Suasana rusuh kian tercipta di taman sebuah rumah besar, siapa lagi kalau bukan karena Ayana, Sophi, dan Elsa. Tak hanya mereka, juga Eva, Jericho, Amara, dan Thomas juga di sana ikut berkumpul.
Mereka saat ini sedang mengadakan acara bakar-bakaran. Eva awalnya berniat pulang, namun Amara memintanya ikutan, Eva tak bisa menolak jika calon mertuanya itu sudah memintanya.
Adik-adik panti juga sudah pulang. Sedangkan Ezra, ia tak ikutan karena pacarnya yang kuliah di Harvard sedang libur semester dan memintanya untuk menjemput ia di Bandara.
"Ay, lo tahu gak?" seru Sophi sambil memakan ayam bakar.
"Apa?" jawab Ayana sambil mengunyah.
"Si Redcy sekarang makin kinclong, loh." Sophi memanasi Ayana.
Ayana menghentikan mengunyahnya. "Seriusan lo?" tanya Ayana memastikan.
Redcy adalah mobil sport merah kesayangan Ayana yang terpaksa ia jual demi biaya pengobatan Elsa. Awalnya Ayana tak rela menjual mobil itu, namun juga tak mungkin mobilnya itu seharga dengan nyawa adik kesayangannya, meski adiknya itu terkadang menyebalkan.
"Ho'oh, asli." tak heran kalau Sophi tahu itu, karena mobilnya Ayana memang ia jual pada Bram, pamannya Sophi yang suka menjual dan membeli mobil atau motor bekas dan mengubahnya menjadi lebih wow.
Ayana menelan ludah kasar, ingin sekali rasanya kembali memiliki mobilnya kesayangannya itu dan berpetualang kembali menaklukan jalanan seperti yang ia lakukan dulu.
Ia sedikit melirik Jericho yang sedang duduk di samping Eva, "Kak!" panggilnya. Jericho menoleh sambil mengangkat alisnya tanda tanya.
Gadis itu tersenyum semanis mungkin. "Kakak kenapa makin ganteng, sih sekarang?" Ayana mengerjapkan matanya. Jelas sekali ia memuji karena ada maunya membuat kakaknya itu memutar bola mata malas, Jericho sangat tahu sifat Ayana.
"Mau apa?"
"Emm..." Ayana mengkode Sophi. Sophi yang mengerti kode Ayana segera memberikan foto mobilnya lewat ponselnya.
"Liat deh, kak! Ini apa?" tanya Ayana sambil memperlihatkan mantan mobil sportnya. Sungguh pertanyaan bodoh.
"Ya, mobil lah. Masa' iya delman." sahut Jericho santai seolah tak mengerti sambil melingkarkan tangannya ke bahu Eva membuat sang empu mengikut perutnya yang dibalas tatapan menggodanya.
Ayana menyebikkan bibirnya kesal. "Ish kak! Ana juga tahu ini mobil." sungutnya kesal.
"Ya, terus?"
"Kak..." rengek gadis itu dengan tatapan memelas dan wajah yang seolah penuh di kasihani membuat semua yang ada di sana ingin sekali menampolnya.
"Huh," Jericho menghela nafas kasar, namun tak urung ia juga merogoh dompetnya lalu mengambil sebuah kartu yang orang-orang sebut sebagai black card.
Ia menyerahkan kartu hitam itu pada Ayana yang disambut sumringah oleh sang empu. "Aaa.... Kakaknya Ana selain ganteng juga emang paling murah hati banget, deh. Jadi makin sayang Ana sama kakak." pujinya.
"Ish, Eca kok gak dikasih?" Elsa mengerucutkan bibirnya merasa iri pada kakaknya.
"Itu artinya kak Jericho lebih sayang gue dibandingkan lo." Ayana tertawa jahat mengejek adiknya.
"Kakak..."
"Ikutlah dengan Ana, dan belanjalah sepuas yang kalian mau."
Wajah Elsa yang sebelumnya cemberut kini kembali ceria dan melayangkan banyak pujian untung kakak sulungnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The True Love [Completed]
ActionSakit hati adalah konsekuensi yang harus diterima saat jatuh cinta. Seorang gadis bernama Evana Adelia itu menjadi salah satu korbannya. Kekasih yang teramat dicintainya itu mengkhianatinya membuat Eva memutuskan kembali ke negara asalnya dan mencob...