#16

14.5K 793 2
                                    

Malam telah tiba,senja diufuk barat sudah tenggelam,kicauan burung berganti dengan suara jangkrik.

Fahri melirik jam dipergelangan tangannya yang menunjuk pukul setengah delapan malam. Ia sudah rapi dengan kemeja batik dan celana bahannya. Ia menghembuskan nafas pelan 'bismillahirrahmanirrahim',ucapnya lirih.

Fahri berjalan menuruni anak tangga. Di ruang tamu sudah ada Firman dan Ruqayyah.
Keduanya melemparkan senyuman tulus pada putranya itu.

Sementara Meli (kakak Fahri) dan suaminya Ridho (kakak ipar Fahri) sudah menunggu di mobil.

"Kamu udah siap kan nak?",tanya Ruqayyah.

"I..iya Bu InsyaAllah udah",jawab Fahri ragu.

"Tunggu sebentar,ibu mau ke toilet",Pamit Ruqayyah meninggalkan Fahri dan Firman di ruangan itu.

Firman menatap Fahri sejenak.
"Kenapa nak? Kayaknya gak seneng gitu",ujar Firman dengan menaikkan kedua alisnya.

"Nggak tau yah",jawab Fahri lalu duduk di sebelah Firman.

"Awalnya ayah udah gak setuju karena belum waktunya dan kamu juga masih harus belajar lebih banyak di masa muda,tapi ibumu bujukin ayah terus..ya mau gimana lagi",Ucap Firman mengedikkan bahunya.

"Padahal Fahri belum mikir masalah jodoh yah,Fahri pengen mengabdi dulu di pesantren".

"Serahin aja semua sama Allah",Firman menepuk pundak Fahri pelan.

"InsyaAllah yah".

###
Sementara itu,ditempat lain. Fira memandang lembaran foto Fahri yang ia dapatkan dari sosmed pria itu lalu di adrefkan.

"Firaa.... Belajar Fira...belajar",teriak Manda dan Elsa.

"Astagfirullah,bikin kaget aja sih kalian".

"Udahlah Fir,kamu disini tuh buat cari ilmu bukan cari jodoh. Kalo emang ustadz Fahri jodohmu pasti bakalan ketemu kok tanpa kamu harus ngejar2 ustadz",Elsa menasihati.

"Hahaha iyaa iyaaa",Fira lalu memasukkan foto Fahri kedalam bukunya.

"Eh Inang mana?",tanya Fira yang tidak melihat Inang disana.

"Gak tau sih",jawab Manda yang juga tidak tahu.

"Dia ke toilet,tapi lama banget ya",sahut Elsa.

"Mungkin antree kali".

Setelah jam belajar malam selesai,Inang belum juga kembali. Padahal sudah lama sekali gadis itu pergi. Jarak antara toilet dan kamar 'Aisyah' pun tidak terlalu jauh,hanya menuruni tangga ke lantai satu.

"Si Inang mana sih?",tanya Manda cemas.

"Tau tuh...masa dikamar mandi berjam jam,ketiduran kali",jawab Fira yang masih sibuk menata lemarinya.

"Kantin yuk",ajak Elsa.

"Tanpa Inang?".

"Udah nanti Inang kita bungkusin aja makanannya".

"Yaudah ayok.

Fira,Manda,dan Elsa berjalan menuju kantin pesantren. Saat melewati rumah nomor 12 itu,Fira merasa rindu akan sosok Fahri disana. Ia mengukir senyuman di bibirnya membayangkan Fahri ada didepan rumah itu.

"Stop stop stop",kata Elsa yang membuat langkah mereka terhenti.

"Apa sih".

"Kayak kenal deh",ucapnya lagi dengan menunjuk rumah nomor 11.

"Hah Inang?Ngapain disitu?".

Inang tengah duduk diruang tamu rumah nomor 11 dengan seorang pria yang tidak jelas wajahnya karena posisi yang membelakangi. Karena pintu yang terbuka,mereka bisa melihat Inang disana.
Tanpa pikir panjang ketiganya langsung menghampiri rumah itu.

USTADZKU IMAMKU (Sudah Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang