Pagi ini Fahri terbangun dari mimpi indahnya,ia membuka jendela kamarnya untuk menghirup udara pagi di kota Jambi. Fahri menghela nafas lalu menghembuskannya pelan. Ia merasa lega karena acara pengkhitbahan semalam berjalan dengan lancar. Siapa sangka,saat ini ia sudah resmi mengkhitbah gadis lulusan Mesir itu. Nanda lah yang menjadi pilihannya. 'Lalu bagaimana dengan gadis yang berada di pesantren Nurul Qiyam saat ini? Sudahlah,mungkin gadis itu sedang sibuk mengejar cinta barunya,yaitu ustadz imam',fikir Fahri.
"Fahri,ayo sarapan",panggilan Ruqayyah terdengar dari bawah.
"Iya Bu",jawab Fahri lalu menuruni anak tangga menuju ruang makan.
Fahri segera duduk untuk menyantap sarapan pagi ini. Ia mengambil piring lalu Ruqayyah mengambilkan nasi untuk putranya. Fahri menyantap makanan itu dengan lahap,jarang sekali ia bisa makan masakan ibunya. Karena sedang berada dirumah,Fahri tidak mau menyia-nyiakan kesempatan itu.
"Nak,kapan balik ke Magelang?",tanya Firman dengan menyendok makanannya.
Fahri menghentikan aktivitas makannya dan segera menelan makanan dimulutnya.
"InsyaAllah secepatnya yah",jawab Fahri."Cepet banget sih dek",sanggah Ridho,kakak iparnya.
"Iya kak,nggak enak kalo lama2".
Ruqayyah hanya terdiam merenungi nasib nya yang sebentar lagi akan ditinggal oleh Fahri. Baru saja Fahri datang,tapi cepat sekali putranya itu akan pergi lagi. Tapi ia memaklumi,karena Fahri melakukan ini semua semata mata hanya untuk pendidikan.
###
"Diumumkan bagi seluruh ketua kamar komplek a,b,c,d,e untuk datang dikantor pondok sekarang juga",pengumuman yang terdengar dari speaker pondok.Fira segera mengenakan hijabnya lalu berjalan menuju kantor pondok sesuai pengumuman di speaker barusan.
Fira duduk bersama ketua kamar lainnya sembari menunggu Naili datang.
"Assalamualaikum",salam Naili."Waalaikumsalamwarohmatullahiwabarokatuh".
"Ya...saya disini akan memberi tugas untuk kalian para ketua kamar".
Hening. Tak ada jawaban,naili melanjutkan bicaranya."Karena lemari berkas sudah penuh,jadi saya tugaskan pada kalian untuk menata lemari berkas di kantor pondok dan di ruang BK ya! Tolong berkas berkas yang sudah lama dipindah didalam kardus saja. Sanggup?".
"Sanggup Ustadzah",jawab santriwati serentak.
"Oke saya bagi. Untuk ketua kamar komplek a,b,c, dikantor pondok. Dan komplek d,e di ruang BK ya!".
Fira termasuk komplek d,jadi ia ditugaskan diruang BK. Satu komplek terdiri dari empat ketua kamar. Jadi yang ditugaskan di kantor pondok terdiri dari 12 santriwati. Dan di ruang BK 8 santriwati.
Fira berjalan ke ruang BK di gedung sekolah dengan delapan ketua kamar lainnya. Hari ini sekolah sangat sepi karena libur.
Mereka membereskan beberapa berkas yang sudah lama,lalu dikemas dalam kardus sesuai perintah Naili.Fira melihat kearah Zulfa dan Tiara aneh. Ia merasa bahwa Zulfa dan Tiara sedang membicarakan dirinya.
Dengan geram,Fira segera menghampiri keduanya."Lu ngomongin gue ya",tuduh Fira.
"Eng...ngggak kok",ngeles Zulfa.
"Apa tuh",Fira melirik kertas yang dipegang Tiara lalu merenggutnya.
Ternyata kertas itu adalah surat cinta untuk Anam yang mengatasnamakan dirinya. Fira melipat kertas itu dan memasukkannya ke saku androk nya. Ia sesegera mungkin membereskan berkas berkas itu.
"Aku balik dulu ya,udah selesai",Pamit Fira pada yang lainnya.
"Cepet banget kamu,yaudah hati2 ya",ujar salah satunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
USTADZKU IMAMKU (Sudah Terbit)
Teen FictionMendapatkan cinta seorang Ustadz itu tidaklah mudah. Apalagi cinta itu datang dari seorang santri yang nakal, teledor, dan malas seperti Fira. Haydan Athafahri Ramadhan. Seorang Ustadz muda nan tampan yang mengabdikan dirinya di sebuah pesantren yan...