#29

15.4K 883 41
                                    

Semua yang dilakukan bukan karena Allah,akan berakhir kecewa.

***

Setelah satu jam perjalanan,mobil Xenia berwarna Gold itu sudah mendarat di tempat parkir wisata Tebing Breksi Sleman Yogyakarta.

"Cantik banget pemandangannya." ujar Nanda yang tengah memperhatikan tebing yang ada dihadapannya.

"Subhanallah." timpal Fira.

"Yaudah ayo turun! Ibu sama ayah udah pada turun tuh." Perintah Fahri dengan menunjuk kearah orang tuanya.

"Ayo ustadzah." Ajak Fira.

"Iya Fir."

Fira dan Nanda sudah turun dari mobil. Saat Fahri hendak turun dari mobil,ia melirik kearah Galuh yang ternyata masih molor dengan mulut yang terbuka.

"Woyyyy bangun." Teriak Fahri tepat ditelinga Galuh.

"Kebo banget nih orang ya,tidurnya pake ngeweh lagi."

Masih tak ada jawaban,bahkan Galuh tidak berkutik sedikitpun dan masih asyik dengan dunia mimpinya.

Fahri berdecak sebal,ia melihat ada jarum pentul di dasbor mobil. Ide nya mulai muncul,ia menjulurkan jarum itu ke kulit tangan Galuh.

"Awwwwwwwwwwwwwwww." rengek Galuh. "Apa-apaan sih ente?".

"Alhamdulillah akhirnya bangun juga." Fahri bernafas lega.

"Tega banget kau." Ucap Galuh dengan mengelus kulitnya yang sakit.

"Salah sendiri ente dibangunin susah banget. Kebo kau." Hardik Fahri.

"Yaela ri..ente kan tau sendiri,ane tuh bisa bangun kalo bidadari ane udah pergi,tadi pas adegan seneng malah ente bangunin."

"Bidadari apa?." Tanya Fahri.

"Bidadari dalam mimpi wkwk." Jawab Galuh terkekeh.

Fahri mengerutkan keningnya. "Garing." Ejeknya.

"Yaudah ayo turun,udah ditinggal sama yang lain." Ajak Fahri.

Galuh mengambil sisir dari slingbag nya lalu menyisir rambutnya.

"Gaya banget ente." Hardik Fahri.

"Ihhh.. ente kayak gak tau aja,dari mondok di Jawa timur dulu kan ane emang udah bergaya,kece kan??" Ucapnya percaya diri.

"Y tok. Wes ayo mudhun." Ucap Fahri.

Fahri dan Galuh segera berjalan menghampiri rombongannya yang sedari tadi sudah sibuk ber selfie-selfie ria.

"Ustadzah tolong fotoin ana ya." Pinta Fira dengan menyodorkan kamera miliknya pada Nanda.

"Iya Fir."

Nanda yang tengah mengambil foto Fira didekat ukiran naga yang berada di tebing,merasa terkejut saat seseorang menepuk bahunya.

"Udah gak usah difotoin tuh anak." Omel Diana.

"Sewot aja Lo." Timpal Fira lalu mengambil paksa kameranya dari tangan Nanda.

USTADZKU IMAMKU (Sudah Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang