#22

15K 923 22
                                    

Mata indah yang sayu itu menangkap sosok pria dari kejauhan. Beberapa hari ini gadis itu menghindar dari pria yang dicintainya. Jika selama ini Fahri yang bersikap dingin padanya namun kini semua berbalik 180°.

Fira berpapasan dengan Fahri,mata mereka saling bertatapan satu sama lain. Langkahnya terhenti sejenak menatap pria itu,yang ditatap pun ikut berhenti.

Hening. Fira kembali melangkahkan kakinya meninggalkan Fahri.
Fahri menoleh kebelakang,menatap punggung gadis itu yang perlahan mulai menjauh. Fahri mengerutkan keningnya heran melihat gadis itu yang sekarang tidak pernah lagi menyapanya. Namun ia coba mengabaikan dan kembali melangkahkan kakinya.

"Fira",panggil seseorang.
Fira menoleh kearah suara,ternyata Manda.

"Ada apa?",tanya Fira.

Manda memeluk Fira seketika. Air matanya berlinang. Yang dipeluk pun membalas pelukan itu.

"Ada apa?",tanya Fira yang masih memeluk Manda.

"Umi ku sakit Fir,tadi pas aku telpon dijastel Abi bilang ke aku kalo umi sakit",balas Manda.
"Sakit apa?".
Manda melepaskan pelukannya. "Sakit leukimia,dan ternyata umi udah lama sakit tapi gak bilang ke aku",jelas Manda.

Fira menarik Manda menuju gazebo didekatnya.
"Duduk dulu",perintah Fira.

Setelah membenarkan posisi duduknya Fira memulai pembicaraan. "Gimana?"

"Aku khawatir sama umi Fir,aku pengen ketemu umi,pengen banget",Ucap Manda kembali terisak.

"Umi mu dirawat dimana?",tanya Fira.

"Di rumah sakit Harapan".

Manda memang berasal dari Magelang,maka dari itu umi nya dirawat dirumah sakit di Magelang.

"Yaudah ayok ikut aku",cibir Fira dengan menarik tangan Manda.

"Kemana?",tanya Manda tak dihiraukan oleh Fira.

Didepan rumah Kiai Ibrahim,kini mereka berada. Fira melihat kerumah itu,ada tamu didalam. Mereka menunggu di gazebo kecil depan rumah Kiai Ibrahim.
"Mau ngapain sih?",tanya Manda.
"Kepo",jawab Fira singkat.

Selang beberapa menit,tamu itu sudah keluar dari rumah Kiai Ibrahim.
Fira kembali menggandeng Manda menuju pintu rumah Kiai Ibrahim.

"Assalamualaikum",salam Fira didepan pintu.

"Waalaikumsalam",jawab Kiai Ibrahim yang akan berdiri dari duduknya. Namun melihat ada tamu,ia tidak jadi berdiri dan kembali duduk.

"Maaf yai,saya ganggu",cibir Fira.

"Tidak ganggu,sini masuk",perintah Kiai Ibrahim.
Fira dan Manda segera memasuki rumah itu lalu duduk di kursi ruang tamu.

"Lho ada neng neng cantik,ngopo to nduk?",tanya Bu Syarifah (istri Kiai Ibrahim) yang tiba tiba muncul dari dalam.

"Gini yai,ini ibu temen saya lagi sakit dan dirawat dirumah sakit Harapan,terus Manda ini pengen ketemu ibunya yang lagi sakit",jelas Fira dengan sopan.

"Oalah..gitu to.. ya ya boleh jenguk ibunya",Ucap Kiai Ibrahim.

Manda melotot tak percaya,Fira tersenyum lebar.

"Beneran yai? Makasih banyak yai",Ucap Manda.

"Iya boleh aja to",Sahut umi Syarifah.

Setelah itu,Manda dan Fira pamit mengundurkan diri dari rumah Kiai Ibrahim.
Fira memilih izin langsung pada Kiai Ibrahim,alasannya karena jika izin ke ustadz/ustadzah pasti akan sulit dan ruwet. Maka dari itu ia langsung mencoba meminta izin pada pengasuh pesantren,dan ternyata diizinkan.

USTADZKU IMAMKU (Sudah Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang