43. Romantis

474 18 5
                                    

Seorang wanita cantik bergelung di bawah selimut tampak masih tertidur pulas dalam pelukan suaminya. Perlahan kelopak mata indahnya mengerjap dan membuka matanya. Hal pertama yang ia lihat adalah wajah suaminya yang begitu damai.

Seulas senyum terbit di wajah cantiknya. Pantas saja ia tertidur begitu pulas dan nyaman. Karena ternyata suaminya itu tak pernah melepaskan pelukannya dari mulai ia tidur hingga bangun. Dekapan pria itu begitu membuat ia nyaman dan tenang.

Perlahan tangan Eva terulur menyentuh wajah tampan suaminya, hidung mancung, rahang yang tegas, dagunya yang lancip, dan masih banyak bagian wajahnya yang menurut Eva begitu tampan, ditambah dengan tubuh atletis membuat ia terlihat sempurna.

Pipi Eva bersemu membayangkan itu. Suami yang begitu sempurna, baik, romantis, dan pengertian dalam setiap hal menyangkut Eva. Eva sungguh tak percaya akan mendapatkan suami seperti Jericho ini. Namun memang itulah faktanya. Jericho hanya milik miliknya. Hanya milik Eva seorang.

Namun Eva merasa kesal setiap membayangkan wanita-wanita diluar sana yang pasti menyukai suaminya itu, karena pesona Jericho yang memang tidak dapat dihindarkan oleh mata. Namun, Eva percaya pada suaminya. Meski pada awalnya sempat terpikirkan, tetapi melihat cinta yang begitu besar untuknya Eva percaya sepenuhnya. Walau tak bisa mengingat masa lalu mereka.

"Udah puas mandangin wajah aku, hm?"

"Eh?" Eva terkejut, sontak saja ia menjauhkan badannya dari Jericho. Kenapa pria itu bangun? Sekalipun ia bangun kenapa bisa tahu Eva memandangi wajahnya, padahal matanya jelas-jelas tertutup rapat.

Senyum tampan tercetak jelas di wajah tampannya. Sebenarnya Jericho sudah bangun, bahkan sebelum Eva bangun ia sudah bangun. Hanya saja ia tak bergerak karena tak mau Eva terganggu dalam tidurnya. Dan saat Eva bangun, malah sebaliknya, Jericho berpura-pura tidur menunggu apa yang akan dilakukan Eva.

Sudah sejak tadi bibir Jericho menahan mati-matian untuk berkedut ingin tersenyum dengan tingkah istrinya yang begitu menggemaskan. Jericho senang, Eva sepertinya tetaplah akan menjadi Eva istrinya. Meski ingatannya hilang, namun hatinya tetap sama. Sama sekali tidak menghilangkan cintanya.

"K-kok kamu bangun?" Eva gugup dan malu tertangkap basah memandangi wajah suaminya. Oh tidak, bahkan pipinya kini semakin memanas dan bahkan menjalar sampai ke telinga saking malunya.

Jericho mengulum senyum. "Emang aku gak boleh bangun?"

"Eh, bukan gitu," Sargah Eva cepat.

"Terus?" Sudut bibir Jericho terangkat.

Eva salah tingkah. Entah apa yang harus ia jawab agar lidahnya tidak kepleset dan malah bilang sesuatu yang akan membuat ia semakin malu. Karena Jericho pandai sekali memutar balikan katanya.

"Kya!!!"

Jantung Eva berdegup semakin kencang saat suaminya itu tiba-tiba saja menelantangkan tubuh Eva dengan dia di atasnya. Dapat Eva lihat netra milik suaminya berkabut gairah saat menatapnya dari atas. Apa jangan- jangan... Oh tidak! Jangan sekarang. Eva belum siap meski ia tahu mungkin mereka juga pernah melakukannya.

Terpaan nafas hangat terasa di lehernya terasa saat Jericho mengecup leher mulus itu membuat tubuh Eva meremang saat itu juga. Ia memejamkan matanya erat, hanya pasrah dengan apa yang akan dilakukan suaminya itu.

Jericho menatap Eva dari atas, rasanya ingin tertawa melihat wajah Eva yang gugup dengan mata terpejam. Begitu menggemaskan. Oh, ayolah! Jericho tidak mungkin melakukan hal itu meski ia punya hak. Karena walau Eva sudah diperbolehkan pulang, bukan berarti ia juga diperbolehkan untuk kelelahan akibat aktivitas yang mendebarkan. Jericho hanya ingin menggoda istrinya.

The True Love [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang