#23

15.3K 884 4
                                    

Fahri pasrah dengan takdir yang akan dijalaninya. Jika memang Nanda adalah jodoh yang sudah ditulis digaris takdirnya,maka sejauh apapun keraguan mendominasi hati dan pikirannya,tetap Nanda lah yang akan menjadi pendampingnya.
Dan ia percaya,jika ia berjodoh dengan Fira maka sejauh apapun jarak, ujungnya tetap akan bersatu.
Karena jodoh,maut,dan semua kehidupan sudah ditentukan oleh Allah SWT.

Sejak kepulangannya dari Rumah Sakit,ia tak henti hentinya beristighfar pada Allah,memohon segala ampunan dari yang maha kuasa.
Jujur. Fahri tidak menyangka bahwa hari itu ia berniat membatalkan pengkhitbahan Nanda. Padahal Nanda sudah menaruh harapan penuh padanya,mempercayakan semua padanya.

Fahri menyeruput kopi dihadapannya sembari membaca materi pelajaran yang akan diajarkannya dikelas besok.

###
Fira baru terbangun dari tidurnya,ia melirik jam diatas lemari yang menunjukkan pukul 2 malam.
Gadis itu berjalan menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu.
Fira yang biasanya kebo,dan butuh tenaga ekstra untuk membangunkannya,kali ini tidak. Gadis itu bangun dengan sendirinya,ingin melaksanakan qiyamullail. Sementara Manda,Elsa,dan Inang masih tertidur pulas.

Setelah mengambil air wudhu,Fira kembali ke kamar dan segera di gelar sajadah berwarna hijau tua miliknya. Ia mengenakan mukena,dan memulai qiyamullail nya dengan shalat tahajjud dua rakaat.

"YaAllah ya Rabbi,maafkan semua kesalahan hamba. Maafkan hamba yang terlalu mencintai ciptaanmu,harusnya hamba lebih mencintaimu yaAllah. YaAllah,jika rasa ini darimu tolong katakanlah,jika rasa ini hanya nafsu syaiton tolong hilangkanlah. Hamba ingin berubah menjadi lebih baik ya Rabb,hamba ingin membahagiakan kedua orang tua hamba. Allahummagfirliwaliwalidayya warhamhuma kama robbayani shogiro. Robbana atinaa fiddunya Hasanah,wa fil akhiroti khasanah wakina adzabannar. Amin"

Tangisannya pecah,ia menyadari semua kesalahannya. Gadis itu mengaku salah karena terlalu mencintai pria itu daripada Rabb nya. Mungkin Allah cemburu.
Fira putuskan,mulai detik ini ia akan menjauhi Fahri. Ia ingin lebih dekat dengan Allah SWT.
Dekati dulu penciptanya,maka Allah akan memberikan ciptaannya.

Manda terbangun dengan mata yang masih buram,retinanya langsung tertuju pada seseorang yang memakai mukena sedang berdzikir dan duduk di atas sajadah. Padahal ini masih sangat malam,dan biasanya Manda lah yang selalu bangun paling awal. Ia mulai mengucek matanya,memastikan jelas siapa orang itu.

"Firaa" lirih Manda.
Fira menoleh dengan tasbih yang masih melekat ditangannya.
Gadis itu hanya tersenyum melihat Manda,mulutnya masih terus berdzikir.

Manda turun dari kasurnya,lalu menghampiri Fira.
"Subhanallah" Ucap Manda.

Fira menghentikan tasbihnya "apa sih Man?" tanya Fira.

"Gakpapa,udah lanjut aja. Aku ambil wudhu dulu ya" ujar Manda lalu turun ke lantai satu untuk mengambil wudhu.

Mentari muncul kembali dengan eloknya,pagi sudah menyapa kota Magelang hari ini. Para santri sedang bersiap siap untuk pergi ke sekolah.
Gadis itu duduk di balkon depan kamarnya sembari menunggu ketiga sahabatnya yang masih bersiap siap didalam kamar.

Tasbih digital melekat ditangannya,mulutnya melantunkan beberapa dzikir pada yang Maha kuasa.

"Fir" sapa Manda menepuk pundak Fira.
"Eh ya?" jawab Fira sedikit terkejut.

Manda duduk disebelah Fira "lagi ada masalah?" tanyanya.

"Nggak" jawab Fira santai.

"Oh yaudah".

"Kenapa? Heran ya liat aku yang sekarang rajin?" tanya Fira terkekeh.

"Jujur. Iya sih" jawab Manda dengan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

USTADZKU IMAMKU (Sudah Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang