Bahagia. Satu kata itu cukup menggambarkan bagaimana suasana hati Jericho saat ini karena istrinya ternyata sudah mengingat semuanya, mengingat semua kenangan yang pernah mereka buat bersama menciptakan sejarah.
Satu sisi Jericho sebenarnya juga sedih karena Eva terluka dan jatuh dari tangga karenanya, namun ia juga senang, karena kejadian perdebatan mereka beberapa saat lalu itu membuat Eva menjadi ingat kembali masa lalu yang pernah ia lupakan sebelumnya.
Jericho mengutuki dirinya sendiri yang selalu tidak bisa belajar dari masa lalu. Seperti saat dulu ia yang memutuskan Eva tanpa peduli bagaimana perasaannya. Seharusnya kalau ada masalah itu dihadapi dan dibicarakan baik-baik, bukan malah menghindar. Karena justru dengan sikap itu kita malah akan saling menyakiti diri sendiri.
Namun tidak lagi, mulai saat ini Jericho akan membuang egonya yang setinggi langit itu demi istrinya. Jericho bersumpah tidak akan menyakiti istrinya lagi. Kalau Jericho melanggar sumpah itu, maka ia siap jika harus mati.
Hanya ada suara isak tangis Eva yang terdengar pilu di ruangan itu. Kata maaf terus terlontar dari mulutnya atas semua kekacauan yang terjadi ketika ia hilang ingatan. Tangannya tidak pernah mau melepaskan pelukannya pada sang suami yang begitu ia cintai.
"Maaf..."
Hati Jericho begitu terasa tersayat mendengarnya. Lirihan penuh penyesalan sekaligus kepedihan begitu terdengar ngilu di telinganya. Jericho tidak kuat dengan ini. Semakin dieratkannya pelukan ia pada istrinya menyalurkan kehangatan dan ketenangan untuknya.
"Shhttt... Udah sayang,"
Bukannya berhenti, Eva justru malah semakin menangis sesenggukan dalam pelukan Jericho. Sungguh rasanya begitu sakit Eva rasakan, perasaan menyesal ini begitu menyiksanya. Dadanya begitu sesak sesaat setelah ingatannya sepenuhnya pulih dan menyadari apa yang ia lakukan beberapa hari belakangan ini.
"Maaf, maafin aku yang gak bisa jagain anak kita, hiks..."
Kalau sudah mengingat semuanya, secara otomatis Eva juga mengingat calon anaknya yang keguguran bukan? Ya. Memang itulah yang sejak tadi menjadi pemicu Eva sedih dan menangis menyesal atas kehilanganmu bayinya karena kelengahannya.
Namun Eva jauh lebih sakit hati karena ternyata selama ia hilang ingatan ternyata Jericho sama sekali tidak cerita tentang hal ini. Namun Eva mengerti, ia mengerti suaminya takut dirinya sedih dan merasa bersalah. Tetapi apa bedanya dengan sekarang?
Tak jauh berbeda. Suasana hati Jericho pun sama. Jericho kembali ingat saat istrinya memberi tahu ia bahwa istrinya itu hamil. Tentu saja ia sangat senang saat itu. Namun kenyataan beberapa bulan lalu justru membuat ia kembali merasa ditembak tepat mengenai ulu hati. Jericho tetap bertahan demi istrinya.
Tidak apa. Bukankah ada peribahasa yang mengatakan, 'Gugur satu tumbuh seribu' Jericho percaya itu. Hanya perlu mengikhlaskan dan menunggu kebahagiaan tak terhingga itu kembali melingkupi keluarga kecil mereka. Maka mereka akan hidup bahagia selamanya.
"Maafin aku juga yang udah--"
"Sayang..." Jericho menyela. "Aku bilang udah. Semuanya udah terjadi, lagi pula bukan kamu aja yang salah di sini. Aku juga. Aku juga salah karena terlalu mementingkan ego dibandingkan perasaan kamu."
"Tapi tetap aja aku yang lebih salah. Aku udah kecewain kamu, aku juga gak bisa jaga-- jaga--" tenggorokan Eva begitu terasa tercekat untuk melontarkan kalimat selanjutnya. Terlalu sakit rasanya mengingat apalagi membahas itu.
Sebagai mantan seorang dokter sudah pasti Eva tahu sekarang apa yang terjadi pada anaknya. Dan fakta itu benar-benar menghujam jantungnya karena tidak bisa menjaga dengan baik sang calon buah hatinya dengan suami. Eva sungguh sedih mengingat hal yang begitu menyakitkan yang ia rasakan. Bayangan saat dimana mobil itu menabraknya kini ia ingat dengan jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
The True Love [Completed]
ActionSakit hati adalah konsekuensi yang harus diterima saat jatuh cinta. Seorang gadis bernama Evana Adelia itu menjadi salah satu korbannya. Kekasih yang teramat dicintainya itu mengkhianatinya membuat Eva memutuskan kembali ke negara asalnya dan mencob...