#15

15.8K 827 2
                                    

Tanpamu aku halu.
Tak bisa berkutik karena rindu.
Dekatpun kau tetap membisu.
Tapi setidaknya aku masih bisa melihatmu.

Mungkinkah kau juga merindukanku?
Atau malah sudah lupa dengan namaku.

_____***_____

Sudah satu jam lebih Fahri mendarat di Bandara Sultan Thaha Jambi.
Ia terus menengok kanan dan kiri untuk mencari keberadaan keluarga yang menjemputnya. Segera diambil ponsel dari sakunya,untuk menghubungi ibunya. Belum sempat menekan tombol hijau tiba2 seseorang menghampirinya lalu menepuk pundaknya. Fahri tersontak kaget langsung menoleh ke belakang.

"Ibu",spontan Fahri langsung memeluk ibunya,melepaskan segala kerinduan yang sudah lama ia pendam sejak beberapa bulan lalu.
Ruqayyah membalas dengan kecupan pada kening putranya.
Fahri melepaskan pelukan ibunya lalu mencium punggung tangan ayahnya dan memeluknya.

"Ayah,Fahri kangen ayah",ucapnya dengan haru.
"Ayah juga kangen,sehat kan kamu?",tanya Firman memeluk dan menepuk pinggang putranya.

"Alhamdulillah Fahri sehat yah",jawab Fahri lalu melepaskan pelukannya.

"Kok cuma ayah dan ibu,yang lain mana?",tanya Fahri mengamati sekitar.

"Kakakmu kan sudah menikah,dia harus ngurusin rumah tangganya. Dan adikmu lagi sekolah",jawab Ruqayyah.

"Yasudah ayo pulang,nanti keburu macet",ajak Firman pada keduanya.

Fahri dan kedua orangtuanya berjalan menuju mobil. Fahri terus  berjalan melihat sekeliling kota Jambi,dirinya sangat rindu pada kota kelahirannya itu.
Dulu ayahnya berasal dari Magelang,tempatnya mengabdi kini. Ayahnya merantau ke negeri orang,hingga akhirnya bertemu dengan ibunya lalu menikah dan menetap di Jambi. Untuk itu Fahri lebih memilih mengabdikan dirinya di pesantren daerah Magelang,kota kelahiran ayahnya itu. Memang tidak ada sanak saudara disana,karena Kakek dan neneknya sudah meninggal,sementara ayahnya adalah anak tunggal. Namun ia ingin mencari pengalaman disana.

"Fahri.. ayo naik",ujar Ruqayyah membangunkan lamunan putranya. Tanpa disadari,ia sudah sampai didepan mobilnya yang terparkir.

"Astagfirullah.. iya Bu",Fahri mendongakkan kepalanya lalu memasuki mobil.

####

Fira berjalan menyusuri koridor lantai dua untuk menuju kelas nya. Pagi ini sama sekali tidak ada gairah untuk memasuki kelas. Hingga ia sudah berdiri didepan pintu yang bertuliskan '11 bahasa 2'. Ia berhenti sejenak di depan pintu lalu menghembuskan nafas kasar.

"Dari mana fir?",tanya Manda melihat Fira yang baru memasuki kelas.

"Dari toilet",jawabnya lalu duduk disebelah Manda.

"Kira2 siapa ya yang gantiin ustadz Fahri",tanya Elsa menolehkan lehernya ke belakang menghadap Fira dan Manda.

"Emmm mungkin kali ini lebih ganteng",jawab Inang mengetukkan bolpoinnya dan melihat keatas seperti orang berkhayal.

Tak lama terdengar langkah kaki dari luar ruangan seperti ingin memasuki kelas. Para santri menatap pria itu heran,siapa pria tampan itu. Tapi bagi Fira,Manda,Elsa,dan Inang merasa tidak kaget karena mereka sudah tahu bahwa ada ustadz baru yang akan menggantikan ustadz Fahri.

USTADZKU IMAMKU (Sudah Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang