#31

15.6K 889 16
                                    

Langit terlihat gelap,diperkirakan hujan akan turun. Sial! Fahri tidak membawa jas hujan saat ini. Fahri semakin mempercepat kecepatan motornya,ia menatap langit yang sudah berwarna abu-abu. Menyeramkan!

Pria dengan jaket biru tua nya itu mengendarai motornya dari Magelang ke Yogyakarta. Ya,ia sendirian. Setelah menerima telepon dari Galuh,ia langsung kembali ke rumah. Bukan untuk pulang lalu meminta maaf pada sang ayah,namun hanya sekedar untuk mengambil motor dan beberapa perlengkapan yang akan ia bawa ke Jogja.

Ruqayyah sudah memaksa untuk ikut bersama Fahri,namun Fahri menolaknya. Ia juga tidak pamit pada Nanda,bahwa ia akan kembali ke Jogja untuk menemui Galuh dan Fira.

Perjalanan selama 1 jam 30 menit telah dilaluinya. Kini ia sudah sampai di depan rumah sakit Permata. Tubuhnya basah kuyup karena guyuran air hujan. Namun tak dihiraukan,Fahri langsung bergegas ke dalam rumah sakit.

"Arghhhhh.. mana Galuh gak bilang lagi,ruangannya apa" Batin Fahri saat memasuki rumah sakit.

Ia kembali berjalan menuju tempat administrasi untuk bertanya pada petugas rumah sakit.

"Permisi mbak,pasien bernama Afanin Alfira Farahdilla di ruangan apa ya?" Tanya Fahri dengan ramah.

Yang ditanya hanya melongo sembari menopangkan dagunya dengan kedua tangannya.

Fahri mengibaskan tangannya. "Hellowww mbak!"

"Ehh mas maaf maaf,soalnya mas ganteng banget aduh." Ujar petugas rumah sakit dengan gugup.

Fahri hanya menahan tawa.

"Apa Mas? Mas nya tadi tanya apa?" Tanya petugas itu lagi.

"Pasien bernama Alfira Afanin Farahdilla,diruang apa?"

"Oalah..bentar tak cariin."

"Ya." Jawab Fahri singkat.

"Diruang Melati nomor 2 mas."

Fahri mengangguk cepat. "Makasih."

"Sama-sama ganteng!!" Jawab petugas itu kecentilan.

Fahri segera berjalan menuju ruang Melati untuk menemui gadis pujaannya. Ia terus menyusuri koridor rumah sakit yang terasa hening,seperti hatinya saat ini.

Fahri mengecilkan matanya saat melihat seorang pria tengah duduk didepan ruangan. Dengan langkah cepat ia menghampiri pria itu.

"Luh,gimana keadaan Fira?" Tanya Fahri to the point.

Galuh mendongak,ia menatap Fahri sejenak lalu berdiri memeluk sahabatnya itu.

"Ri... Alhamdulillah ente dateng,ana bingung duhhh." Rengek Galuh.

Fahri segera melepaskan pelukan Galuh "Idih...diliat banyak orang,malu cuy." Hardik Fahri terbahak.

"Bodo ah. Noh,ente liat aja Fira didalem." Ucap Galuh.

Tanpa fikir panjang Fahri berlari kecil masuk kedalam ruangan dimana Fira dirawat.

Ingin rasanya untuk langsung menghampiri gadis itu,namun langkahnya terhenti saat ia melihat seorang pria duduk disamping Fira sembari menggenggam tangan gadis yang masih terbaring lemah itu.

"Maaf,anda siapa?" Sapa Fahri pada pria itu.

Pria itu menatap Fahri jengah "Lha lu siapa?" Tanyanya balik.

"Saya ustadznya di pesantren,anda siapa ya kok pegang-pegang tangan Fira?" Tanya Fahri dengan menaikkan satu alisnya.

"Kenalin,gue Gilang Arthawijaya. Gebetannya Fira." Ucapnya percaya diri.

USTADZKU IMAMKU (Sudah Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang