#2

26K 1.3K 10
                                    

Jam dinding dikelas sudah menunjukkan pukul 07:20, artinya bel masuk kelas sudah berbunyi sejak 20 menit lalu. Tapi kemana ustadz Fajar? Kenapa belom datang?.
Fira lebih memilih tidur daripada ikut mendengarkan obrolan teman2nya itu.

"Assalamualaikum,maaf saya telat",suara lelaki yg baru datang dari balik pintu.

"Wa'alaikumslm wrwb",jawab santriwati yg kemudian heboh dan hebring.

"Saya disini akan menggantikan ustadz Fajar,karena ustadz Fajar sudah ditugaskan untuk mengajar di Jogja",jelas sang Ustadz.

"Itu yang tidur silahkan berdiri 5 menit",ujar ustadz menunjuk Fira yg masih meletakkan kepalanya dimeja.

Dengan segera,Manda membangunkan Fira yg duduk disebelah nya dan menyuruh Fira berdiri.
Fira segera berdiri dan ia melihat ustadz didepannya itu,matanya berdesir,jantungnya berdebar,fikirannya kosong saat menatap lelaki berwajah tampan itu.

"Perkenalkan nama saya Haydan Athafahri Ramadhan,saya berasal dari Jambi,ada pertanyaan?".

"Umurnya berapa tadz?",tanya Sasa dg raut wajah sok imut.

"21 tahun",jawab Fahri cuek.

"Ehm ehm...ustadz ustadz,udah ada calon belum?kalo belum saya mau kok tadz",dg posisi yg masih berdiri,Fira menanyakan hal itu pada Fahri.

"Tidak perlu tahu,dan kamu silahkan duduk".

Dengan kesal Fira segera duduk di bangkunya.
"Sekretaris disini siapa ya?",tanya Fahri dg mengotak atik buku absen.

"Saya ustadz", dengan segera Fira mengangkat tangannya.

"Tolong buatkan daftar nama santri dan denah kelas ini,klo sudah antarkan ke rumah dinas nomor 12",pinta Fahri pada Fira.

"Asyiaapppp ustadz",jawab Fira bersemangat.

"Lho tadz,saya ketua kelas,kenapa gak minta tolong saya aja",protes Sasa.

"Apa sih luuu sirek ae,lhawong ustadz pengen nyuruh aku kok,huuuuu",bantah Fira.

"Sudah2,segera buka kitab kalian".

Di pesantren memang sudah disediakan rumah dinas untuk para ustadz/zah yg rumahnya jauh dr pesantren.

Setelah pulang dari sekolah pukul 12:00 , Fira kembali ke kamarnya,yaitu kamar 'Aisyah' yg terletak disebelah tangga lantai dua,ia shalat Dzuhur berjamaah lalu segera membuat daftar nama dan denah untuk diserahkan pada sang Ustadz.

"Manda,ikut yuk kerumah ustadz Fahri",ajak Fira.

"Ayok".

Keduanya berjalan melewati bangunan2 pesantren untuk menuju rumah ustadz Fahri.

"Assalamualaikum ustadz ganteng",salam Fira dengan mengetuk pintu.

"Wa'alaikumsalam",keluar seorang lelaki tampan berkaos hitam dan memakai sarung putih.

"Ini ustadz",Fira menyerahkan kertas ditangannya.

"Oh,terimakasih".
"Kita gak disuruh masuk nih tadz",sindir Fira.

"Tidak usah,langsung kembali saja",jawab Fahri lalu menutup pintu.

"What what what... Masak cewek secantik Fira ini dicuekin sih",ucap Fira dg nada kesal.

"Udah ayo balik aja",ajak Manda.

Ditengah perjalanan kembali,Sasa menarik jilbab Fira yg membuat Fira dan Manda berhenti.

"Jangan caper kamu sama ustadz Fahri",ucap Sasa dg mata yang melotot.

"Bodoamatttt wekk",dengan segera Fira meninggalkan Sasa.

USTADZKU IMAMKU (Sudah Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang