#14

14.9K 817 3
                                    

Kita berbeda,sangat berbeda.
Bagaimana rasa ini bisa ada?

Disaat engkau datang dengan kesempurnaan mu,dan aku menghampiri mu dengan segala kekurangan ku.

Berani sekali aku.

___________________________

Dikamar,Fira membaca kamus yang diberikan Fahri hari itu. Akhir akhir ini ia terus menghafalkan kosa kata bahasa Arab.
Ia merasa lelah lalu menutup kamus itu dan mengembalikannya di lemari buku.
Matanya terpeleset tak sengaja melihat dua batang coklat di lemari,mengingatkannya pada kejadian tiga hari yang lalu.

"Assalamualaikum ustadz",sapa Fira pada Fahri yang sedang menyirami tanaman didepan rumah.

"Waalaikumsalam",jawabnya melirik Fira lalu mengalihkan pandangannya.

"Nih..coklat buat ustadz,sebagai balasan dari aku karena ustadz udah kasih kamus buat aku",tangan Fira menyerahkan dua batang coklat.

"Terimakasih,untukmu saja saya tidak mau",Ucap Fahri mematikan kran lalu masuk kedalam rumah.

Sudah tiga hari ini persahabatan nya dengan Manda,Elsa,dan Inang tidak lagi harmonis seperti dulu. Dulu mereka melakukan sesuatu selalu bersama. Mulai dari mencuci baju,jamaah dimasjid,berangkat sekolah,makan,mandi,piket dan banyak lagi hal yang mereka lakukan bersama,tapi sekarang tidak. Fira melakukan semua sendirian,hanya Manda yang masih mau berbicara dengannya.

Sementara Elsa dan Inang tidak mau lagi berbicara dengannya sejak kejadian di swalayan sore itu,mereka mengaggap Fira berubah drastis semenjak ia mencintai Fahri. Fira hanya memikirkan Fahri Fahri dan Fahri,semua waktunya hanya untuk memikirkan Fahri. Hingga membuatnya lupa akan sahabat yang selalu ada untuknya.

"Manda,Inang kantin yuk,laper nih",tawar Elsa meninggalkan nama Fira,padahal ada Fira disana.

"Ayukkkkkk",Ucap Inang lalu segera mengenakan hijabnya.

"Iya laper. Fir,ikut gak?",tanya Manda pada Fira.

"Apaan sih man,orang aku gak ngajakin dia",tegur Elsa karena manda mengajak Fira.

"Iya. Ngapain sih ngajakin dia",sahut Inang memojokkan Fira.

Fira tidak tahan lagi dengan perkataan Elsa dan Inang yang selalu memojokkan dan menyindir nya selama tiga hari ini. Bahkan setiap detik mereka berdua selalu melemparkan kata2 pedas pada Fira.

"Cukup Sa,Nang. Segitu bencinya kalian sama aku? Kenapa?",Fira angkat bicara dengan air mata yang mulai jatuh.

Manda segera menghampiri Fira dan duduk disampingnya lalu mengelus pundak Fira untuk menenangkannya.
Diantara mereka berempat,Manda lah yang sudah bisa berfikir dewasa,ia selalu berada dijalan tengah,tidak berat kiri dan tidak berat kanan.

"Kamu tau gak? Semenjak kamu suka sama Ustadz Fahri kamu tuh berubah Fir,semua waktu kamu habisin buat cari perhatian ke Ustadz,nggak ada lagi waktu buat kita. Aku,Manda,Inang cuma ngabisin waktu bertiga,sementara kamu sibuk ngedapetin cintamu yang gak jelas itu",tekan Elsa mendekati Fira.

"Dan bukan cuma itu,kamu berubah..berubah banget! Sikapmu berubah jadi buruk,kamu udah dibutakan oleh cinta sampai2 kamu gak bisa ngelihat kita",Inang menambahi dengan air mata yang menetes.

USTADZKU IMAMKU (Sudah Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang