#26

14.9K 881 49
                                    

Nanda menaiki tangga asrama putri menuju kamar 'Aisyah' untuk menemui Fira. Karena kemarin sore Fira memberi tahu Nanda bahwa dirinya akan ikut jalan-jalan bersama Nanda.
Pagi ini asrama sangat sepi karena para santri tengah berlibur dan pulang ke rumah masing-masing.

"Assalamualaikum." Salam Nanda usai membuka pintu.

Tak ada jawaban. Nanda menghampiri Fira yang terbaring dikasurnya.
"Fir,kamu udah siap-siap buat hari ini?" tanya Nanda pada Fira dengan posisi yang masih membelakanginya.

Fira masih diam "Fir...Fira."
Fira menoleh dengan wajahnya yang pucat.

"Astagfirullah,kamu sakit?" tanya Nanda mulai khawatir.

Melihat Fira menggigil,Nanda segera mengambil selimut dari kasur Inang dan memakaikannya pada Fira.
Tubuhnya menggigil,badannya panas,bibir yang selalu terlihat merah tanpa lipstik kini berubah menjadi pucat pasi.
Nanda menemani Fira yang masih lemas dengan dua selimut di sekujur tubuhnya. Sesekali ia mengompres dahi Fira dengan handuk yang basah.

'telolettelolettelolet' ponsel Nanda berdering, ada yang memanggil.
Nanda mengelap tangannya yang basah lalu mengangkat telepon.

"Assalamualaikum ibu." salam Nanda.

"Waalaikumsalam,kamu dimana? Cepetan udah pada siap nih." jawab suara dari seberang sana.

"Jalan-jalan nya ditunda dulu ya Bu,soalnya Fira lagi sakit." Pinta Nanda.

"Kamu gimana sih Nan? Udahlah tinggalin aja tuh si Fira." omel Diana.

"Nggak Bu,aku mau jagain Fira." Elak Nanda.

"Ngerepotin aja sih tu anak,lagian dia bukan siapa-siapa kamu juga,udahlah tinggalin aja,ini udah siap semua lho."

"Nggak Bu,ibu dan yang lain kalo mau pergi,pergi aja gapapa. Assalamualaikum." tanpa menunggu jawaban dari Diana ibunya,Nanda langsung menutup telponnya.

Nanda mendesah pelan,tidak tahu lagi jalan fikiran ibunya. Entah sampai kapan Diana akan bersikap egois seperti ini.

"Ustadzah." Panggil Fira lirih.

Nanda terbuyar dari lamunannya "Iya Fir?".

"Ustadzah kalo mau pergi juga gapapa,saya gak usah ikut."

"Nggak kok,saya nemenin kamu aja."

"Saya gapapa,saya gak enak sama keluarga ustadzah."

"Kamu tadi denger saya telponan ya?" tanyanya mulai khawatir.

"I...iya."

"YaAllah,maafin ibu saya Fir."

"Gapapa,udah ustadzah pergi aja,gak usah mikirin saya."

"Gak. Saya tetep akan jagain kamu."

*FAHRI POV

Fahri,Ruqayyah,Firman,dan kedua orang tua Nanda sudah berada didepan rumah dinas nomor 12. Mereka sudah bersiap-siap untuk jalan-jalan hari ini.

Fahri mengenakan jaketnya dan tersenyum. Membayangkan hal-hal indah bersama gadis yang dicintainya hari ini. Fira. Ya,hari ini ia akan pergi bersama Fira. Meskipun ada Nanda,namun ia tetap senang karena Fira juga ikut.

"Dasar anak gak guna." gumam Diana setelah menutup telepon.

"Kenapa sih jeng?" tanya Ruqayyah.

"Itu lho si Fira gak guna banget,bisanya nyusahin anakku aja." gerutu Diana kesal.

Fahri menoleh "Maksudnya?" tanyanya setelah nama Fira disebut.

"Gara-gara si Fira sakit Nanda jadi harus jagain tuh anak dan kita gak jadi jalan-jalan."

USTADZKU IMAMKU (Sudah Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang