#57 - End

19.1K 823 56
                                    

"Mas, sarapan dulu." tawar Fira pada sang suami yang baru saja menuruni anak tangga.

Fahri meletakkan tas kerjanya di meja, "Iya sayang. Ayo kita sarapan bareng!" ajaknya.

"Iya, Mas." Sedetik kemudian, Fira mengambilkan seporsi sarapan untuk Fahri.

Sarapan bersama sudah menjadi aktivitas rutinnya di pagi hari sejak dua bulan pernikahan mereka.

Telolet telolet..
Suara ponsel berdiring. Fira segera mengangkat telepon yang tergeletak di atas meja makan.

"Hallo, Assalamualaikum. Ada apa, Nang?" tanya Fira via telepon.

"Hah? Yang bener, Nang? Alhamdulillah."

"Iya, aku pasti dateng sama mas Fahri."

Fahri menatap istrinya dengan penuh tanda tanya.

"Minggu depan Inang nikah, Mas. Kita dateng ya?!" tanya Fira sekaligus meminta.

"Iya, sayang. Minggu depan aku ambil cuti." jawab Fahri.

Sekarang, Fahri meneruskan perusahaan milik papa Fira di Bekasi. Karena itu, mereka berdua juga membangun rumah di Bekasi.

"Yaudah, sarapannya dimakan lagi!" perintah Fahri yang diangguki oleh Fira.

Baru sesuap nasi masuk ke dalam mulutnya, tiba-tiba wanita itu merasa mual dan berlari menuju kamar mandi. Fahri merasa cemas, ia membuntut di belakang.

Huwekk.. Huwekk..
"Sayang, kamu kenapa?" tanya Fahri cemas.

Fira menggeleng, "Aku enggak tau, Mas. Kepelaku pening juga." gumamnya.

"Yaudah, aku panggil dokter ya!"

Selang beberapa menit, seorang wanita paruh baya berpakaian dokter datang untuk memastikan keadaan Fira.

"Bagaimana keadaan istri saya, Dok?" tanya Fahri setelah dokter Nadia memeriksa Fira.

"Alhamdulillah. Istri bapak dinyatakan positif hamil." ujar Dokter Nadia.

Fahri dan Fira saling berpandangan. Raut di wajah mereka menandakan kebahagiaan. Mata mereka berkaca-kaca. Sebentar lagi, mereka akan menjadi orang tua.

Fahri mendekat ke arah sang istri, lalu memeluknya erat," Alhamdulillah, sebentar lagi kita bakal punya momongan." ucapnya terharu.

"Alhamdulillah, Mas. Aku seneng banget." sahut Fira.

"Allahu. Aku sungguh mencintaimu, istriku. Aku berjanji akan menjaga kamu dan calon bayi kita." ucap Fahri matang-matang.

"Aku juga cinta sama kamu, Mas."

TAMAT

USTADZKU IMAMKU (Sudah Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang