57. A Little Girl

753 24 0
                                    

Perasaan rindu memang begitu tidak mengenakan untuk semua orang. Terlebih untuk seorang suami yang masih ingin bermanja-manja dengan istrinya setelah sekian lama berpuasa. Namun kini harus menahan hasratnya demi pekerjaannya.

Jericho benar-benar kesal dengan semua ini. Pasalnya, ia harus terbang ke Belanda untuk menanda tangani sebuah proyek besar yang dibangun di kota besar Amsterdam karena tidak bisa diwakilkan oleh Dean. Tak hanya itu, Jericho juga ada pertemuan dengan salah satu pembisnis asal Prancis. Alhasil, setelah ke Belanda, Jericho juga terbang lagi ke Prancis dengan ditemani Daniel.

Rasa rindu untuk istrinya harus Jericho tahan mati-matian. Padahal mereka baru saja berbaikan bahkan Jericho juga baru berbuka puasa, namun kini harus berpuasa lagi selama ia pergi. Sial, terhitung sudah hampir satu bulan ia pergi, hanya dengan telepon ia bisa menyalurkan rasa rindunya.

"Sayang... I miss you so much," rengek Jericho layaknya anak kecil saat panggilan video terhubung ke istrinya.

Eva tampak mengulum senyum, wajahnya juga menyiratkan hal yang sama. Namun sepertinya ada rasa bahagia dari raut wajahnya untuk suaminya itu. Hanya saja Jericho tidak menyadari itu.

"Serindu apa?" Eva tersenyum mengejek.

"Serindu aku yang selalu ingin mengulang kegiatan panas kita," jawab Jericho mengedipkan sebelah matanya genit.

Eva memalingkan wajahnya malu, "kamu mah gak rindu aku. Rindunya pengen gituan terus," bibir wanita itu mengerucut sebal.

Jericho terkekeh geli. "Eh, kata siapa? Aku rindu kamu, sangat malah. Cuma juga rindu sama semua yang kita lakukan di malam hari. Apalagi kalau kamu yang di atas." Kata-katanya mulai tidak sinkron.

"Hubby!!!" Pekik Eva malu karena lagi-lagi Jericho membahas hak itu.

"Kenapa? Emang iya--"

Ekhmm!

Suara deheman seseorang di sampingnya menginterupsi percakapan Jericho dengan istrinya. Sontak saja netra Jericho melayangkan tatapan tajamnya pada Daniel yang mengganggunya saat melepaskan rindu dengan sang istri tercintanya.

"M-maaf Tuan, saya hanya ingin memberitahu, kalau Tuan Robert mulai berjalan ke sini." Jawab Daniel melirik ke arah parkiran luar restoran yang menampakkan orang yang akan bertemu dengan Jericho. Sebenarnya Daniel sedari tadi risih, tidak tahukah bosnya itu kalau dirinya juga rindu pada sang kekasih? Meski ia dan Zevanya masih marahan.

Dengan sangat berat hati Jericho menyudahi percakapan dirinya dengan Eva saat orang yang bernama Robert itu sudah duduk di depannya dengan gaya elegan. Mereka saling berjabat tangan tanda penyambutan singkat untuk orang yang membuat dirinya meninggalkan istrinya.

"Selamat siang, Tuan Robert!" Sambut Jericho singkat. Dia adalah Roberto De Flores, salah satu rekan bisnisnya yang sudah bertahun-tahun menjalin kerja sama dengan perusahaan miliknya.

"Selamat siang juga, Tuan Jericho. Maaf menunggu anda lama," sahut Robert merasa menyesal.

"Tidak apa,"

"Baiklah, bisa kita mulai acaranya?"

"Silakan!"

Setelah itu mereka membahas mengenai tentang perencanaan pembangunan hotel di sebuah lahan besar di sebelah Timur kota Paris. Robert juga mengatakan berbagai keuntungan yang akan mereka dapat dari pembangunan itu.

Hanya saja ada sedikit masalah, lahan yang rencananya akan dibuat masih di tempati panti asuhan yang sangat enggan memberikan lahan mereka untuk dibeli. Oleh karena itu, Robert ingin mendiskusikan semua ini dengan rekannya. Kali saja Jericho punya rencana untuk itu.

The True Love [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang