"Fir, gimana?" Panggil Adit membuyarkan lamunan Fira.
"Em...gue.."
Fira memejamkan matanya, memikirkan sesuatu.
Ini kesempatan aku buat move on dari ustadz Fahri, udah saatnya aku buka hati buat orang baru.
"Dit, gue gak mau pacaran." Ucapnya pelan.
Adit ternganga "Jadi kamu nolak aku?"
"Nggak."
"Terus?"
"Gue mau kita komitmen aja. Kita nggak usah pacaran, tapi kita saling jaga perasaan. Gimana?"
"Kamu beneran?" Tanya Adit meyakinkan.
"Iya bener!" Jawab Fira tegas.
"Makasih ya. Aku janji bakal bahagiain kamu, aku gak akan nyakitin kamu. Kamu bahagia ku." Ucap Adit tersenyum.
Mendengar itu, Fira juga ikut tersenyum. Entah benar atau tidak keputusannya itu, ia sendiri tak tahu. Yang ia tahu, dengan membuka hati untuk Adit mungkin akan membantunya melupakan Fahri.
"Fir, aku anter pulang ya!" Tawar Adit.
"Nggak usah. Gue pulang naik taksi aja." Tolak Fira.
"Kenapa? Eh, sekarang jangan pake lo-gue dong. Pake aku-kamu aja hehe."
Fira tersenyum tipis "I..Iya."
🎀🎀🎀
"Fira, gimana tadi sama Adit?" Teriak Elsa yang melihat Fira muncul dari balik pintu.
"Adit nembak aku." Jawab Fira lesu.
"What????? Yang bener? Terus kamu terima nggak?" Gerutu Elsa dan Manda.
"Nggak."
"Arghhhhh...gimana sih?" Decak Elsa.
"Tau tuh si Fira. Ini tuh kesempatan bagus, biar kamu bisa lupain ustadz Fahri yang jelas-jelas bakal nikah sama orang lain." Tambah Manda.
Fira terdiam.
"Jujur ya Fir. Aku tuh kasian sama kamu. Kamu itu cantik, baik, dan banyak cowok yang mau sama kamu. Tapi malah kamu ngejar satu yang nggak pasti."
"Aku nggak suka kalo kamu sama ustadz Fahri."
"Udahlah. Kalian nggak tahu apa-apa. Aku emang nolak Adit buat jadi pacar aku, tapi aku komitmen sama dia." Jelas Fira.
"Oalah. Takkira kamu beneran nolak dia mentah-mentah. Kalo gitu bagus deh."
"Kita selalu dukung yang terbaik buat kamu. Semoga Adit bisa menyembuhkan lukamu, Fir." Harap Manda yang di aamiin i Elsa dan Fira.
Setelah membersihkan diri, Fira merebahkan tubuhnya di shofa dekat jendela kamarnya.
Fira membuka ponsel, tertera nama Adit di layar utama. Lelaki itu mengiriminya pesan lewat aplikasi Instagram.
"Hai sayang."
Fira bergidik. Bukannya senang, ia malah merasa jijik. Ada apa dengannya?! Tapi gadis itu mencoba bersikap biasa-biasa saja. Bagaimanapun juga ia sudah berkomitmen dengan Adit. Ia tidak boleh mengecewakan Adit. Saat ini, pasti Adit sangat menaruh harapan besar pada Fira.
KAMU SEDANG MEMBACA
USTADZKU IMAMKU (Sudah Terbit)
Teen FictionMendapatkan cinta seorang Ustadz itu tidaklah mudah. Apalagi cinta itu datang dari seorang santri yang nakal, teledor, dan malas seperti Fira. Haydan Athafahri Ramadhan. Seorang Ustadz muda nan tampan yang mengabdikan dirinya di sebuah pesantren yan...