8. Mantan

2.3K 65 0
                                    

Bingung aku mau ngomong apa.
.
.
.
.
.
.
Selamat membaca!!!

------------------------------------------------------

Eva keluar dari mall dengan berjalan kesusahan karena membawa empat keresek besar yang berisikan makanan dan mainan untuk dibagikan pada anak-anak panti asuhan, yang memang selalu menjadi rutinitasnya setiap bulan.

Setelah perjuangan membawa keresek itu, akhirnya ia sampai dimobilnya lalu memasukan keresek itu ke dalam bagasi mobil dan menjalankan mobilnya menuju panti asuhan.

Ditengah perjalanan mobil itu tiba-tiba melaju pelan dan sedikit bergetar lalu mati seketika.

"Yah, bannya bocor." keluh Eva saat melihat ban mobilnya bocor akibat paku yang menancap.

"Mana masih jauh, jalanan ini sepi, Hp aku mati lagi. Ish komplit banget, sih." gerutunya sambil mengetuk-ngetuk dagunya bingung.

"Kenapa mobilnya berhenti?"

Eva tersentak mendengar pertanyaan seseorang yang membuat pikirannya langsung buyar lalu menatap pelaku seketika dengan wajah terkejut.

"Jericho?!"

***

Jericho berniat kembali ke rumah sakit mengingat Elsa masih dirawat di sana dan lagi kedua orangtuanya juga di sana menemani Elsa. Keadaan adik bungsunya itu kini sudah membaik, meski tetap harus dirawat agar segera pulih total.

Citt!!

Jericho memberhentikan mobilnya di tengah jalan saat pandangannya tertuju pada seorang wanita yang berdiri di samping mobilnya sambil mengetuk-ngetuk dagunya. Eva.

Jericho sedikit mengernyit, mengapa Eva ada di sana sendirian? Dan saat itu ia menyadari, sepertinya mobil yang dikendarai Eva mogok, atau mungkin ada yang rusak hingga tak bisa dilajukan.

Jericho perang batin, antara ingin menolong dan tidak. Ingin menolong karena tak tega melihatnya, juga tak ingin karena tak mau memberi harapan palsu padanya.

Akhirnya setelah setelah berperang antara nurani dan egonya, Jericho memilih nuraninya membantu Eva. Ia menjalankan mobilnya mendekat ke arah Eva dan mengurungkan niatnya kembali ke rumah sakit.

Jericho keluar dari mobil, dapat ia lihat Eva dari samping yang sedang bingung terlihat sangat cantik. Sedikit gugup sebenarnya, namun Jericho mencoba mengesampingkan itu. Evanya, eh.. Ralat, maksudnya Eva jauh lebih penting dari rasa gugupnya.

"Kenapa mobilnya berhenti?" tanya Jericho membuat sang objek menatap terkejut ke arahnya.

"Jericho?!"

Jericho tersenyum kaku sambil menggaruk-garuk tengkuknya salah tingkah, "Ya."

Hening beberapa saat.

"Mobilnya kenapa berhenti?" tanya Jericho lagi.

"Ah, itu.. Bannya bocor." jawab Eva cepat.

Jericho mengangguk singkat, "Ada ban cadangan?"

Eva menggeleng.

"Kenapa tidak pesan ojek online?"

"Hpnya mati."

"Minta tolong sama orang sekitar?"

"Tidak lihat jalanan ini sepi." katanya sedikit kesal, kalau ada orang lewat pasti Eva akan meminta bantuannya dan tak mungkin berdiri dipinggir jalan seperti ini layaknya patung hiasan.

Jericho tersenyum tipis mendengar nada kesalnya. Sungguh, ia merindukan kekesalan gadis ini karena ulahnya seperti dulu.

Akhirnya Jericho merogoh sakunya berniat mengambil Handphond-nya ingin memesankan Eva taxi online, namun ternyata tak ada apa-apa dalam sakunya itu, hanya ada dompet. Ternyata Hpnya itu tertinggal dirumah.

The True Love [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang