seseorang jika dirinya sendiri masih harus menggerakan tangannya bukan ?.