#34

13K 855 16
                                    

Maaf baru bisa update setelah satu bulan yang lalu🙇 Kali ini aku update langsung 2 part!! Beri vote ya! Jujur,yang bikin aku males nulis tuh karena yang vote dikit banget! Masak yang baca 83K yang vote cuma 3,3K wkwk.

_______

Kini,Fira duduk kaku diatas balai pengajian. Kitab Fathul Wahab dengan ukuran yang cukup besar sudah ada di meja belajarnya. Tangannya sesekali menulis kalimat arab pegon yang sedikit ia mengerti,karena makna pegon untuk mengisi kitab kuning itu disampaikan dengan bahasa Jawa sepenuhnya oleh ustadz Salim.

Sudah dua jam ustadz Salim menerangkan isi dari kitab tersebut,salah satunya tentang macam-macam ahli waris.

Bel pun berbunyi nyaring ditelinga,pengajian dimulai pukul dua dan berakhir pukul empat sore.

"Kantin yuk." Ajak Elsa ketika kelas sudah sepi.

"Shalat ashar dulu yuk." Sangkal Manda dengan lembut.

"Iyaa ayok,kita shalat dikamar aja. Kalo jamaah dimasjid pasti udah selesai." Bujuk Inang.

Setiap ada kelas tertentu,memang santriwati tidak diharuskan untuk mengikuti jamaah.

"Nang,man. Aku sama Elsa ke kantin duluan ya,kan kita lagi nggak shalat." Pinta Fira.

"Oke deh!"

Mereka berempat berpisah didepan kelas. Inang dan Manda menuju kamar untuk melaksanakan shalat ashar. Sedangkan Fira dan Elsa menuju kantin terlebih dulu.

Fira menyapu pemandangan sekitar,melihat satu persatu bangunan pesantren yang sudah sekitar dua tahun disinggahinya.
Sudut-sudut bangunan yang terdapat kenangan indah disana. Hingga matanya menangkap rumah dikomplek dewan guru. Ya,rumah bernomor 12 itu.
Ia menatap tegun rumah itu,membayangkan sosok Fahri berdiri disana,mengulang kenangan yang selama ini ia torehkan pada pemilik rumah itu. Fira tersenyum sinis,kemudian berlari kecil karena Elsa sudah cukup jauh meninggalkannya.

"Elsaaaaaa!" Teriak Fira sembari berlari kecil.

Elsa menoleh "Apa Fir?" Tanyanya santai.

"Kok aku ditinggalin sih? Bikes tauk." Omel Fira.

"Lho,kamu kan dari tadi disamping aku to?" Jawab Elsa innocent.

"Aduhhh..udah-udah ayo jalan lagi." Geram Fira. Sementara Elsa masih bingung,ia tidak menyadari bahwa dari tadi ia telah meninggalkan Fira.

Sesampainya dikantin,mereka menghampiri Bu Ijah untuk memesan makanan. Suasana kantin tidak begitu ramai sore ini,hanya ada beberapa santriwati yang berlalu lalang untuk sekedar mengisi perut kosong mereka.

"Bu Ijah,nasi goreng empat sama jus alpukat empat ya." Usul Elsa yang di-iya kan oleh Bu ijah.

"Huh,nasi goreng teros." Ucap Fira dengan bibir mengerucut.

"Terus maunya apah?" Tanya Elsa.

"Pengen makan nasi gandul,makanan khas Pati,biasanya aku kalo kerumah Tante ku pasti dibeliin gandul. Huh jadi pengen." Jawab Fira menjelaskan.

Elsa tersenyum miring,ia tidak menggubris perkataan Fira.
Mereka berdua duduk di salah satu bangku yang ada di kantin sembari menunggu pesanan.

Fira menenggelamkan wajahnya diatas meja. Pengajian bersama ustadz Salim membuatnya sedikit lelah. Sementara Elsa hanya menyapu pemandangan disekitar kantin.

Selang sepuluh menit,Bu Ijah datang membawa pesanan mereka.

"Silahkan neng cantik." Ujar Bu ijah sembari menyodorkan nampan berisi makanan dan minuman.

USTADZKU IMAMKU (Sudah Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang