Malam ini cuaca di lereng Merapi masih saja dingin. Fira masih terbaring lemah dikasurnya,beruntung ia sedang ada udzur jadi tidak perlu melaksanakan shalat wajib.
Nanda menemaninya sejak tadi pagi. Ia menempelkan tangannya ke dahi Fira. "Alhamdulillah,udah gak panas." Gumamnya."Assalamualaikum." salam seseorang dari balik pintu.
Nanda menoleh "Waalaikumsalam,ibu." ucapnya.
"Ibu kok disini?" tanya Nanda pada calon mertua nya.
Ruqayyah berjalan mendekati keduanya. "Iya ibu mau jengukin Fira."
Nanda mencium punggung tangan Ruqayyah.
"Gimana keadaanmu Nak?" tanya Ruqayyah pada Fira.
Fira membenarkan posisi duduknya dan mencium punggung tangan Ruqayyah.
"Alhamdulillah udah baik Bu.""Saya ibunya Fahri,kamu muridnya ya?"
"I.....Iya Bu." Jawab Fira gugup.
Ruqayyah menjenguk Fira? Apa Ruqayyah tau tentang Fira? Apa Ruqayyah peduli dengan gadis itu?
Entahlah,yang penting saat ini Fira merasa sangat bahagia karena kedatangan Ruqayyah."Ini ibu bawain buah-buahan buat kamu,ini juga ada susu sapi,Fahri yang beliin." ujar Ruqayyah sembari menaruh sekeranjang buah dan dua botol susu di kasur Fira.
Itu artinya Fahri masih peduli sama Fira. Fira semakin tersenyum karena hal itu."Makasih Bu." Fira tersenyum.
"Ibu tadi ke pasar beli buah sama siapa to?" tanya Nanda.
"Sama Fahri."
Nanda memalingkan wajahnya,hatinya sakit saat melihat Fahri begitu peduli pada Fira. Namun ia mencoba bersikap biasa saja.
Nanda terbangun dari duduknya dan mempersilahkan Ruqayyah duduk.
"Ibu,sini duduk." ucap Nanda sembari menepuk pinggir kasur Fira.
"Iya." Ruqayyah duduk lalu mengelus rambut Fira.
"Kamu udah makan Nak?" tanya Ruqayyah ramah.
Fira menggeleng pelan.
"Yaudah,ibu suapin ya."
"Nanda,tolong beliin nasi diluar ya." Perintah Ruqayyah yang diangguki oleh Nanda.Nanda keluar dari ruangan dengan air mata yang bercucuran. Bahkan calon ibu mertuanya itu pun sangat perhatian pada Fira. Padahal ia sendiri belum pernah merasakan perhatian dari Ruqayyah. Cemburu. Mungkin hal itu yang dirasakannya saat ini.
Nanda juga sadar diri. Ia hanyalah gadis berpenyakitan yang dikhitbah hanya karena rasa iba,bukan cinta.
Kecantikannya pun berbeda jauh dari Fira. Fira gadis yang cantik dengan kulitnya yang langsat, hidung mancung,bulu mata melentik,bola mata yang indah,giginya yang gingsul,lesung pipi disebelah kanan,dan bibir merahnya tanpa lipstik membuat siapapun yang melihatnya langsung terbuai oleh kesempurnaan wajahnya.
Bukan hanya cantik di wajah,Fira juga gadis yang cantik hatinya,dia gadis yang baik,membuat kesempurnaannya semakin bertambah.Sementara Nanda,ia tak ada apa-apa nya jika disandingkan dengan gadis itu.
"Mau buah nak?" tanya Ruqayyah.
Fira mengangguk "Boleh Bu."
Ruqayyah mengambil buah-buahan yang dibawanya tadi kemudian mengupas buah apel.
"Ini." Ucap Ruqayyah sembari menyodorkan potongan buah apel pada Fira.
Fira tersenyum saat menerimanya.
"Cantik sekali kamu Nak." terka Ruqayyah mengelus rambut Fira.
Fira hanya tersenyum tak dapat berkutik,entah kenapa ia merasa sangat bahagia karena Ruqayyah sangat perhatian padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
USTADZKU IMAMKU (Sudah Terbit)
Teen FictionMendapatkan cinta seorang Ustadz itu tidaklah mudah. Apalagi cinta itu datang dari seorang santri yang nakal, teledor, dan malas seperti Fira. Haydan Athafahri Ramadhan. Seorang Ustadz muda nan tampan yang mengabdikan dirinya di sebuah pesantren yan...