#13

16.1K 855 21
                                    

*Mubtada' selalu membutuhkan Khabar. Tapi Khabar belum tentu membutuhkan Mubtada'*

_Ibarat aku yang selalu membutuhkanmu,namun kau belum tentu membutuhkanku_

__________________________________

Hari Jumat adalah hari yang membosankan untuk sebagian santri,karena tidak ada kegiatan yang harus dilakukan. Namun,ada juga yang senang dengan hari Jumat karena bisa memanfaatkan waktu untuk beristirahat.

Mukimat kamar 'Aisyah' memilih untuk mengisi liburnya dengan bermain bulutangkis di lapangan.

"Fir,ayok main. Malah bengong",Ucap Inang menegur Fira yang sedang melamun.
"Kalian aja deh,aku males",jawab Fira lesu.
"Kenapa? Sakit?",tanya Manda mengambil 'kok' nya yang jatuh.

"Udah ah gak usah banyak nanya",jawab Fira judes membuat ketiga temannya saling bertatapan.

Fira meninggalkan tempat itu tanpa berpamitan lebih dulu pada teman2nya.

"Dia berubah",Ucap Elsa.
"Iya,berubah emang",tambah Inang.

"Udah jangan ghibah,ayo lanjut main lagi",Manda sebenarnya juga merasakan perubahan Fira namun ia memilih untuk tetap diam daripada menimbulkan perpecahan pada persahabatan mereka berempat.

##
'Tutttututututututtttutututttttttt'.
Fahri segera mengambil ponselnya yang berdering dan tertulis nama 'ibu' dilayarnya. Tak lama,ia langsung mengangkat telepon dari ibunya.

"Assalamualaikum nak".
"Waalaikumsalam Bu".

'pasti ibunya akan menanyakan tentang khitbah',batinnya.

"Bagaimana? Kau dah fikir tentang pengkhitbahan Nanda?",tanya ibu Fahri yang membuatnya pusing.

"InsyaAllah sudah Bu".

"Jadi kapan kau pulang?".

"Belum diizinkan Bu,soalnya belum ada ustadz yang akan menggantikan Fahri",jawab Fahri.

"Cepat lah nak! Ibu dah tak sabar nian",desak ibu Ruqayyah (ibu Fahri).
"Iya Bu".

Lagi lagi ia dibuat bingung dengan permintaan ibunya yang sudah tidak sabar atas dirinya untuk mengkhitbah Nanda.
Fahri memijat pelipisnya sembari mengucapkan lafadz istighfar berkali kali seraya berdzikir pada Allah.

Ada apa dengannya? Kenapa sangat berat baginya untuk menerima pengkhitbahan ini? Apa kurangnya Nanda? Bukankah Nanda persis seperti gadis yang diimpikannya? Wanita Sholihah,alim,sopan,dan berilmu,walaupun tidak begitu cantik tapi bisa dibilang manis.

Apa karena gadis itu?
Fira. Tiba-tiba muncul nama itu di fikirannya. Apa benar gadis itu membuatnya seperti ini? Apa baiknya gadis itu? Sampai sampai membuat Fahri bimbang.

Fahri keluar dari rumahnya lalu menuju aula,ia baru ingat bahwa dirinya diminta untuk membenarkan kipas angin yang rusak di aula.
Dengan membawa peralatan,ia berjalan menuju aula.

"Assalamualaikum ustadz",sapa seorang santriwati.
"Waalaikumsalam",dijawab baik oleh Fahri.

"Eh Eh Eh... Ada apa nih pake salam salam ke calon suamiku,minggir minggir",Ucap Fira yang tiba tiba datang menghampiri Fahri dan santriwati.

USTADZKU IMAMKU (Sudah Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang