#8

16.6K 980 0
                                    

FAHRI POV

Malam yang dingin disertai dengan bulan dan bintang di langit. Mengingatkan Fahri pada kejadian tadi sore,ia tidak menyangka bahwa Fira telah mengklaim dirinya sebagai calon suami didepan orangtua Fira.

Apa mungkin ia akan jatuh hati pada gadis itu? Ah,rasanya tidak mungkin.

Fahri bangun dari lamunannya,dan mengambil sajadah lalu pergi ke masjid untuk melaksanakan shalat isya.

##
"Hai ustadz",Ucap Fira yang mengikuti langkah Fahri.
Fahri terdiam bermaksud menghindari Fira.

"Ustadz kok diem? Kenapa? Marah sama aku? Gara2 tadi sore? Iya?",tanya Fira.

"Gk",Fahri mempercepat langkahnya agar terhindar dari gadis itu.

Tapi ternyata sia2,Fira malah semakin mengikutinya.
"Kenapa harus marah? Yang aku katakan benar kan? Suatu saat ustadz bakal jadi suamiku?",Ucapnya dengan masih berjalan mengikuti Fahri didepannya.

"Saya mohon kamu jangan berharap sama saya,saya tidak mencintaimu,mulai detik ini jangan berharap dari saya",Fahri menghentikan langkahnya saat sudah sampai didepan rumahnya.

"Nggak. Sampai kapanpun aku gak bakal nyerah,aku cinta sama ustadz,aku yakin aku bisa dapetin ustadz",tegas Fira.
"Itu tidak akan terjadi",Fahri memasuki rumah dan menutup pintu rumahnya.

Fira kembali dengan perasaan kesal,kenapa perjuangannya tidak dihargai oleh Fahri? Kenapa Fahri tidak bisa mencintainya? Apa Fahri sudah punya calon istri,sampai2 ia terus saja menolak Fira.

Fira memasuki kamar dan membaringkan tubuhnya di atas kasur. Ia mengabaikan teman2nya yang sedang makan mie disana.

"Fir,mau mie gak?",teriak Inang.
"Sini gabung,sumpah pedes banget ni,mantep pokonya mah",celoteh Elsa menambahi.
"Dari mana sih kamu? Lesu banget",tanya Manda dengan menyendok mie.

"Bodo ah",jawab Fira yang kemudian tidur.

##

إنَّمَا الأعمَال بالنِّيَّاتِ وإِنَّما لِكُلِّ امريءٍ ما نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُولِهِ فهِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُوْلِهِ ومَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُها أو امرأةٍ يَنْكِحُهَا فهِجْرَتُهُ إلى ما هَاجَرَ إليهِ

Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Dan sesungguhnya seseorang hanya mendapatkan apa yang dia niatkan. Maka barang siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju.” (HR. Bukhari dan Muslim).

"Sudah faham dengan hadist ini?",tanya Fahri yang menunjuk papan tulis.
"Faham ustadz",jawab santriwati.
"Baiklah,ada yang ditanyakan?".
"Saya mau tanya ustadz,jadi kalo melakukan semuanya harus dengan niat ya?",Fira melontarkan pertanyaan.
"Ya betul",jawab Fahri.
"Jadi kalo saya mencintai seseorang harus dengan niat juga ya?",tanya Fira dengan serius.
"Ya..cinta itu fitrah,mencintai itu harus karena Allah,tidak boleh karena nafsu",jelas Fahri.
"Oh..makasih tadz",jawab Fira yang kemudian mencatat hadist itu.

Tet...tet...tet...
Bel pulang sekolah sudah berbunyi,seluruh santri segera kembali ke kamar masing2. Fira menyuruh teman2nya untuk pulang terlebih dahulu,dengan alasan ia ada urusan yang harus dikerjakan.
Lagi2 ia memasuki kantor guru dan menghampiri meja Fahri.

"Assalamualaikum,hai ustadz",sapa Fira pada Fahri yang tengah duduk di meja kerjanya.

"Apa",jawabnya.

"Oke ustadz,saya tegasin sekali lagi bahwa saya mencintai ustadz Fahri dengan sepenuh hati dan saya mencintai ustadz hanya karena Allah",ucap Fira dengan sungguh2.

"Seusiamu belum saatnya memikirkan cinta,belajar dulu yang benar",Fahri menghentikan aktivitas nya.

"Pokoknya saya janji akan mencintai ustadz selama lama lama lama lama lama nyaaaaaaa"Ucap Fira memanjangkan kalimatnya.

"Tidak usah janji kalau tidak bisa menepati",kata Fahri lalu meninggalkan Fira dari ruangan itu.

Fira keluar dari ruangan itu,lagi2 Fahri menolaknya. Berbagai cara telah ia lakukan untuk mendapatkan Fahri tapi sama sekali tidak berhasil.

Tiba2 seseorang menarik ujung jilbabnya hingga membuat kepalanya tengkleng kesamping.
"Masih berani Lo deketin ustadz Fahri?"Ucap Sasa dengan nada membentak.
"Gue ga takut sama Lo,wekk",jawab Fira dengan mengeluarkan lidahnya.
"Gue bakal gangguin Lo sampai Lo gak betah disini",ancam Sasa.

"Haha Lo salah sa,dasar gak tau diri,gak tau terimakasih,gue bisa aja minta papa sama Mama gue buat berhenti biayain Lo",jeda sebentar.
"Lihat diri Lo,ngaca sa ngaca! Lo tuh bisa mondok disini karena ortu gue yang biayain,kalo gak? Haha paling Lo udah jadi sampah dikota. Iya sih papi Lo tuh orang kaya,tapi... Bisa dibilang pelit banget sama anak dan gak sayang banget sama anak,kalo Lo ikut papi Lo pasti Lo udah jadi santapan Om2 diluar sana",Ucap Fira panjang lebar.
"Beraninya kamu ngomong gitu sama aku".

"Ngapain gk berani? Sana,Lo ikut aja sama papi Lo,dan gue bakal bilang sama ortu gue supaya gak biayain Lo lagi",bisik Fira ditelinga Sasa.
Fira melangkahkan kakinya dan kembali menoleh kearah Sasa.
"Lo salah milih lawan",Ucapnya puas karena melihat Sasa yang tak bisa berkutik.

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YAA!!!!!!

USTADZKU IMAMKU (Sudah Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang