#46

9.4K 685 136
                                    

"Inalillahiwainnailaihirajiun." Ucap Galuh setelah menerima telepon dari Fahri.

"Ana merasa bersalah banget sama ayah, Luh." Isak tangis suara Fahri terdengar via telepon.

"Yang sabar, Ri. Ini semua udah takdir dari Allah. Doa in aja semoga Om Firman di tempatkan di tempat terbaik." Tukas Galuh merasa iba.

"Iya Aamiin. Udah dulu, Luh. Pemakamannya udah mau di mulai. Assalamualaikum." Fahri menutup telepon.

Setelah menerima telepon dari Fahri, Galuh mengirimkan doa untuk Firman. Ia sendiri tak menyangka, ayah dari sahabatnya itu telah pergi untuk selama-lamanya.

Galuh membuat story di WhatsApp, dengan harapan agar lebih banyak orang yang mendoakan Firman.

InnalillahiWaInnaIlaihiRajiun. Minta doanya untuk bapak Firman, ayah dari teman kita (Fahri). Semoga almarhum di terima di sisinya. Dan semoga keluarga yang di tinggalkan di beri kelapangan dan ketabahan. Aamiin.

Di tempat lain, gadis yang baru bangun dari tidurnya itu pun mengambil ponselnya di atas nakas. Tangannya dengan lihai membuka aplikasi WhatsApp. Ia membuka story Galuh.

Terkejut. Hal itu yang di rasakannya saat ini. Tidak menyangka, ayah dari lelaki yang di cintainya kini telah pergi.

"InnalillahiWaInnaIlaihiRajiun." Gumam Fira membuat Manda dan Elsa menoleh.

"Kenapa Fir?"

"Ada yang meninggal?"

"Siapa yang meninggal, Fir?"

Pertanyaan bertubi-tubi keluar dari mulut Manda dan Elsa.

"Ayah ustadz Fahri meninggal." Jawab Fira di sertai dengan air mata.

"InnalillahiWaInnaIlaihiRajiun." Gumam Manda dan Elsa kompak.

"Ustadz Fahri ngasih tahu kamu?" Tanya Manda.

"Nggak. Aku lihat di story nya ustadz Galuh." Jawab Fira.

"Kok dia nggak ngabarin kamu, Fir." Tambah Elsa.

"Iya juga sih. Mungkin belum sempet."

Sedetik kemudian, Fira membalas story Galuh.

InnalillahiWaInnaIlaihiRajiun. Semoga Om Firman mendapat tempat terbaik di sisiNya.

Aamiin.. Fahri udah ngasih tahu kamu, Fir?

Sampai detik ini sih belum tadz, mungkin belum sempet.

Oalah.

Fira membaca pesan dari Galuh tanpa membalasnya. Ia berniat mengirim pesan pada Fahri. Untuk saat ini, Fahri pasti sangat membutuhkan dukungan dari orang terdekatnya.

Assalamualaikum tadz.

Sekitar lima belas menit Fira menunggu, tapi tak kunjung ada jawaban. Bahkan di baca saja tidak. Padahal tertulis tanda online di bawah nama Fahri.

Kok nggak di bales ya. Padahal online. Positif thingking Fira, husnudzon. ~batin Fira.

Usai melaksanakan sholat, gadis itu tak pernah lupa untuk mendoakan Firman. 24 jam setelah kepergian Firman, sampai detik ini Fahri tak kunjung membalas pesan dari nya. Ada apa dengan lelaki itu?

***

Di tempat lain, puluhan orang baru saja usai mengirimkan doa bersama untuk Firman, atau biasa di kenal sebagai tahlil.

USTADZKU IMAMKU (Sudah Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang