"Mama....",panggilan Fira pada mamanya yang terbaring di sofa.
"Iya sayang,Alhamdulillah kamu udah sadar",Mama Fira langsung menghampiri putrinya yang terbaring lemah.
"Fira dimana?".
"Kamu dirumah sakit sayang".Atas kejadian yang menimpa Fira,pihak pesantren segera menghubungi orang tuanya, padahal orang tuanya baru saja sampai di Bekasi,Mamanya yang mendengar itu langsung kembali ke Magelang untuk menemui putrinya.
'krekkkkkk'.
"Assalamualaikum",Ucap Manda,Elsa,dan Inang membuka pintu."Waalaikumsalam".
Ketiganya menghampiri Fira yang terbaring lemah."Fir,sebenarnya apa yang terjadi sama kamu?",tanya Manda.
"Iya Fir,siapa yang udah ngelakuin ini?",Elsa menambahi. Sedangkan Inang hanya menggenggam tangan Fira tanpa mengucapkan satu katapun."Sasa yang udah lakuin ini",Ucap Fira yang membuat mamanya terkejut.
"Sasa?? Siti Sa'adah? Sepupu kamu?",tanya Mama Fira.
"Iya ma",jawab Fira yang semakin membuat Mama nya kaget."Pantesan dari kemarin2 pas Mama ke pesantren dia gak nongol".
"Apa yang dia lakuin Fir?",tanya Manda lagi.
"Dia ngajak aku makan eskrim,terus aku diajak ke gudang dan dikunci disana. Pas di gudang itu kepalaku pusing banget dan digudang itu gelap banget,sama sekali gak ada cahaya,udaranya pengap,mau nafas aja susah",jeda sebentar.
"Dan aku pikir mungkin kepalaku sakit karena Sasa kasih racun di eskrim aku",jelas Fira yang membuat semua mengangguk2.
"Yaudah Fir,aku sama Elsa balik ke pesantren dan bakal laporin perbuatan Sasa sama kamu",Pamit Manda kemudian mencium tangan Bu Yuni lalu pergi bersama Elsa. Inang memilih tetap disitu untuk menemani Fira dan Mamanya.
"Ma...terus Sasa gimana?",tanya Fira.
"Udah biarin,mama kecewa sama dia Fir",jawab mamanya.Bu Yuni kembali menidurkan tubuhnya di sofa karena sudah ada Inang didekat Fira. Ia tidak habis pikir bahwa keponakan nya itu akan melakukan ini pada Putri tunggalnya. Ia berniat untuk menelpon pak Irsyad yang masih ada di Bekasi,pak Irsyad tidak ikut ke Magelang dikarenakan ada urusan yang sangat penting. Namun,ia tidak ingin mengganggu suaminya,jadi ia mengurungkan niatnya dan menundanya hingga nanti malam saat pak Irsyad sudah pulang kerja.
"Nang..ustadz Fahri gak kesini ya?",tanya Fira yang masih menggenggam tangan Inang.
"Nggak Fir"."Yah...segitu juteknya sih dia,sampai aku sakit pun dia gak peduli",ucapnya dengan nada kecewa.
"Siapa bilang?kamu tau gak? Ustadz Fahri sama ustadz Galuh yang udah bantu kita nyari kamu,bahkan pas kamu ditemukan di gudang dalam keadaan lemah dan pingsan ustadz Fahri gendong kamu sampai ke UKS",kata Inang untuk menyenangkan sahabatnya.
"What???? Aku digendong ustadz Fahri nang? Kok aku gak ngerasa",tanya Fira kaget.
"Yaiya lah..orang kamu pingsan"."Coba aja kalo aku sadar waktu itu,pasti bakal seneng banget. Kenapa sih ustadz Fahri peduli cuma pas aku sakit,pas aku sehat dia cuek2 aja tuh",Ucap dengan memalingkan pandangannya ke luar.
"Udahlah Fir".##
Sudah 2 hari Fira dirawat dirumah sakit,kini ia kembali ke pesantren dengan keadaan yang sudah sehat. Setelah mengantarkannya ke pesantren mamanya langsung pamit untuk kembali ke Bekasi.Kini Fira berada diruang BK dengan ditemani Manda,Elsa,Inang,Fahri dan Galuh yang hari itu menjadi saksi atas kejadian yang menimpa Fira. Disana juga ada Sasa dengan raut wajah cemas.
Fira menjelaskan semuanya pada Ustadzah Naili dan didengarkan oleh semua yang ada disitu.
Sasa hanya diam tak berkutik dan tidak melawan sama sekali."Sasa,kamu keterlaluan,apa ini yang diajarkan pesantren pada kamu? Saya kecewa sama kamu",Ucap Naili pada Sasa yang masih membisu.
"Soal kalung itu juga perbuatan Sasa ustadzah,dia jebak saya",tekan Fira.
"Keputusan pesantren sudah bulat,kamu harus dikeluarkan dari pesantren ini",tegas Naili yang membuat seisi ruangan terkejut."Oke Fine. Gak papa gue dikeluarin,yang penting gue udah puas bikin Lo sengsara,dan inget! Bukan cuma sekarang Lo bakal sengsara karena gue,tapi juga masa depan Lo",ancam Sasa pada Fira,padahal disana ada ustadz/zah.
"Astagfirullah".##
Fahri merasa bimbang,kenapa dua saudara sepupu itu bertengkar? Apa benar ini semua karena dirinya? Seperti yang dikatakan Fira hari itu. Ia merasa kecewa pada dirinya sendiri. Hanya karena ketampanannya dua santrinya itu merebutkannya sampai seperti itu.
'Apa ia masih pantas disebut sebagai ustadz?',firkirnya.
Bukankah seorang ustadz seharusnya memberi teladan yang baik untuk muridnya,tapi kenapa ia malah menimbulkan perpecahan antara Fira dan Sasa.Tekadnya sudah bulat,ia akan pulang ke Jambi untuk mengkhitbah seorang wanita pilihan ibunya. Ia pikir ini yang terbaik dan dengan ini Fira bisa lebih fokus belajar dan tidak lagi mengejarnya. Fahri terus memikirkan perkataan ibunya kemarin lewat telepon.
"Fahri,ibu ingin sekali kamu segera mengkhitbah Nanda",ucap ibunya lewat telepon.
"Nanda? Maksud ibu Nanda Zahira?",tanya Fahri terkejut.
"Iya nak,ibu mohon kamu mau mengkhitbah nya,dia gadis baik,sholihah,dan dia baru saja menyelesaikan kuliahnya di Mesir",pinta ibu Fahri.
"Bu... Fahri pikir2 dulu",Fahri bimbang pada perkataan ibunya.Awalnya Fahri akan menolak itu,tapi karena pengakuan Fira tadi pagi bahwa Ia dan Sasa bertengkar karena merebutkannya,akhirnya ia memutuskan untuk menuruti permintaan ibunya. Dengan ini mungkin Fira bisa melupakannya dan berdamai dengan Sasa.
Lagipula Nanda juga wanita yang sholihah,lulusan Mesir,ia adalah anak dari teman ibunya yang usianya sepantaran dengannya. Padahal ia ingin jodohnya kelak selisih 4 tahun lebih muda darinya,tapi siapapun dia,berapapun usianya kalau jodoh pasti bertemu.VOTE AND KOMEN YAAAA!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
USTADZKU IMAMKU (Sudah Terbit)
Teen FictionMendapatkan cinta seorang Ustadz itu tidaklah mudah. Apalagi cinta itu datang dari seorang santri yang nakal, teledor, dan malas seperti Fira. Haydan Athafahri Ramadhan. Seorang Ustadz muda nan tampan yang mengabdikan dirinya di sebuah pesantren yan...