#30

17.1K 891 50
                                    

Pria yang baru saja usai melaksanakan shalat Dhuha itu menyenderkan tubuhnya ke dinding. Ia menunduk sembari memijat pelipisnya.

Sejak kejadian semalam,belum ada kabar tentang Fira. Begitu juga dengan Galuh. Saat Fahri akan menghubungi Galuh,ia baru ingat bahwa ponsel Galuh tertinggal di dasbor mobil.

Semalam rombongan mereka meninggalkan Fira dan Galuh yang pergi dan tak kunjung kembali. Mereka sudah menunggu Fira dan Galuh selama berjam-jam namun tak juga kembali. Akhirnya mereka memutuskan untuk pulang meninggalkan Fira dan Galuh karena keadaan Diana yang drop.

Sebenarnya Fahri ingin menunggu lebih lama lagi,namun Nanda memaksa untuk ikut pulang,meninggalkan Fira dan Galuh begitu saja.

Pria itu bingung,cemas,dan khawatir akan keadaan yang menimpa kehidupannya saat ini. Ditambah lagi dengan ucapan Nanda semalam saat berada didalam mobil yang masih mengiang-ngiang di kepalanya.

Flashback**

"Mas." Nanda memecah keheningan didalam mobil.

Fahri tidak menanggapi,ia memilih pura-pura diam.
"Kamu marah sama aku Mas?"
"Mas,jawab Mas!"

"BISA DIEM GAK! LAGI FOKUS NYETIR." Bentak Fahri.

"Maaf ya Mas." Pinta Nanda.

"Kamu keterlaluan,gimana nasib Galuh sama Fira sekarang? Kenapa kamu gak mau nungguin mereka? Hah? Keterlaluan!!!!" Tekan Fahri.

"Cukup mas,cukup! Kamu yang keterlaluan. Kenapa sih selama ini kamu gak bisa perlakuin aku dengan kasih sayang? Aku ini calon istri kamu mas! Bahkan kamu gak pernah anggep aku ada!" Jeda sebentar.
"Selama ini aku udah berusaha sesabar mungkin kalo liat kamu sama Fira."

"Dia cuma muridku." Bantah Fahri.

"Murid kamu bilang? Apa yang aku denger tadi udah bisa jadi bukti kalo kamu cinta sama dia. Asal kamu tahu mas,aku denger semua pembicaraanmu sama Fira waktu nganterin aku kemo di rumah sakit. Kamu bilang kamu rela ninggalin aku demi Fira kan? Aku denger semuanya mas!!!Aku juga denger pembicaraanmu sama ibu bahwa kamu cinta sama Fira bukan sama aku." Jelas Nanda dengan terisak.

"Aku minta maaf!" Ujar Fahri.

"Aku ini manusia biasa mas,aku bisa sakit hati. Selama ini aku udah berusaha jadi orang paling sabar,berharap kesabaranku akan berbuah manis dengan kamu bisa cinta sama aku. Tapi nyatanya nggak. YaAllah mas,pliss ngertiin aku!" Terka Nanda dengan air mata yang bercucuran.

Fahri membuang muka,ia hanya terdiam. Ia sama sekali tidak membantah perkataan Nanda. Ia akui,selama ini ia sudah berlaku tidak adil pada Nanda. Fahri hanya memikirkan Fira,sampai-sampai ia tidak bisa melihat kehadiran Nanda. Ia sadar,selama ini ia telah mencampakkan calon istrinya sendiri.

***

"Jangan ngelamun." Ujar seseorang menepuk pundak Fahri.

Fahri terbuyar dari lamunannya. "Ibu...Fahri bingung!"

Ruqayyah duduk di samping puteranya. "Kenapa? Cerita sama ibu."

"Fahri gak cinta sama Nanda Bu,apa mungkin Fahri akan hidup dengan wanita yang tidak Fahri cinta?"

"YaAllah nak,istigfar Nak! Jangan sampai kamu melukai hati Nanda." Ruqayyah menasihati.

"Bukannya ibu menyukai Fira?" Tanya Fahri.

"Jujur,ibu memang menyukai gadis itu. Tapi calon istri kamu,calon menantu ibu itu Nanda,bukan Fira."

"Fahri bingung Bu." Keluh Fahri.

Ruqayyah membuang nafas kasar. "Mungkin ini bisikan setan,setan sangat senang membuat seseorang merasa ragu akan pilihannya. Begitu juga dengan pernikahan,setan akan berusaha membujuk manusia untuk ragu terhadap pasangannya."

USTADZKU IMAMKU (Sudah Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang