Makan malam yang diadakan oleh Vania dan Amara begitu meriah layaknya sebuah pesta. Amara sengaja menyewa ruang VIP untuk acara makan-makan mereka. Ini adalah bentuk rasa syukur penyambutan calon cucu mereka yang akan segera hadir.
Semua orang hadir di sana, tidak terkecuali Devan ajudan Adit serta Ayara sahabat Eva yang sengaja meluangkan waktunya untuk menghargai seseorang yang sudah ia anggap keluarganya sendiri. Daniel sebenarnya juga diundang, namun pria itu tidak datang karena ada kendala katanya.
Zevanya? Wanita itu juga bahkan tidak datang padahal Eva sudah menelponnya namun balasannya katanya sedang traveling di Bandung. Eva kecewa, namun ia juga sedikit curiga kalau kakaknya itu berbohong. Pasalnya, terakhir bertemu saja Zevanya tampak pucat. Pasti ada something 'kan?
Jericho tidak terlalu mengindahkan ketidak adaan asistennya dan juga kakak istrinya. Ia tahu mungkin mereka perlu waktu berdua untuk menyelesaikan masalah yang mereka hadapi, terlebih sekarang ada Cella. Jericho tahu ini bukan masalah sepele.
"Makan salad buah, aja sayang! Ini bagus loh buat kandungan kamu," Sarah menyodorkan sepiring salad untuk Eva yang tentu di terima baik oleh Eva. "Makasih, Ma." Jawab Eva.
"Jangan terlalu capek mengerjakan pekerjaan rumah, sayang!" Sahut Adit.
Eva mengangguk.
"Jangan keluyuran kemana-mana kalo gak diizinin," timpal Alex.
"Iya, Dad." Jawab Eva. Ia tahu pria yang menjadi ayah tirinya itu takut kejadian tempo lalu terulang.
"Kamu juga, Jer! Jangan tinggalin istri kamu lagi kalo lagi hamil. Awas aja kalo pergi lagi, Mama gak bakalan biarin kamu ketemu Eva!" Ancam Amara.
Pada akhirnya si tampan Jericho yang sebelumnya merasa tenang sambil tangan mengelus rambut panjang Eva yang di sampingnya harus kena semprot juga dari ibu kandungnya. Dengan malas Jericho mengangguk mengiyakan ucapan sang ibu.
"Jangan ngangguk-ngangguk aja, kamu. Janji dulu!" Semprotnya lagi.
"Hm."
"Jawab yang bener! Jangan ham hem, ham hem aja, kamu!" Kelakar Amara lagi kesal membuat Thomas yang di sampingnya mengelus punggungnya menenangkan.
"Iya Mama. I promise to you Mom, and you my Love," Cup! Jericho mengecup kening Eva di hadapan keluarga besar mereka yang menjadi saksi.
Eva menyikut pelan perut Jericho dan menatapnya tajam saat mendengar sorakan dari adik-adiknya. Ia begitu malu dengan kelakuan suaminya yang tidak kenal tempat. Lihatlah! Jericho sendiri malah santai dengan wajah tanpa dosanya seolah sama sekali tidak terjadi apa-apa.
"Nasib jomblo mah, gini ya?" Runtuk Ayara melihat tingkah romantis sahabat terbaiknya dengan sang suami.
"Makanya kak Ara, nikah sono! Sama si kak Dev juga cocok lo berdua," seloroh Ezra. Anak itu memang jagonya dalam hal mengejek.
Seketika Elsa yang mendengar ucapan sahabat kakaknya langsung terbatuk karena sedang meminum jus alpukat. Ia melayangkan netra tajam pada lelaki gagah yang menjadi tentara itu. Namun justru respon lelaki itu hanya mengendikkan bahu seraya memalingkan wajah ke arah lain dengan senyum terkulum.
"Ngape lo, Ca?" Tanya Ezra heran.
"Gak papa." Jawabnya singkat.
"Kepanasan kali," celetuk Ayana.
Elsa menatap sebal kakak perempuannya yang begitu sangat menjengkelkan. Kalau saja bukan dia yang ikut membantu merahasiakan semuanya, mungkin saat ini kakak sulungnya juga tahu tentang hubungannya. Elsa hanya diam dari pada menimpali Ayana.
KAMU SEDANG MEMBACA
The True Love [Completed]
ActionSakit hati adalah konsekuensi yang harus diterima saat jatuh cinta. Seorang gadis bernama Evana Adelia itu menjadi salah satu korbannya. Kekasih yang teramat dicintainya itu mengkhianatinya membuat Eva memutuskan kembali ke negara asalnya dan mencob...