Giethoorn. Sebuah desa kecil di Belanda yang terletak di provinsi Overijssel. Desa kecil ini di kelilingi oleh kanal serta pepohonan rindang yang membuat desa ini menjadi destinasi favorit para turis untuk menghabiskan waktu liburan.
Rumah-rumah di Giethoorn memiliki arsitektur yang unik dan banyak dari rumah itu yang sudah berumur ratusan tahun. Desa ini juga di kelilingi oleh banyak bunga warna warni karena warganya yang suka bercocok tanam membuatnya terlihat semakin indah.
Jericho memilih desa indah itu sebagai acara bulan madu mereka. Ya, mereka hari ini sedang berbulan madu, tak terasa sudah seminggu sejak pernikahan. Kebahagiaan sungguh melingkupi mereka berdua.
Sorot mata kekaguman tak berhenti Eva pancarkan dari kedua bola mata indahnya. Ia begitu takjub dengan pemandangan desa kecil namun indah itu. Suasana begitu tenang, tak ada hiruk piruk kendaraan bermotor maupun mobil di sini. Begitu indah, sangat memanjakan mata untuk menatap lama-lama.
Tak lama kemudian, perahu yang mereka tumpangi akhirnya sampai di villa berarsitektur ke-Eropaan milik Jericho yang ada di desa. Pekarangan villa begitu indah dengan di kelilingi bunga tulip warna warni di sekitarnya.
Mereka segera masuk ke dalam villa diikuti beberapa penjaga yang dipercaya Jericho untuk menjaga mereka saat di sini mengingat ini adalah Belanda, tempat tinggalnya dulu. Bukan tidak mungkin kalau nanti ada musuhnya yang menyerang.
Tepat setelah di kamar, Eva langsung disuguhi pemandangan yang, ya... Membuatnya sedikit bersemu, kasur yang ditaburi bunga mawar dan lampu yang dimatikan hanya mendapat cahaya terang dari lilin-lilin di atas piring kecil di sekitarnya, persis seperti malam pertamanya dengan sang suami yang gagal kala itu. Namun sekarang? Entahlah.
Sepasang lengan kekar melingkar di perutnya. Dapat Eva rasakan, terpaan hangat yang menerpa telinganya membuat tubuhnya meremang seketika. "Suka, Hm?"
Glek!
Menelan ludah susah payah. Sepertinya Eva kali ini tak bisa lari lagi dari terkaman singa liar di belakangnya. "S-suka." Jawabnya gugup.
Jericho mengangkat tubuh Eva membuat gadis itu memeluk lehernya takut jatuh. Ia membaringkan istrinya di atas kasur penuh taburan bunga itu dengan pelan. Menatap lamat-lamat wajah cantik di bawahnya dengan cahaya tamaram karena hanya berasal dari lilin-lilin yang ada di sana, namun itu justru membuat suasana romantis semakin terasa.
Perlahan tapi pasti, Jericho mencium lembut bibir merah jambu milik istrinya yang selalu menjadi candu untuknya. Semain lama, ciuman itu semakin menuntut. Memberikan tanda-tanda merah keunguan di sekitar leher dan dada istrinya.
Pakaian yang sebelumnya masih melekat ditubuh mereka kini sudah berserakan di atas rantai karena ulah pria tampan di atas Eva. Kini mereka hanya terbalutkan selimut putih sebatas pinggang, dengan keadaan Jericho yang masih mencumbu istrinya di bawah kukungannya.
"Boleh?"
Bahkan di sela kegiatan panas yang mereka lakukan Jericho masih sadar untuk meminta izin istrinya melakukan itu. Ia tak mau melakukannya jika istrinya saja belum siap. Meski Jericho memiliki hak untuk mengambil apa yang seharusnya menjadi haknya.
Sedikit tersenyum, Eva mengelus lembut pipi suaminya. "Lakukanlah! Aku istrimu tanpa meminta izin ku pun kau berhak mengambilnya."
Tepat setelah mendapat persetujuan istrinya, Jericho dengan segera melaksanakan tugasnya sebagai suami yang sempat tertunda seminggu akibat si tamu tak diundang.
"Ish..." Eva meringis. Saat merasakan rasa perih dan sakit di area pribadinya kala suaminya sudah berhasil merobek selaput dara keperawanannya. Bahkan tanpa sadar tangannya mencengkram erat punggung prianya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The True Love [Completed]
ActionSakit hati adalah konsekuensi yang harus diterima saat jatuh cinta. Seorang gadis bernama Evana Adelia itu menjadi salah satu korbannya. Kekasih yang teramat dicintainya itu mengkhianatinya membuat Eva memutuskan kembali ke negara asalnya dan mencob...