Fahri menyimpan mata coklat itu dalam ingatannya. Sorotan yang terpancar dari mata gadis itu terkesan sangat teduh dan penuh pengharapan. Tatapan mata Fira mampu membuatnya merasa nyaman.
Saat ini Fahri tengah duduk diteras rumahnya,memikirkan gadis yang selama ini selalu terngiang-ngiang di fikirannya. Alfira. Gadis itu nyaris membuatnya gila karena cinta. Astagfirullah.
"Ri! Ayo berangkat!" Seru Galuh dari depan rumahnya.
Fahri terbuyar dari lamunannya "Iya Fir." Jawabnya refleks.
"Woy ini Galuh beb,bukan Fira." Protes Galuh tidak terima.
Fahri mengedikkan bahunya,tanda tak mau tahu. Bagaimana bisa ia berfikir bahwa Galuh adalah Fira.
Setelah mengunci pintu rumahnya,Galuh bergegas menghampiri Fahri.
"Ayok ah bos." Ajak Galuh.
Fahri menghela nafas berat. Merasa kesal dengan kelakuan Galuh. Ini masih sangat pagi,kenapa Galuh ingin cepat-cepat berangkat sekarang?!
"Halah. Ngapain sih berangkat pagi-pagi." Omel Fahri sebal.
"Heh. Coba liat jam tangan ente." Suruh Galuh sembari melirik jam tangan milik Fahri.
Fahri melirik jam tangan yang melingkar ditangannya "Astagfirullah."
"Ho... 5 menit lagi masuk kan..kan kan!" Galuh tersenyum puas.
Fahri buru-buru mengambil buku yang akan ia bawa hari ini,tak lupa ia juga mengunci pintu rumah sebelum bergegas ke sekolahan.
Fahri dan Galuh berjalan menuju gedung sekolah,jarak antara rumah dengan sekolah putri memang cukup dekat.
Pagi ini hanya ada beberapa santriwati yang masih berlalu lalang. Mungkin yang lain sudah berada didalam dikelas masing-masing."Ri..ente besok pulang gak?" Tanya Galuh memecah keheningan.
"Pulang kemana?" Tanya Fahri.
Galuh menghentikan langkahnya,menghadap kearah Fahri "Heh bos,ini hari apa?"
"Sabtu."
"Terus habis besok hari apa?" Tanya Galuh.
"Senin."
"Ada apa?" Lanjut Galuh.
"Apa emang?"
"Allah Allah. Fahriiiiiiii..ente gimana sih? Besok Senin itu libur panjang ri,yaAllah!" Ucap Galuh menepuk jidatnya sendiri.
"Yang bener Luh? Ana sampe lupa."
"Iyaa bener. Gimana mau inget,yang difikiran ente kan cuma Fira." Jawab Galuh lalu kembali melangkahkan kakinya.
Fahri hanya diam. Perkataan Galuh sangat benar. Fikirannya sudah tenggelam pada gadis itu. Sampai-sampai ia lupa bahwa sebentar lagi adalah jatah pulang,libur panjang.
Saat Fahri tersadar dari lamunannya,ia tidak mendapati Galuh dihadapannya. Dimana lelaki itu? Fahri melihat Galuh yang sudah berjalan meninggalkannya. Ia pun berlari kecil untuk menyusul Galuh.
"Luh. Tungguin!" Teriak Fahri.
____
Bel pulang sekolah sudah tiba,ini saatnya semua santriwati kembali ke asrama. Besok adalah hari terakhir dipesantren,karena besoknya lagi seluruh santri akan pulang kerumah masing-masing.
Fahri masih berada di kantor guru. Setelah mengoreksi beberapa lembar jawaban para murid yang diajarnya,ia menghampiri meja Galuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
USTADZKU IMAMKU (Sudah Terbit)
Teen FictionMendapatkan cinta seorang Ustadz itu tidaklah mudah. Apalagi cinta itu datang dari seorang santri yang nakal, teledor, dan malas seperti Fira. Haydan Athafahri Ramadhan. Seorang Ustadz muda nan tampan yang mengabdikan dirinya di sebuah pesantren yan...