#17

14.5K 721 9
                                    

Terik matahari yang menyengat seakan menemani gadis yang tengah berdiri ditengah lapangan itu. Fira mendapat hukuman dari guru BK karena ketahuan mengirim surat cinta untuk Anm. Padahal Fira tidak melakukan itu,melihat Anam saja sudah membuatnya ilfil apalagi mengirim surat cinta pada pria itu.
Fira sudah meyakinkan Naili bahwa dia tidak menulis surat itu,tapi tetap saja Naili ngotot tidak percaya karena di bagian bawah surat itu tertulis jelas nama Fira sebagai nama pengirimnya.

"Ustadz",teriak Fira pada pria yang sedang berjalan di koridor kelas.

Pria itu menoleh kearah suara dan menghentikan langkahnya sejenak.
Fira melambaikan tangan agar pria itu menghampirinya.

Dengan cepat pria itu menghampiri Fira.
"Lho,kok malah berjemur? Kayak di pantai aja",guraunya.

"Haduh...ustadz Galuh,saya ini lagi dihukum tadz",jawab Fira menghentakkan kakinya ke tanah.

"Lho,kenapa to?",tanya Galuh mengerutkan kening.

"Nanti aja saya jelasin. Tapi kasih saya minum dulu tadz,saya haus banget",Ucap Fira melirik botol air mineral ditangan Galuh.

"Oalah,iya iya.. nih minum",Galuh menyodorkan botol minuman ditangannya. Padahal minuman itu baru dibelinya di kantin tadi,tapi karena iba pada Fira,Galuh memberikan minumannya secara cuma cuma.

Fira langsung duduk,dan meminum air itu.
"Jadi kenapa bisa dihukum?",tanya Galuh.

"Gini lho tadz,saya dihukum tuh gara gara.....",

"Gara2 ngirim surat cinta ke saya",Ucap Anam memotong ucapan Fira.

Fira melihat Imam dengan mulut yang sedikit terbuka.

"Bener Fir?",tanya Galuh.

"Ngggakkkkkkkkkkk",Fira mengelak.

"Udah gausah bohong,lhawong ada nama kamu kok di surat itu",ngeles Anam.

"Apaan sih. Gaje",Fira menatap Anam intens dan dibalas dengan kedipan satu mata oleh Anam.

"Yasudah saya pamit,Assalamualaikum",Galuh berlalu dari hadapan Fira dan Anam.

"Waalaikumsalam",jawab Anam.

"Apaan sih,orang surat itu gak dari aku juga",Ucap Fira menahan geram.

"Udahlah ngaku aja,kamu suka kan sama saya".

"Huwekkkk plastik mana plastik..pengen muntah",jawab Fira sembari melihat ke kanan dan ke kiri.

"Pergi",usir Fira pada Anam.

Anam langsung berlalu dari hadapannya. Ia akui kali ini memang sangat tidak sopan pada seorang Ustadz,karena sikap Anam yang genit dan membuat nya ilfil setengah mati.
Fira kembali meminum air mineral yang diberikan Galuh. "Siapa sebenarnya yang sudah menjebaknya? Siapa yang sudah menulis surat cinta itu? Tega sekali orang itu menulis surat cinta dengan mengatasnamakan dirinya",gumamnya dalam hati.

•••

Galuh memasuki kantor guru dan menuju meja kerjanya. Ia segera membuka ponselnya untuk menghubungi sahabatnya itu.

"Assalamualaikum Luh",salam Fahri dari telepon.

"Waalaikumsalam ri,gimana kabar ente".

"Alhamdulillah ane sehat,ente sendiri gimana?.

"Alhamdulillah ane juga sehat. Gimana acara khitbah ente? Lancar?".

"Itu dia Luh,Nanda baru jujur sama ane kalo dia punya penyakit kanker otak stadium 3,bahkan ibu ane baru tahu".

"Astagfirullah,terus gimana ri?".

USTADZKU IMAMKU (Sudah Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang